DEFECT DIRTY DEFECT HOLES

30 a. Permukaan kertas yang licin sehingga membuat kertas tidak stabil saat dipotong. b. Permukaan kertas yang bergelombang. 4. Faktor metode Pada faktor metode, penyebab terjadinya size variation adalah tidak adanya jadwal peremajaan alat.

4.5 IMPROVEMENT

Tujuan six sigma adalah untuk mempercepat proses perbaikan dan mencapai tingkat kinerja yang belum pernah terbayangkan sebelumnya dengan cara berfokus pada karakteristik yang terpenting bagi pelanggan, serta mengidentifikasi dan mengeliminasi penyebab kesalahan atau kecacatan dalam proses. Improvement dilakukan untuk menetapkan tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah yang ada, yaitu cacat produk. Langkah-langkah perbaikan dilakukan di setiap bagian produksi berdasarkan karakteristik masing-masing defect.

4.5.1 DEFECT DIRTY

Di area stock preparation a. Operator harus memastikan bahwa tidak ada bahan selain pulpbroke yang terikut masuk ke dalam pulper. b. Penumpukan palet broke tidak boleh miring saat akan dimasukkan ke dalam pulper supaya palet tidak terjatuh dan masuk ke dalam pulper. c. Memasukkan broke secara bertahap agar tidak ada bahan lain yang ikut masuk ke dalam pulper . d. Pembersihan mesin-mesin secara teratur. e. Mengontrol kualitas buburan di stock preparation untuk memastikan buburan terbebas dari kotoran yang dapat menghambat proses pembentukan lembaran kertas di paper machine. f. Menjaga kebersihan di area stock preparation. Di area paper machine a. Membersihkan pipa saluran Retention Aid secara teratur. b. Membersihkan wire part secara teratur. c. Mengatur tekanan roll saat pengepresan agar tidak terlalu kuat supaya tidak terjadi sheet break . d. Memberi penutup pada silinder press agar cipratan tapioka tidak sampai keluar. e. Menyeting ulang doctor blade setiap kali doctor tidak bekerja secara efektif. f. Saat terjadi sheet break, operator yang akan memasukkan broke ke dalam coach pit harus memperhatikan agar tidak ada bahan lain yang ikut masuk ke dalamnya. g. Menjaga kebersihan di area paper machine. Di area cutter rewinder, finishing, dan converting a. Saat proses balling, tidak ada bahan-bahan lain yang ikut masuk ke dalam broke. b. Menggunakan pallet yang bersih. c. Penyortiran dilakukan setidaknya dua kali oleh dua orang yang berbeda untuk memperkecil kemungkinan adanya dirty paper yang lolos. d. Menjaga kebersihan di area cutter rewinder, finishing, dan converting. 31

4.5.2 DEFECT HOLES

Di area stock preparation a. Operator harus memastikan bahwa tidak ada bahan selain pulpbroke yang terikut masuk ke dalam pulper. b. Penumpukan palet broke tidak boleh miring saat akan dimasukkan ke dalam pulper supaya palet tidak terjatuh dan masuk ke dalam pulper. c. Memasukkan broke secara bertahap agar tidak ada bahan lain yang ikut masuk ke dalam pulper . d. Pembersihan mesin-mesin secara teratur. e. Mengontrol kualitas buburan di stock preparation untuk memastikan buburan terbebas dari kotoran yang dapat menghambat proses pembentukan lembaran kertas di paper machine. f. Menjaga kebersihan di area stock preparation. Di area paper machine a. Inspeksi harian terhadap shower pembersih pada wire part. b. Memperhatikan kinerja felt dan menggantinya jika felt sudah cacat. c. Membersihkan pipa saluran Retention Aid secara teratur. d. Membersihkan wire part secara teratur. e. Mengatur tekanan roll saat pengepresan agar tidak terlalu kuat supaya tidak terjadi sheet break . f. Memberi penutup pada silinder press agar cipratan tapioka tidak sampai keluar. g. Menyeting ulang doctor blade. h. Saat terjadi sheet break, operator yang akan memasukkan broke ke dalam coach pit harus memperhatikan agar tidak ada bahan lain yang ikut masuk ke dalamnya. i. Menjaga kebersihan di area paper machine. Di area cutter rewinder, finishing, dan converting a. Penyortiran dilakukan setidaknya dua kali oleh dua orang yang berbeda untuk memperkecil kemungkinan adanya dirty paper yang lolos. b. Menjaga kebersihan di area cutter rewinder, finishing, dan converting.

4.5.3 DEFECT FOREIGN CONTAMINATION