ANALYZE HASIL DAN PEMBAHASAN

23 9 2,5 1,5 24 2,5 1 39 1,5 0,5 54 0,5 2 10 2,5 2 25 2,5 1,5 40 2,5 0,5 55 1 2,5 11 1 1,5 26 2,5 1 41 0,5 2 56 1 2 12 2,5 2 27 1 1 42 1 2 57 2 1 13 3 2 28 2,5 43 0,5 2,5 58 2,5 1 14 2,5 1,5 29 2,5 1 44 1 2 59 2,5 0,5 15 1 1,5 30 2,5 1 45 2,5 60 0,5

4.4 ANALYZE

Pada departemen produksi terdapat beberapa jenis defect, yaitu holes paper, dirty paper, foreign contamination, folded dan size variation. Dari kelima jenis defect tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor sehingga defect tersebut muncul dan menyebabkan penurunan kualitas kertas. Faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut dapat dijelaskan dalam diagram sebab akibat. Gambar 5 merupakan diagram sebab akibat untuk holes paper. Gambar 5. Diagram Tulang Ikan Holes Paper Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 5, terjadinya holes paper dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: 1. Faktor mesin Pada faktor mesin, penyebab terjadinya holes paper adalah: a. Pulp menempel di wire; pulp dari headbox dibentuk lembaran di atas wire. Ketika shower yang berfungsi untuk membersihkan wire dari sisa-sisa pulp tidak bekerja dengan optimal, maka lama-kelamaan akan menimbulkan slime. Slime yang menempel pada wire tersebut akan mengganggu kinerja wire sehingga saat pembentukan lembaran kertas yang seharusnya membentuk lembaran, justru akan menempel di wire dan tidak masuk ke press part akibat adanya slime. Hal tersebut mengakibatkan pembentukan kertas tidak sempurna, yaitu berlubang. 24 b. Benang felt pada press part tidak sempurna; benang felt pada press part yang tidak sempurna, misalnya ada satu bagian benang yang menonjol dapat menyebabkan holes paper. Hal ini terjadi saat ada benang yang cacat atau bahkan ada benang yang terputus sehingga menempel pada lembaran pulp masuk ke dalam press part. Saat pengepressan, felt yang tidak sempurna ini akan menyebabkan lubang pada lembaran kertas. c. Canvas dryer cacat; sama halnya dengan felt pada press part, canvas dryer yang cacat juga dapat menyebabkan holes paper saat lembarann kertas melalui permukaan dryer. d. Terkena jatuhan kertas; sisa-sisa kertas yang masih menempel di press part mungkin terjatuh ke dalam lembaran kertas. Hal ini dapat oleh disebabkan doctor yang berfungsi untuk membersihkan press part dari sisa-sisa kertas tidak terpasang dengan sempurna. 2. Faktor bahan baku Pada faktor bahan baku, penyebab terjadinya holes paper adalah: a. Tapioka terciprat ke lembaran kertas; hal ini dapat terjadi akibat tapioka disemprotkan secara langsung ke lembaran kertas sehingga memungkinkan untuk terciprat ke daerah lain pada lembaran kertas. b. Tapioka terciprat ke lembaran kertas; hal ini juga dapat terjadi akibat diameter press yang terlalu kecil sehingga tapioka terciprat ke bagian lain pada lembaran kertas. 3. Faktor manusia Pada faktor manusia, penyebab terjadinya holes paper adalah: a. Adanya karyawan yang tidak mengikuti standar kerja b. Kurang terampilnya karyawan dalam bekerja 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab terjadinya holes paper adalah pada metode pemanasan steam. Lembaran kertas harus dipanaskan dengan panas steam secara bertahap. 5. Faktor lingkungan Pada faktor lingkungan, penyebab terjadinya holes paper adalah: a. Lingkungan yang berdebu; lingkungan yang berdebu dapat menyebabkan segala macam kotoran masuk ke dalam sistem. b. Size press kotor; size press yang kotor ini disebabkan oleh tapioka yang mengering. 25 Gambar 6. Diagram Tulang Ikan Dirty Paper Pada Gambar 6 disajikan diagram tulang ikan untuk dirty paper. Dirty merupakan salah satu jenisdefect pada kertas. Dirty sendiri banyak penyebabnya. Faktor penyebab dirty pada kertas dapat berasal dari machine mesin, material bahan, man manusia, method metodedan environment lingkungan. Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 6, terjadinya holes paper dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: 1. Faktor mesin Pada faktor mesin, penyebab terjadinya dirty paper adalah: a. Pulp menempel di wire; pulp dari headbox dibentuk lembaran di atas wire. Ketika shower yang berfungsi untuk membersihkan wire dari sisa-sisa pulp tidak bekerja dengan optimal, maka semakin lama akan menimbulkan slime. Slime yang menempel pada wire tersebut akan mengganggu kinerja wire sehingga saat pembentukan lembaran kertas ada slime yang terikut di lembaran kertas dan ter-press saat pressing dan akan menimbulkan kotoran. b. Benang felt pada press part tidak sempurna; benang felt pada press part yang tidak sempurna, misalnya ada satu bagian benang yang menonjol dapat menyebabkan dirty paper. Hal ini terjadi saat ada benang yang cacat atau bahkan ada benang yang terputus sehingga menempel pada lembaran pulp masuk ke dalam press part. Saat pengepressan, felt yang tidak sempurna ini akan menyebabkan kotoran pada lembaran kertas. c. Dryer kotor; dryer kotor dapat disebabkan oleh doctor yang berfungsi membersihkan sisa- sisa kertas pada dryer tidak bekerja dengan maksimal. 2. Faktor bahan baku Pada faktor bahan baku, penyebab terjadinya dirty paper adalah: a. Retention aid yang terakumulasi di dalam pipa akan menyebabkan dirty. b. Benda asing masuk ke pulper melalui broke. 3. Faktor manusia 26 Pada faktor manusia, penyebab terjadinya dirty paper adalah: a. Adanya karyawan yang tidak mengikuti standar kerja b. Kurang terampilnya karyawan dalam bekerja 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab terjadinya dirty paper adalah: a. Cara memasukkan bahan ke dalam pulper; saat memasukkan pulp ke dalam pulper, ada kemungkinan bahan lain yang terikut ke dalamnya. Seperti serpihan palet ataupun kawat pengikat pulp. Selain itu juga dapat disebabkan oleh broke yang tidak dibersihkan sebelumnya. b. Tangan operator yang tidak bersih saat proses ballingdan packing. c. Tidak ada jadwal pembersihan wire. d. Waktu operasi yang panjang. 5. Faktor lingkungan Pada faktor lingkungan, penyebab terjadinya holes paper adalah: a. Oli mesin yang tertetes ke lembaran kertas. b. Broke yang tidak segera dibersihkan di callender pit. c. Size press kotor; size press yang kotor ini disebabkan oleh tapioka yang mengering. d. Mesin yang terbuka sehingga jika ada kotoran akan langsung kontak ke dalam sistem. Selain itu bentuk atap pabrik yang terbuka sehingga kotoran dari luar dapat bebas masuk. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya defect berupa folded disajikan dalam diagram tulang ikan pada Gambar 7. 27 Gambar 7. Diagram Tulang Ikan Folded Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa penyebab folded antara lain adalah: 1. Faktor manusia Pada faktor manusia, penyebab folded adalah: a. Adanya operator yang tidak mengikuti standar kerja b. Kurang terampil dalam bekerja 2. Faktor mesin Pada faktor mesin, penyebab folded adalah: a. Kertas tidak jatuh sempurnadari mesin cutter; setelah kertas dipotong di mesin cutter, kertas akan langsung tersusun secara rapi dari mesin. Tetapi ada kemungkinan kertas tersebut terlipat saat baru keluar dari mesin cutter hingga sampai di tumpukan kertas. b. Kertas terselip di antara konveyor atas dan bawah pada mesin cutter; hal ini dapat terjadi akibat perbedaan tension dari kedua konveyor, sehingga menyebabkan kertas terselip dan terlipat. c. Kertas terselip pada doctor; sama halnya dengan konveyor, kertas juga mungkin akan terselip di doctor yang berguna untuk menjaga kertas tetap stabil saat dipotong. d. Pinggiran kertas berada di antara ruang kosong konveyor. 