Kapal Nelayan Unit penangkapan mini purse seine

Keterangan gambar: 1. Pelampung 2. Tali pelampung 3. Tali ris atas 4. Jaring 5. Tali ris bawah 6. Pemberat 7. Tali pemberat 8. Purse line 9. Cincin Gambar 13 Konstruksi mini purse seine

2. Kapal

Kapal merupakan salah satu bagian terpenting dari kegiatan operasi penangkapan ikan. Hal ini karena untuk menjangkau daerah penangkapan ikan diperlukan kapal. Kapal selain sebagai sarana transportasi, juga berfungsi dalam menampung hasil tangkapan. Pengoperasian mini purse seine di desa Sathean, Maluku Tenggara menggunakan sistem dua kapal two boat system. Kapal yang pertama berfungsi dalam proses pelingkaran hasil tangkapan hingga penarikan tali kolor purse line. Kapal yang kedua Jonson berfungsi dalam penarikan tali kolor dan membawa hasil tangkapan ke fishing base. Kapal yang pertama berukuran panjang 17 m, lebar 2,75 m dan tinggi 1,90 m Gamba 14. Tenaga penggerak yang digunakan pada kapal pertama adalah satu buah mesin tempel outboard engine berkekuatan 40 PK, bermerk yamaha dan satu mesin dalam inboard engine berkekuatan 75 PK. Palka pada kapal yang pertama berkapasitas 4-6 ton. Gambar 14 Kapal utama mini purse seine Kapal yang kedua jonson berukuran panjang 13 m, lebar 2,20 m dan tinggi 1,30 m Gambar 15. Tenaga penggerak yang digunakan pada kapal kedua jonson yaitu dua 2 buah mesin tempel outboard engine berkekuatan 40 PK, bermerk yamaha. Bahan bakar yang digunakan pada tenaga penggerak ini adalah bahan bakar campuran yaitu bensin, oli dan minyak tanah. Kapasitas palka pada kapal kedua jonson adalah 2-3 ton. Pada musim tertentu dimana hasil tangkapan yang diperoleh banyak, maka kapal yang pertama dapat digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan ke fishing base jika kapal jonson sudah tidak dapat menampung hasil tangkapan. Gambar 15 Kapal kedua jonson mini purse seine

3. Nelayan

Menurut Widodo dan Suadi 2008, nelayan dapat didefinisikan sebagai orang atau komunitas orang yang secara keseluruhan atau sebagian dari hidupnya tergantung dari kegiatan menangkap ikan. Ada beberapa terminologi yang sering digunakan untuk membedakan kelompok nelayan yaitu nelayan penuh, yaitu mereka yang menggantungkan keseluruhan hidupnya dari menangkap ikan; nelayan sambilan yaitu mereka yang hanya sebagian hidupnya tergantung dari kegiatan menangkap ikan lainnya dari aktivitas seperti pertanian, buruh, dan tukang; juragan untuk mereka yang memiliki sumberdaya ekonomi untuk usaha perikanan seperti kapal dan alat tangkap; dan anak buah kapal ABKpandega untuk mereka yang mengalokasikan waktunya dan memperoleh pendapatan dari hasil mengoperasikan alat tangkap ikan dan kapal milik juragan. Anak buah kapal ABK yang mengikuti kegiatan operasi penangkapan ikan mini purse seine berjumlah 17 orang. Usia para ABK berkisar antara 20 tahun sampai 40 tahun. Pendidikan terkahir dari anak buah kapal ada yang SMP dan SMA. Pada saat melakukan kegiatan penangkapan ikan, para ABK mendapat tugas yang telah dibagikan yaitu: 1 Juragan lautnahkoda yang berjumlah satu orang dan menjadi penanggung jawab dalam operasi penangkapan; 2 Juru tawur yang berjumlah dua orang, yang bertugas pada proses setting alat tangkap; 3 Juru mesin yang berjumlah dua orang dan bertugas pada saat penggunaan mesin; 4 Juru pantau yang berjumlah satu orang, yang bertugas memantau keberadaan gerombolan schooling ikan; 5 Juru pelampung yang berjumlah dua orang dan bertugas untuk menyusun pelampung sebelum operasi penangkapan dilakukan dan setelah operasi penangkapan dilakukan; 6 Juru pemberat yang berjumlah dua orang dan bertugas untuk menyusun pemberat sebelum operasi penangkapan dilakukan dan setelah operasi penangkapan dilakukan; 7 Penarik alat tangkap, yang bertugas dalam proses hauling mini purse seine; 8 Juru mesin kapal jonson yang berjumlah satu orang dan bertugas dalam persiapan kapal untuk menampung hasil tangkapan yang diperoleh dari operasi penangkapan ikan; 9 Juru hasil tangkapan yang berjumlah dua orang, yang bertugas dalam proses pemindahan hasil tangkapan dari kapal utama ke kapal jonson.

4. Rumpon