206.38 28.30 11.69 23.527 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 35. Hasil Perhitungan Beban Pencemaran Sungai Ngringo Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil perhitungan pada Tabel 35 di atas dapat disimpulkan bahwa beban pencemaran Sungai Ngringo yang terbesar ditunjukkan oleh parameter padatan tersuspensi TSS sebesar 388,41 kghari dan parameter COD Chemical Oxygen Demand 206,38 kghari. Sedangkan beban pencemaran sungai terendah ditunjukkan oleh parameter PO 4 -P Phospat sebesar 3,74 kghari. Beban pencemaran untuk parameter padatan tersuspensi tertinggi pada segmen 2 sebesar 149,90 kghari sedangkan untuk parameter COD nilai tertinggi pada segmen 3 yaitu 94,07 kghari. Beban pencemaran padatan tersuspensi dan COD yang tinggi sebagai akibat dari adanya berbagai kegiatan dan membuang limbah yang dihasilkan ke Sungai Ngringo diantaranya kegiatan industri, pemukiman dan peternakan.

4.3.3. Beban Pencemaran Industri

Beban pencemar yang dihasilkan masing-masing industri dihitung berdasarkan pada jumlah unsur pencemar yang terkandung dalam aliran limbah cair. Beban ini dipengaruhi debit limbah. Semakin tinggi debit limbah semakin tinggi beban terhadap lingkungan. Perhitungan beban pencemaran industri yang membuang limbah cairnya ke Sungai Ngringo ditunjukkan pada Tabel 36. TSS Besi Fe Krom Total NH3-N Ammonia PO4-PPhospate COD BOD DO 1 Titik Awal 49.56 0.73 - 0.07 0.10 15.33 5.15 12.68 2 Segmen 1 78.68 0.33 - 0.41 0.13 21.36 7.23 5.62 3 Segmen 2 149.90 1.35 - 7.93 0.98 75.63 23.67 9.62 4 Segmen 3 110.26 3.02 - 5.22 2.52 94.07 28.34 0.39 388.41 5.42

0.00 13.64

3.74 206.38

64.39 28.30

Beban Pencemaran kghari Titik Pengambilan Sampel Jumlah Tabel 36. Hasil Perhitungan Beban Pencemaran Industri Sumber : Data Sekunder, 2011 Dari hasil perhitungan pada Tabel 36 di atas dapat dilihat bahwa beban pencemaran industri yang terbesar adalah beban pencemar COD sebesar 70,784 kghari. Pencemaran tertinggi terjadi pada segmen 2 dengan beban pencemaran COD sebesar 59,093 kghari yang diakibatkan oleh 7 tujuh industri yang berada pada wilayah tersebut yang terdiri atas 6 industri tekstil dan 1 satu industri makanan. Beban pencemaran paling tinggi dihasilkan oleh PT. Kusuma Hadi Santosa dengan nilai COD sebesar 34,06 kghari. Beban pencemaran pada segmen 2 tersebut diindikasikan dapat meningkat karena masih terdapat industri yang belumtidak melakukan pengujian kualitas air limbah yang akan dibuang ke badan sungai. BOD COD TSS BOD COD TSS 1 Rumah Sakit Dian Pertiwi 2 PT. Indo Abaditex tekstil 3 PT. Kusuma Hadi Santosa tekstil 945 9.99 36.04 12.50 9.44 34.06 11.81 4 PT. Lombok Gandaria kecap, saos, sirup 74 45.41 86.35 13.00 3.36 6.39 0.96 5 PT. Busana Mulyatex tekstil 200 26.02 69.88 21.25 5.20 13.98 4.25 6 PT. Wijaya Kwarta Penta tekstil 120.5 4.61 20.52 18.00 0.56 2.47 2.17 7 PT. Sapi Gunung tekstil 25 21.74 62.85 47.17 0.54 1.57 1.18 8 PT. New Aiditex tekstil 30 10.63 20.88 14.67 0.32 0.63 0.44 9 Hotel Tirta Asri 1394.5 19.418 59.093 20.813 10 PT. Kharisma Parwitex tekstil 5 14.41 53.64 30.50 0.07 0.27 0.15 11 PT. Agra Kencana Gita Cemerlang tekstil 90 32.52 91.80 55.00 2.93 8.26 4.95 12 PT. Javatex Internusa Perkasa tekstil 85 12.66 36.04 45.50 1.08 3.06 3.87 13 PT. Dexa Sejahtera Bersama cat 1.93 17.79 50.83 44.13 0.03 0.10 0.09 181.93

4.11 11.69

9.06 23.527

70.784 29.868 Konsentrasi mgL Beban Pencemaran Industri kghari Jumlah Total No Nama Perusahaan Jenis Industri Debit m3hari SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 3 Jumlah Jumlah Kegiatan industri pada segmen 2 memberikan prosentase beban pencemaran BOD, COD dan TSS sebesar 82,04 , 78,13 dan 13,88 terhadap beban pencemaran sungai. Pada segmen 3 diperkirakan memberikan beban pencemaran BOD sebesar 88 , dan COD 63,39 .

4.4. Indeks Pencemaran IP Sungai Ngringo