3. Faktor lingkungan Pada faktor lingkungan, penyebab folded adalah: a. Terkena benturan; tumpukan kertas berpeluang terkena benturan sehingga menyebabkan kertas yang terlipat. b. Terkena tirai saat transportasi dengan forklift. 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab folded adalah kertas terlipat saat penyortiran. Operator tidak menyadari ada kertas yang terlipat sehingga lolos sortir. Mungkin juga terjadi saat operator sedang menyortir, kertas terlipat tanpa sepengetahuan penyortir. Hal tersebut juga mungkin terjadi saat pengepakan. 28 Gambar 8. Diagram Tulang Ikan Foreign Contamination Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya defect berupa foreign contamination disajikan dalam diagram tulang ikan pada Gambar 8.Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa penyebab foreign containation antara lain: 1. Faktor mesin Pada faktor mesin, penyebab foreign contamination adalah trim masuk ke potongan cutter; trim adalah sisa potongan kertas untuk menyeragamkan ukuran pada mesin cutter. Ketika blower pada mesin cutter tidak maksimal, ada kemungkinan trim terikut dipotong di cutter sehingga akan ikut tertumpuk di dalam tumpukan kertas. 2. Faktor manusia Pada faktor manusia, penyebab foreign contamination adalah: a. Operator kurang memperhatikan kebersihan di area produksi. b. Operator lupa mencabut inserter. Inserter berupa lembaran kertas kecil. Inserter berfungsi sebagai alat bantu penanda untuk menghitung jumlah tumpukan kertas. c. Saat penyortiran operator tidak melihat adanya foreign contamination. Hal ini mungkin terjadi ketika letak foreign contamination berada di tengah-tengah permukaan kertas. 3. Faktor lingkungan Pada faktor lingkungan, penyebab foreign contamination adalah: a. Banyak broke di area produksi yang mungkin ikut terbawa ke tumpukan kertas. b. Banyak serpihan kertas di cutter. c. Adanya serangga. 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab foreign contamination adalah: 29 a. Metode sortir yang hanya dilakukan satu kali. b. Mengganjal mesin dengan kertas; ganjalan tersebut dapat ikut terbawa sehingga menjadi foreign contamination . c. Penyortir tidak memeriksa hingga ke bagian tengah permukaan kertas, sehingga jika ada kontaminan yang berada di tengah-tengah permukaan kertas lolos sortir. d. Sheet break ikut terpotong di cutter. e. Sambungan di rewinder ikut terpotong. Gambar 9. Diagram Tulang Ikan Size Variation Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya defect berupa size variation disajikan dalam diagram tulang ikan pada Gambar 9. Berdasarkan diagram tulang ikan pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa penyebab produk cacat antara lain adalah: 1. Faktor manusia Pada faktor manusia, penyebab size variation adalah: a. Adanya operator yang tidak mengikuti standar kerja b. Operator yang kurang teliti c. Kurang terampilnya karyawan dalam bekerja 2. Faktor mesin Pada faktor mesin, penyebab size variation adalah: a. Tension roll tinggi, sehingga menyebabkan perbedaan tegangan yang mengakibatkan size variation . b. Perbedaan laju feeder pada mesin cutter. c. Mesin cutter tidak stabil; mesin cutter yang tidak stabil dapat disebabkan oleh letak slitter yang tidak pas saat memotong. Selain itu juga dapat disebabkan oleh adanya gap antara konveyor atas dan bawah sehingga kertas tidak stabil saat dipotong. d. Cutter memotong terlalu pendek; setiap kali mesin berhenti tiba-tiba, kertas yang terpotong akan lebih pendek dari ukuran yang seharusnya. 3. Faktor bahan baku Pada faktor bahan baku penyebab size variation adalah: 30 a. Permukaan kertas yang licin sehingga membuat kertas tidak stabil saat dipotong. b. Permukaan kertas yang bergelombang. 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab terjadinya size variation adalah tidak adanya jadwal peremajaan alat.

4.5 IMPROVEMENT