Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
7
bersubsidi dari IDR 1.810liter pada 1 Januari 2003 menjadi IDR 4.500liter pada 1 Oktober 2005. Kebijakan tersebut berdampak
terhadap daya beli masyarakat. Daya beli terpukul akibat kenaikan sejumlah harga yang dipicu oleh meningkatnya ongkos transportasi.
Akibatnya, jumlah penduduk miskin Indonesia turut meningkat tercatat mencapai 39,3 juta orang 17,75 pada Maret 2006 naik
signifikan dibandingkan dengan periode Febuari 2005 yang hanya mencapai 35,1 juta orang 15,97. Pada saat itu pemerintah juga
telah menjalankan program Bantuan Tunai Langsung BLT untuk membantu rakyat miskin yang terkena imbas naiknya harga BBM.
Namun, upaya tersebut belum memadai untuk mengatasi masalah kemiskinan secara menyeluruh.
II. Perkembangan Moneter
A. Jumlah Uang Beredar
Secara umum, bank sentral mencatat adanya peningkatan dalam jumlah uang beredar M1 dan M2 menjadi IDR 836,51 triliun dan IDR
3.364,12 triliun pada April 2013. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, M1 dan M2 meningkat masing-
masing sebesar 16 dan 15.
Semakin banyak jumlah uang yang beredar maka nilai tukar Rupiah cenderung akan melemah dan harga-harga akan meningkat.
Pertumbuhan jumlah uang beredar yang tinggi sering kali juga menjadi penyebab tingginya inflasi karena meningkatnya jumlah
Sumber : Bank Indonesia dan CEIC 2013
Gambar 4 : Jumlah Uang Beredar, Tahun 2009 – 2013 dalam IDR Triliun
Pada April 2013 M1 meningkat 16 dan M2 naik 15 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
M1 M2
IDR TRILYUN
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
8
uang beredar akan menaikkan permintaan yang pada akhirnya jika tidak diikuti oleh pertumbuhan di sektor riil akan menyebabkan
naiknya harga.
Laju inflasi Indonesia melambat pada Mei 2013, dipicu oleh turunnya beberapa harga komoditas. Berdasarkan data yang dirilis BPS, inflasi
umum year on year pada Mei 2013 tercatat mencapai 5,47, turun dibandingkan bulan Maret 2013 yang tercatat sebesar 5,57.
Perlambatan inflasi di bulan Mei 2013 tidak lepas dari kebijakan Kementrian Perdagangan melalui Peraturan Kementrian
Perdagangan Nomor 16M-DAGPER42013 tentang Ketentuan Impor Produk Holtikultura. Inti dari peraturan tersebut adalah
melonggarkan batasan-batasan untuk beberapa impor produk pertanian, termasuk bawang putih karena terjadinya kelangkaan
berbagai produk holtikultura. Selain itu, peraturan tersebut dicanangkan oleh Kementrian Perdagangan Indonesia setelah
Amerika Serikat melaporkan kepada Organisasi Perdagangan Dunia WTO bahwa sistem perizinan impor di Indonesia rumit dan tidak
jelas, sehingga mempengaruhi ekspor pertanian dan perkebunan Amerika. Sebagaimana diungkapkan oleh Duta Perdagangan
B. Tingkat Inflasi