Produktivitas Rumput Manfaat Rerumputan

permukaan tanah, pada buku akar terdapat mata kuncup yang dapat tumbuh menjadi tunas sedangkan stolon merupakan tunas yang muncul di atas permukaan tanah Peterson Soreng, 2007. Menurut Gibson 2009, Cyperaceae memiliki batang yang berbentuk segitiga triangular dengan internodus yang padat, memiliki daun tunggal dengan pertulangan daun linear seperti pita. Berbeda dari Poaceae, Cyperaceae tidak memiliki ligula, memiliki 2-3 stigma dengan anther yang saling berlekatan. Poaceae memiliki bunga majemuk yang tumbuh pada ujung batang, pada umumnya merupakan suatu malai yang terdiri dari sekelompok cabang yang memencar yang berakhir dengan bentuk memanjang yang disebut bulir. Bulir terdiri dari satu bunga atau lebih dengan sisik-sisik pembungkus yang menyembunyikan bunga kecuali pada saat mekar Mcilroy,1976. Kelompok ini terkadang disebut sebagai Glumiflorae karena bunganya terdiri dari gluma, lemma, dan palea. Tipe buah pada Poaceae adalah caryopsis, yaitu kulit biji menyatu dengan ovarium. Bunga pada Poaceae adalah inflorescense yang terdiri dari spike, raceme dan panicle Peterson Soreng, 2007. Menurut Gibson 2009, ada perbedaan yang khas pada setiap bunga dari Poaceae, Cyperaceae dan Juncaceae. Pada Poaceae, satu bunga dianggap sebagai floret. Pada Cyperaceae, setiap bunga didukung oleh bractea dan tidak memiliki perigenium. Pada Juncaceae, sepal dan petal terlihat sangat mirip sehingga disebut dengan tepal.

2.1.3 Produktivitas Rumput

Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas rumput yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang mencakup keadaan tanah dan kesuburannya, pengaruh iklim termasuk cuaca dan perlakuan manusia atau manajemen Sinaga, 2008. Selanjutnya menurut Mcilroy 1976, sifat-sifat pertumbuhan rumput sangat erat hubungannya dengan keadaan habitat misalnya keadaan air, unsur hara, tipe tanah, cahaya dan temperatur. Universitas Sumatera Utara Bahan organik tanah penting dalam mendukung produktivitas tanah dan tanaman. Ditinjau dari sifat fisik tanah, bahan organik berperan dalam memperbesar porositas kegemburan tanah melalui penurunan berat volume bulk density, tetapi tanah memiliki kemantapan agregat yang tinggi karena fungsi bahan organik juga sebagai zat perekat antar partikel tanah cementing agent Rauf, 2011. Produktivitas secara umum adalah suatu nilai biomassa yang berada di atas permukaan tanah dan bagian tanaman yang berada di bawah permukaan tanah yang lebih penting. Setiap spesies rumput memiliki kemampuan produksi yang berbeda- beda Daru, 2009. Biomassa adalah total berat atau volume organisme dalam suatu area atau volume tertentu. Biomassa juga didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas Sutaryo, 2009. Tinggi rendahnya kandungan karbon pada tanaman atau tumbuhan sangat dipengaruhi oleh kemampuan vegetasi tersebut menyerap karbon dari lingkungannya melalui proses fotosintesis. Hasil proses fotosintesis ini, terakumulasi dalam biomassa tanaman atau tumbuhan. Oleh sebab itu, total karbon tegakan vegetasi berkolerasi positif dengan volume dan bobot biomassanya Rauf, 2011.

2.1.4 Manfaat Rerumputan

Sistem perakaran rumput dapat mengikat partikel-partikel tanah dan membantu memperbaiki struktur tanah. Rumput tidak mengikat nitrogen, tetapi tergantung dari dalam dan luas sistem perakarannya, menampung sumber tanah dan dalam jangka panjang membantu meningkatkan kadar unsur hara. Rumput tidak memperbaiki tanah yang hilang oleh erosi, tetapi sifat fisiknya, terutama apabila terjadi penutupan yang rapat dapat membantu mengurangi pencucian, menahan butiran debu yang dibawa dari tempat lain dan mengurangi hempasan air hujan pada permukaan tanah Mcilroy, 1976. Rumput dapat menghasilkan biomassa dalam jumlah yang relatif besar, adaptif terhadap pertumbuhan awal maupun pertumbuhan kembali regrowth setelah mengalami pemotongan dan penggembalaan Daru, 2009. Universitas Sumatera Utara Keberadaan perakaran mampu memperbaiki kondisi sifat tanah disebabkan oleh penetrasi akar ke dalam tanah, menciptakan habitat yang baik bagi organisme dalam tanah, sebagai sumber bahan organik bagi tanah dan memperkuat daya cengkeram terhadap tanah. Perakaran tanaman juga membantu mengurangi air tanah yang jenuh oleh air hujan, memantapkan agregasi tanah sehingga lebih mendukung pertumbuhan tanaman dan mencegah erosi, sehingga tanah tidak mudah hanyut akibat aliran permukaan dan meningkatkan infiltrasi air Subagyono, et al., 2003. Balai Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 2007, menyatakan bahwa rerumputan memiliki potensi antara lain: a. Menghasilkan eksudat akar sebagai pemantap agregat tanah. b. Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan. c. Menyalurkan air ke sekitar perakarannya dan kemudian melepas air secara perlahan.

2.2 Analisis Vegetasi