Uji Organoleptik Rasa Pengaruh letak daun terhadap uji Organoleptik rasa

4. Uji Organoleptik Rasa Pengaruh letak daun terhadap uji Organoleptik rasa

Dari data analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa letak daun memberikan pengaruh berbeda nyata P0,05 terhadap uji organoleptik rasa teh daun gambir yang dihasilkan. Hasil uji LSR terhadap perlakuan letak daun dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh letak daun terhadap uji organoleptik rasa Jarak LSR Letak Daun Rataan Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - L 1 = Daun Pucuk 3,15 a A 2 0,080 0,111 L 2 = Daun ke-2 2,83 b B 3 0,084 0,116 L 3 = Daun ke-3 2,80 bc BC 4 0,087 0,119 L 4 = Daun ke-4 2,75 bcd BCD Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan L 1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L 2 , L 3 dan L 4 . Perlakuan L 2 berbeda nyata terhadap perlakuan L 3 dan L 4 . Perlakuan L 3 berbeda nyata terhadap perlakuan L 4 . Uji organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 3,15 dan terendah pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 2,75. Universitas Sumatera Utara Hubungan letak daun terhadap uji organoleptik rasa dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Histogram hubungan letak daun terhadap uji organoleptik rasa Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa semakin bawah letak daun maka uji organoleptik rasa semakin menurun. Hal ini sesuai dengan pernyataan http:www.litbang.deptan.go.id. 2007 yang menyatakan bahwa rasa daun gambir sepat-sepat manis. Sehingga rasa dari seduhan daun gambir disukai oleh panelis. Pengaruh lama pelayuan terhadap uji organoleptik rasa Dari data analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa letak daun memberikan pengaruh berbeda nyata P0,05 terhadap uji organoleptik rasa teh daun gambir yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Hasil uji LSR terhadap perlakuan lama pelayuan dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Uji LSR efek utama pengaruh lama pelayuan terhadap uji organoleptik rasa Jarak LSR Lama Rataan Notasi 0,05 0,01 Pelayuan 0,05 0,01 - - - P 1 = 15 jam 2,73 d CD 2 0,080 0,111 P 2 = 16 jam 2,82 c C 3 0,084 0,116 P 3 = 17 jam 2,94 b AB 4 0,087 0,119 P 4 = 18 jam 3,03 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan P 1 berbeda nyata terhadap perlakuan P 2 , berbeda sangat nyata terhadap perlakuan P 3 dan P 4 . Perlakuan P 2 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan P 3 dan P 4 . Perlakuan P 3 berbeda nyata terhadap perlakuan P 4 . Uji organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 3,03 dan terendah pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 2,73. Hubungan lama pelayuan terhadap uji organoleptik rasa dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Grafik hubungan lama pelayuan terhadap uji organoleptik rasa 49 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka uji organoleptik rasa semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Alf 2004 yang menyatakan bahwa selain itu, pengurangan air dalam daun akan memekatkan bahan-bahan yang dikandung. Sehingga dengan semakin lamanya pelayuan maka komponen yang memberi rasa sepat-sepat manis pada daun gambir semakin pekat. Pengaruh interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap uji organoleptik rasa Dari data analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa letak daun memberikan pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap uji organoleptik rasa teh daun gambir yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

5. Uji Organoleptik Warna Air Seduhan