cahayanya cukup terang. Tiap spesies menyenangi warna cahaya yang berbeda- beda. Penangkapan ikan dengan cahaya lampu umumnya dutujukan kepada ikan-
ikan pelagis dengan suhu perairan antara 6 C
– 28 C Nikonorov 1975 vide
Yudianto 1992.
2.3 Hasil Tangkapan
Ayodhoa 1981 vide Nurasiah 1999 menyatakan bahwa tujuan penangkapan ikan menggunakan purse seine adalah ikan pelagis yang
bergerombol. Ikan tersebut harus membentuk suatu gerombolan, berada dekat dengan permukaan air dan sangat diharapkan memiliki densitas shoal yang tinggi
atau jarak antar ikan yang satu dengan ikan yang lain harus sedekat mungkin. Ikan pelagis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu ikan pelagis besar dan ikan
pelagis kecil. Ikan pelagis kecil adalah ikan yang hidup di permukaan laut atau di dekat permukaan laut dan umumnya berukuran relatif kecil, antara lain layang
Decapterus sp., kembung Rastreliger sp., tembang Sardinella sp. dan selar Selaroides leptolepis. Ikan pelagis besar antara lain tuna Thunus sp., layaran
Isthioporus oriental dan setuhuk Makaira sp..
2.3.1 Ikan layang Decapterus russelli
Klasifikasi ikan layang Decapterus russelli menurut Saanin 1984: Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea Divisi : Perciformes
Sub divisi : Carangi Famili : Carangidae
Sub famili : Caranginae Genus : Decapterus
Spesies : Decapterus russelli, Ruppell 1830 Nama Internasional : Indian Scad
Nama Indonesia : Ikan Layang Nama Lokal Kei : Ikan Momar
Sumber : www.fishbase.org
Gambar 5 Ikan layang Decapterus russelli Saanin 1984 menyatakan bahwa ikan layang D. russelli memiliki
bentuk badan yang memanjang dan agak gepeng. Ikan ini memiliki sirip dada yang selalu berubah sesuai umur. Sirip tambahan finlet terdapat pada belakang
sirip punggung dan sirip dubur. Bagian atas tubuh ikan ini berwarna biru kehijauan dan bagian bawahnya keperakan.
Ciri ikan ini adalah memiliki dua sirip punggung. Sirip punggung yang pertama memiliki sembilan 9 jari-jari keras. Sirip punggung yang kedua
berjari-jari keras satu 1 dan berjari-jari lemah 30-32 serta jari-jari lemah sirip dubur berjumlah 24-26 Saanin 1984.
Gunarso et al. 1994 vide Aprilianty 2000 menyatakan bahwa ikan layang tergolong ikan yang bersifat stenohaline atau ikan yang menyukai kadar
garam tinggi dengan salinitas 32-34 ppt. Ikan ini memiliki sifat berkelompok di daerah sekitar benda-benda terapung. Asikin 1971 vide Aprilianty 2000
menyatakan bahwa ikan layang muncul di permukaan karena dipengaruhi oleh ruaya harian dari organisme lain yang terdapat di perairan seperti ikan dan
plankton. Pada siang hari, ikan ini bergerak ke lapisan dalam, mengikuti perpindahan massal dari plankton nabati yang diikuti pula oleh plankton hewani
dan binatang kecil pemakan plankton.
2.3.2 Ikan selar Selaroides spp.
Taksonomi ikan selar Selaroides spp berdasarkan Saanin 1984 adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia Filum : Chordata
Kelas : Pisces Ordo: Percimorphi
Sub ordo: Percoidea Famili: Carangidae
Genus: Caranx Spesies: Selaroides spp.
Nama Internasional : Yellowstripe scad Nama Indonesia : Ikan Selar
Nama Lokal Kei : Ikan Kawalinya
Sumber : www.perikananpuger.co.cc
Gambar 6 Ikan selar Selaroides spp. Warna tubuh ikan selar Selaroides spp. adalah hijau kebiruan di bagian
atas dan putih keperakan di bagian bawah. Makanan ikan selar berupa ikan-ikan kecil dan krustacea. Ukuran panjang maksimal dari ikan ini adalah 30 cm, namun
umumnya 20 cm. Spesies ikan selar yang terindentifikasi di perairan Indonesia sebanyak 30 spesies yang tersebar mulai dari perairan Indonesia bagian Barat
sampai Indonesia bagian Timur. Jenis yang terdapat di Indonesia bagian Timur lebih banyak dibanding spesies di Indonesia bagian Barat Nontji 1987 vide
Amaliah 2002.
2.3.3 Ikan tongkol Auxis thazard