6
tambah di tempat kerja. E-DOWNTIME merupakan akronim untuk memudahkan praktisi bisnis dan industri mengidentifikasi 9 jenis pemborosan yang selalu ada dalam bisnis dan industri, yaitu:
E = Environtmental, Health and SafetyEHS merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena kelainan dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS.
D = Defect merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau kegagalan produk barang atau jasa.
O = Overproduction, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena produksi melebihi kuantitas yang dipesan oleh pelanggan.
W = Waiting, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena menunggu. N = Not utilizing employees knowledge, skills and abilities, merupakan jenis pemborosan sumber daya
manusia SDM yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan secara optimum.
T = Transportation, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena transportasi yang berlebihan sepanjang proses value stream.
I = Inventories, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena inventories yang berlebihan. M = Motion, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena pergerakan yang lebih banyak daripada
yang seharusnya sepanjang proses value stream. E = Excess processing, merupakan jenis pemborosan yang terjadi karena langkah-langkah proses yang
lebih panjang daripada yang seharusnya sepanjang proses value stream.
2.5 SIX SIGMA
Pada dasarnya pelanggan akan puas apabila mereka menerima nilai yang mereka harapkan. Apabila produk barang atau jasa diproses pada tingkat kinerja kualitas Six Sigma, perusahaan boleh
mengharapkan 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan DPMO atau bahwa 99,99966 persen dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk tersebut. Dengan demikian, Six Sigma dapat
dijadikan ukuran target kinerja proses industri tentang bagaimana baiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok dan pelanggan. Semakin tinggi target sigma yang dicapai, semakin baik
kinerja proses industri. Setelah kita mengetahui posisi kinerja bisnis dan industri pada saat ini, kita harus melakukan
berbagai upaya peningkatan menuju target 6 sigma yang hanya akan menghasilkan 3,4 DPMO. Berbagai upaya peningkatan menuju target Six Sigma dapat dilakukan dengan dua metodologi, yaitu
six sigma - DMAIC dan design for six sigma DFSS – DMADV define, measure, analyze, design and
verify Linderman et al 2004.
DMAIC digunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang telah ada sedangkan DMADV digunakan untuk menciptakan desain proses baru dan desain produk baru dalam cara sedemikian rupa
agar menghasilkan kinerja bebas kesalahan Zero defecterrors. DMAIC, terdiri atas lima tahap utama Kwak dan Anbari 2006:
- Define, mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan
permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi perusahaan -
Measure, mengukur kinerja proses pada saat sekarang agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan. lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang ebrkaitan dengan
indikator kinerja kunci. -
Analyze, menganalisis hubungan sebab akibat berbagai faktor yang dipelajari utnuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan.
7
- Improve, mengoptimalkan proses menggunakan analisis-analisis seperti Design Of
Experiment DOE untuk mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum.
- Control, melakukan pengendalian terhadap proses secara terus menerus untuk meningkatkan
kapabilitas proses menuju target Six Sigma.
2.6 LEAN SIX SIGMA