Kegiatan industri pada segmen 2 memberikan prosentase beban pencemaran BOD, COD dan TSS sebesar 82,04 , 78,13 dan 13,88
terhadap beban pencemaran sungai. Pada segmen 3 diperkirakan memberikan beban pencemaran BOD sebesar 88 , dan COD 63,39 .
4.4. Indeks Pencemaran IP Sungai Ngringo
Indeks pencemaran digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diijinkan Nemerow, 1974. Indeks ini
berkaitan dengan senyawa pencemar yang bermakna untuk suatu peruntukkan dan dapat dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air
atau sebagian dari suatu sungai. Dalam penelitian ini perhitungan indeks pencemaran didasarkan pada titik
pengambilan sampel dan pada parameter yang telah ditentukan yaitu TSS, BOD, COD, PO
4
-P, DO dan pH. Baku mutu air yang digunakan adalah berdasrkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil perhitungan indeks pencemaran pada masing-masing titik pengambilan sampel tersaji pada Tabel 37 sebagai berikut :
Tabel 37. Hasil Perhitungan Indeks Pencemaran Sungai Ngringo
Sumber : Data Primer, 2011
Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran pada Tabel 37, dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan Sungai Ngringo dari arah hulu ke arah hilir
mengalami penurunan kualitas meningkatnya nilai indeks pencemaran dimana pada daerah hilir titik pengambilan sampel 4 sudah tercemar ringan. Pencemaran
1 1
2.09 cemar ringan 1.40 cemar ringan 0.68 kondisi baik
0.63
kondisi baik
2 2
segmen 1 2.11 cemar ringan 1.41 cemar ringan 0.76
kondisi baik 0.72
kondisi baik
3 3
segmen 2 3.19 cemar ringan 2.40 cemar ringan 1.31 cemar ringan 0.84
kondisi baik
4 4
segmen 3 4.30 cemar ringan 3.38 cemar ringan 2.26 cemar ringan 1.10
cemar ringan
Titik Pengambilan Sampel
No Indeks Pencemaran
Kelas I Kelas II
Kelas III Kelas IV
perairan terjadi disebabkan karena kandungan TSS, BOD, COD dan DO yang telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, dengan kualitas air seperti tersebut di atas maka Sungai Ngringo pada segmen 1 satu masih dapat
dimanfaatkan untuk pembudidayaan air tawar, peternakan, untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukkannya lain yang sama dengan kegunaan tersebut.
Evaluasi status mutu air Sungai Ngringo dilakukan yang berdasarkan hasil pemantauan kualitas air dari tahun 2005 sampai tahun 2010 dengan perhitungan
indeks pencemaran didasarkan pada titik pengambilan sampel 2 dan 4 serta parameter yang telah ditentukan yaitu TSS, BOD, COD dan pH. Dari hasil
perhitungan menunjukkan kondisi kualitas air Sungai Ngringo daerah hilir pada titik pengambilan sampel 4 sudah tercemar ringan kecuali pada tahun 2007. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai indeks pencemaran yang lebih dari 1,00. Kondisi kualitas air yang sudah tercemar memerlukan upaya pengendalian pencemaran
untuk mengembalikan kualitas air agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya.
4.5. Strategi Pengendalian Pencemaran Perairan Sungai Ngringo