Kadar Abu Pengaruh letak daun terhadap kadar abu

3. Kadar Abu Pengaruh letak daun terhadap kadar abu

Dari data analisis sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa letak daun memberikan pengaruh berbeda nyata P0,05 terhadap kadar abu teh daun gambir yang dihasilkan. Hasil uji LSR terhadap perlakuan letak daun dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh letak daun terhadap kadar abu Jarak LSR Letak Daun Rataan bk Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - L 1 = Daun Pucuk 4,61 d C 2 0,091 0,125 L 2 = Daun ke-2 4,92 c B 3 0,096 0,132 L 3 = Daun ke-3 5,03 b AB 4 0,098 0,135 L 4 = Daun ke-4 5,11 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan L 1 berbeda nyata terhadap perlakuan L 2 , berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L 3 dan L 4 . Perlakuan L 2 berbeda nyata terhadap perlakuan L 3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L 4 . Perlakuan L 3 berbeda nyata terhadap perlakuan L 4 . Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 5,11 bk dan terendah pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 4,61 bk. Universitas Sumatera Utara Hubungan letak daun terhadap kadar abu dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 . Histogram hubungan letak daun terhadap kadar abu Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa semakin bawah letak daun maka kadar abu semakin meningkat. Pengaruh lama pelayuan terhadap kadar abu Dari data analisis sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa lama pelayuan memberikan pengaruh berbeda nyata P0,05 terhadap kadar air teh daun gambir yang dihasilkan. 43 Universitas Sumatera Utara Hasil uji LSR terhadap perlakuan lama pelayuan dapat dilihat yaitu pada Tabel 16. Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh lama pelayuan terhadap kadar abu Jarak LSR Lama Rataan bk Notasi 0,05 0,01 Pelayuan 0,05 0,01 - - - P 1 = 15 jam 4,69 d D 2 0,091 0,125 P 2 = 16 jam 4,83 c BC 3 0,096 0,132 P 3 = 17 jam 4,95 b B 4 0,098 0,135 P 4 = 18 jam 5,21 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan P 1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan P 2 , P 3 dan P 4 . Perlakuan P 2 berbeda nyata terhadap perlakuan P 3 dan sangat nyata terhadap perlakuan P 4 . Perlakuan P 3 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan P 4 . Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 5,21 bk dan terendah pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 4,69 bk. Hubungan lama pelayuan terhadap kadar abu dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Grafik hubungan lama pelayuan terhadap kadar abu Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka kadar abu semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara Pengaruh interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap kadar abu Dari data analisis sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa lama pelayuan memberikan pengaruh berbeda nyata P0,05 terhadap kadar abu teh daun gambir yang dihasilkan. Untuk mengetahui perbedaan tiap-tiap perlakuan pada interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap kadar abu dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap kadar abu Jarak LSR Perlakuan Rataan bk Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - L 1 P 1 4,40 h EF 2 0,182 0,251 L 1 P 2 4,60 g DE 3 0,191 0,263 L 1 P 3 4,72 efg CD 4 0,196 0,270 L 1 P 4 4,74 efg CD 5 0,200 0,276 L 2 P 1 4,75 efg CD 6 0,203 0,279 L 2 P 2 4,88 cdef BCD 7 0,205 0,283 L 2 P 3 4,96 bcd BC 8 0,206 0,286 L 2 P 4 5,11 b B 9 0,207 0,289 L 3 P 1 4,75 efg CD 10 0,208 0,291 L 3 P 2 4,92 bcde BC 11 0,208 0,293 L 3 P 3 5,05 bc B 12 0,209 0,294 L 3 P 4 5,42 a A 13 0,209 0,295 L 4 P 1 4,84 defg BCD 14 0,209 0,296 L 4 P 2 4,92 bcde BC 15 0,209 0,297 L 4 P 3 5,09 b B 16 0,210 0,298 L 4 P 4 5,58 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan P 4 L 4 yaitu sebesar 5,58 bk dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 P 1 yaitu sebesar 4,40 bk. Universitas Sumatera Utara Hubungan interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap kadar abu bk teh daun gambir yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Grafik hubungan pengaruh interaksi antara letak daun dan lama pelayuan terhadap kadar abu Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa semakin bawah tua letak daun maka kadar abu semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto 2008 yang menyatakan bahwa semakin hijau warna daun semakin tinggi kandungan klorofilnya dimana salah satu penyusun klorofil selain C, H, O, N yaitu Mg mineral. Dengan semakin banyaknya kandungan klorofil pada daun tua maka salah satu komponen penyusun klorofil yaitu Mg juga semakin banyak yang dihitung sebagai mineral abu. Dari Gambar 11 juga dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka kadar abu semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Situmorang 2010 yang menyatakan bahwa tujuan pelayuan adalah untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada pucuk, untuk meningkatkan konsentrasi zat-zat didalam getahnnya. Jadi dengan meningkatnya konsentrasi zat- zat didalam getahnya maka konsentrasi mineral juga meningkat. 46 Universitas Sumatera Utara

4. Uji Organoleptik Rasa Pengaruh letak daun terhadap uji Organoleptik rasa