3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KERTAS
Kertas secara tradisional didefinisikan sebagai lembaran yang dikempa pada screen dari larutan fiber . Produk kertas saat ini umumnya sama dengan definisi tersebut, tetapi produk kertas
kebanyakan juga mengandung bahan aditif non serat. Kertas atau yang dalam bahasa Inggris disebut paper
diturunkan dari nama sebuah tanaman, papyrus. Orang Mesir kuno memproduksi material pertama yang digunakan untuk menulis dengan cara mengepres lapisan batang secara bersamaan
Smook 1994. Bahan utama pembuat kertas adalah pulp. Serat pulp biasanya berasal dari tumbuhan, tetapi binatang, mineral atau serat sintetik dapat digunakan untuk aplikasi tertentu Smook 1994.
Menurut Departemen Perindustrian 1982, kertas adalah lembaran yang terdiri dari serat- serat selulosa yang saling tempel-menempel dan jalin-menjalin. Pada beberapa jenis kertas tertentu
ditambahkan beberapa bahan penolong berupa zat organik atau anorganik pada umumnya kertas yang diproduksi dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan penggunaannya, yaitu:
a. Kertas Budaya
Terdiri atas kertas koran, kertas cetak, kertas tulis dan kertas untuk keperluan bisnis. b.
Kertas Industri Terdiri atas kertas pengemas, kertas kraft, kertas rokok, karton dan kertas pembungkus.
c. Kertas lain
Kertas lain yaitu kertas yang tidak termasuk ke dalam golongan tersebut, misalnya kertas tissue.
2.2 KUALITAS
Definisi kualitas menurut the American National Standards Institut ANSI dan the American Society for Quality
ASQ adalah keseluruhan ciri dan karakteristik suatu produk atau jasa yang menunjukkan kepuasan terhadap produk yang telah diberikan.Kualitas dapat didefinisikan dengan
berbagai cara, tergantung siapa yang mendefinisikannya Russell Taylor 2006. Russell Taylor 2006 melihat kualitas dari dua sisi, yakni dari sisi konsumen dan sisi
produsen. Konsumen umunya melihat kualitas suatu produk berdasarkan seberapa baik produk tersebut dapat digunakan. Dimensi kualitas khususnya untuk produk berupa barang umumnya dilihat
dari aspek kinerja, fitur, keandalan, ketepatan, daya tahan, kemudahan pelayanan reparasi, estetika, keamanan , serta persepsi seperti merek dan iklan. Sedangkan dilihat dari segi produsen, kualitas
dinilai sebagai ketepatan produk dalam memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Kata kualitas memiliki definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional
sampai yang lebih strategik. Definisi yang konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti : kinerja performance, keandalan realibility,
mudah dalam penggunaan easy of use, estetika esthetics, dan sebagainya. Sedangkan definisi strategik menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan
kebutuhan pelanggan Gasperz 2003. Menurut Juran dalam Nasution 2004, kualitas adalah kecocokan penggunaan produk fitness for use untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Penggunaan kecocokan ini didasarkan atas lima karakteristik utama berikut: 1.
Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan. 2.
Psikologis, yaitu cita rasa atau status. 3.
Waktu, yaitu keandalan. 4.
Kontraktual, yaitu adanya jaminan. 5.
Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.
4
Goetsch dan Davis 2000, menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu
produk yang akan dihasilkan Deming dalam Nasution 2004. Nasution 2004, menjelaskan konsep kualitas dari dua sudut, yaitu dari sudut manajemen
operasional dan manajemen pemasaran. Dilihat dari sudut manajemen operasional, kualitas produk merupakan suatu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi
kepuasan kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan mutu produk pesaing. Dilihat dari sudut manajemen pemasaran, kualitas produk merupakan salah satu unsur utama dalam bauran
pemasaran marketing mix yakni produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume penjualan dan pangsa pasar perusahaan.
Kualitas merupakan indikator efisiensi dari sistem ekonomi yang produktif, dimana pada sistem yang efisien memungkinkan diproduksi barang dan jasa yang dapat diterima dengan harga
yang ekonomis. Output yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi umum, sementara biaya diperoleh melalui optimisasi alokasi sumber daya. Disisi lain, kualitas juga menghasilkan efisiensi proses dan
mampu mengindikasi performa yang baik.
2.3 DEFECT