Kode pembacaan Maskulinitas dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Maskulinitas Dalam Iklan Televisi Gudang Garam Merah Versi “The Cafe”)

Universitas Sumatera Utara hal tersebut si laki-laki terlihat takut dan tidak berani mengambil topi tersebut. Hal itu membuat si perempuan menjadi kecewa dan si laki-laki juga bersedih karena membuat kekasihnya kecewa. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada scene kedua ini adalah medium close up yaitu yang terdapat pada gambar 7,8, dan gambar 9. Sisi keintiman dan hubungan yang personal antara pasangan tersebut ditonjolkan. Ekspresi wajah bahagia terlihat dari raut wajah pasangan tersebut. Sudut pandang yang digunakan adalah eye-level sehingga ekspresi wajah yang ingin ditonjolkan dapat tertangkap kamera dengan cukup baik. Topi yang terinjak pengendara motor yang sedang parkir pada gambar 10 menggunakan teknik pengambilan gambar big close up dan sudut pengambilan gambarnya adalah low angle. Teknik ini digunakan untuk menonjolkan sisi dramatik dimana topi tersebut jatuh ditempat yang salah. Gambar 11 menggunakan teknik pengambilan gambar long shot karena gambar yang ingin ditangkap oleh kamera adalah pengendara motor yang letaknya jauh dari kamera. Kemudian pada gambar 12 menggunakan teknik pengambilan gambar close up untuk memperlihatkan ekspresi sedih dari perempuan dalam gambar tersebut. Fokus yang digunakan dalam scene kedua ini adalah selective focus dimana tidak semua elemen dalam gambar ditonjolkan, hanya bagian-bagian tertentu seperti wajah dan topi yang terinjak. Pencahayaan yang digunakan yaitu high key dengan tipe pewarnaan warm pada gambar 7 untuk menampilkan suasana ceria dan low key dengan tipe pewarnaan cool pada gambar 12 untuk menampilkan suasana muram.

