BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asean Tobacco Control Report Card tahun 2008 melaporkan ada 124,69 juta dari populasi penduduk di Asia Tenggara adalah perokok. Ternyata Indonesia
menyumbangkan bilangan terbesar dengan jumlah 57,56 juta perokok yaitu 46.16 dari jumlah keseluruhan perokok di Asia Tenggara. Yang lebih menakjubkan lagi
sebanyak 34 remaja usia Sekolah Menengah Pertama SMP pernah merokok. Prevalensi perokok usia SMP di Medan ternyata menyentuh angka 34.9. jumlah ini
melebihi prevalensi perokok usia SMP di Jakarta 34 dan Bekasi 33 Global Youth Tobacco Survey, 2004.
Sejumlah studi menemukan bahwa, mengisap rokok pertama dimulai pada usia 11-13 tahun Smet, 1999. Terdapat laporan yang mengatakan perokok paling
muda dijumpai berumur lima tahun Aditama T.Y., 1999. Sebanyak 30.9 anak mulai mengisap rokok pada umur kurang 10 tahun Global Youth Tobacco Survey,
2006. Prevalensi perokok meningkat dengan peningkatan usia terutama di kalangan remaja Suhardi, 1997.
Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap perokok remaja, diketahui bahwa, remaja merokok karena orang tua dan saudara yang merokok, adanya rasa
bosan, mengalami stress dan kecemasan, mengikuti perilaku teman sebayanya adalah merupakan faktor-faktor penyebab remaja mulai merokok Mariani, S.R., 2004.
Global Youth Tobacco Survey 2006 melaporkan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan remaja ingin merokok antaranya adalah terpapar dengan perilaku
merokok di rumah, melihat iklan-iklan rokok dan telah ditawarkan rokok oleh syarikat penjual rokok.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit
Universitas Sumatera Utara
kardiovaskuler, kelainan saluran pernapasan dan kanker, baik kanker paru-paru, esophagus, laring dan rongga mulut Sitepoe, 2000.
Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar dan karbon monoksida. Nikotin bisa memparahkan
lagi gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung iskemik, Raynaud’s syndrome dan cerebral aneurysms Mangan G.L. Golding J.F., 1984. Namun, masih banyak
juga orang yang merokok.
1.2. Rumusan Masalah