b. Kode pembacaan

a Kode Hermeneutik Pada scene kedua ini yang menjadi pertanyaan adalah a mengapa laki- laki tersebut takut untuk mengambil topi tersebut? b mengapa perempuan tersebut kecewa? b Kode Proairetik Pertanyaan mengapa laki-laki dalam iklan pada scene kedua ini terlihat takut mengambil topi pacarnya bisa terjawab melalui gambar-gambar lain yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara terdapat pada scene kedua ini. Pada gambar 10 digambarkan bahwa topi tersebut terinjak oleh salah seorang anggota geng motor dan pada gambar 11 diperlihatkan geng motor tersebut datang bersama beberapa teman-temannya. Stereotype yang sudah melekat pada geng motor yaitu suka bergerombol dan melakukan intimidasi dan kekerasan, itulah yang membuat laki-laki tersebut takut. Dalam scene ini menunjukkan perbedaan maskulinitas pada laki-laki. Maskulinitas tradisional yang menonjolkan fisik yang keras, jantan, dan macho terwujud dalam citra geng motor tersebut. Sisi maskulin semakin menonjol dengan adanya sepeda motor besar yang mereka pakai. Pada gambar 11 dan 12 memperlihatkan sifat laki-laki yang penakut, pengecut, dan tidak menunjukkan sisi maskulin. Hal ini jugalah yang membuat perempuan tersebut kecewa. Dimata perempuan laki-laki sejati haruslah laki-laki yang pemberani dan mau berjuang untuk pasangannya. bukan laki-laki yang penakut atau pengecut seperti yang diperlihatkan oleh pacarnya tersebut. c Kode Simbolik Pada scene kedua ini menceritakan topi perempuan tersebut terbang tertiup angin dan jatuh ditempat parkir sepeda motor. Namun topi tersebut terinjak oleh orang yang sedang parkir. Topi digunakan diatas kepala yaitu tempat yang paling tinggi, yang dijunjung, merupakan simbol kehormatan dan martabat, sama halnya dengan mahkota yang dimiliki oleh raja. Topi yang terinjak bisa diartikan sebagai sebuah penindasan. Adegan topi terinjak tersebut adalah simbolisasi penindasan laki-laki terhadap kaum perempuan. Dalam budaya patriaki laki-laki posisinya lebih tinggi daripada perempuan dan perempuan selalu digambarkan sebagai kaum yang lemah. Simbolisasi ini juga menunjukkan sisi lemah kaum perempuan dimana ketika hak-hak dan martabatnya ditekan kaum perempuan tidak boleh atau tidak sanggup untuk melawan dan memperjuangkan haknya. Pada gambar 11 ditunjukkan beberapa laki-laki yang dikenal dengan geng motor. Disebut sebagai geng motor karena anggotanya banyak dan semuanya memiliki sepeda motor. Istilah geng motor ini populer karena perilaku anggotanya yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Karena jumlah massanya yang banyak, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara mereka tanpa rasa takut melakukan apa saja yang mereka inginkan, anarkis dan melakukan tindak kriminal sehingga meresahkan masyarakat. Itu sebabnya pada gambar 11 da 12 laki-laki itu takut mengambil topi pacarnya karena stereotype yang sudah melekat pada geng motor. Dalam scene ini simbol yang menonjol adalah sepatu boot yang dipakai oleh laki-laki yang menginjak topi tersebut. Sepatu boot yang terkenal kokoh dan kuat dan bentuknya yang sangat jantan menjadi simbol maskulinitas dari seorang pria. Laki-laki memilih sepatu boot untuk memperkuat karakter macho dan jantan dari pemakainya. Sepeda motor yang mereka pakai adalah berjenis sepeda motor besar moge. Laki-laki yang suka terhadap sepeda motor besar tentu akan terlihat lebih garang bila memakai sepatu boot. Kaum pria sering memakai istilah kuda besi untuk menyebut sepeda motor. Disebut kuda besi karena sepeda motor dipakai dengan cara ditunggangi layaknya seekor kuda. Dalam beberapa iklan rokok yang cukup ikonik seperti Marlboro menggunakan kuda sebagai penggambaran sisi maskulin seorang laki-laki. Pemakaian kuda pada masa sekarang tentunya tidak relevan dengan kehidupan perkotaan. Sepeda motor merupakan pilihan yang logis yang digunakan sebagai simbol pria maskulin sesuai dengan perkembangan jaman yang sudah modern. d Kode Kultural Pengaruh budaya barat diperlihatkan dalam scene ini. Pakaian yang digunakan dalam iklan ini adalah hasil budaya barat begitu juga dengan sepeda motor. Celana jeans, sepatu boot, sepeda motor Harley Davidson adalah produk- produk budaya barat yang diimpor ke Indonesia. Begitu juga dengan geng motor yang ditunjukkan dalam scene ini. Geng motor terlebih dulu muncul di Eropa dan Amerika kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penampilan anggota geng motor yang memakai jaket biasanya jaket kulit atau jeans, celana jeans, dan sepatu boot juga ikut menjadi tren atau gaya yang wajib dipakai oleh geng motor. Motor yang dibawa oleh anak-anak muda dalam iklan ini adalah jenis motor sport atau motor besar seperti Harley Davidson. Dikatakan motor besar karena bentuk body sepeda motor jenis ini memang besar dan ukuran mesin diatas 250cc juga menjadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara salah satu alasan mengapa motor ini dinamakan motor besar. Budaya inilah yang kemudian banyak ditiru oleh anak-anak muda diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Bukan hanya budaya geng motor, sifat dan karakter anggota geng motor yang berasal dari barat ini juga ikut ditiru yaitu budaya kekerasan dan kriminal. e Kode Semik Apa yang kamu pakai menunjukkan siapa kamu sebenarnya you are what you wear merupakan ungkapan yang sering dipakai untuk melihat karakter seseorang. Apa yang dipakai oleh laki-laki yang ada di dalam scene kedua ini menunjukkan perbedaan di dalam karakter laki-laki. Yang pertama yaitu laki-laki yang memakai kemeja dan jaket dan yang kedua yaitu laki-laki yang memakai sepeda motor besar dan sepatu boot. Laki-laki yang pertama digambarkan sebagai sosok yang penakut dan pengecut dan yang kedua digambarkan sebagai laki-laki yang jantan, garang dan macho. Jadi seseorang dapat dikatakan maskulin apabila memiliki fisik yang ideal, macho, dan didukung dengan apa yang mereka pakai. . 4.2.3 Analisis Scene 3 Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara Tabel 5 Identifikasi Kode Scene 1 Signified Penanda Signifier Petanda Pengambilan gambar medium shot dan long shot Sudut pandang Eye- level Fokus Selective focus, deep focus Pencahayaan Low key Pewarnaan Cool

a. Analisis leksia