Kuantitas Konsumsi Pangan
Analisis kuantitatif dilakukan terhadap konsumsi pangan. Kuantitas konsumsi pangan dapat diketahui dari tingkat konsumsi energi TKE dan tingkat
konsumsi protein TKP.
Konsumsi Energi
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi manusia, karenanya pemenuhan kebutuhan pangan merupakan bagian dari hak
azasi individu. Untuk hidup sehat seseorang membutuhkan sejumlah zat gizi yang bersumber dari berbagai macam sumber pangan, baik pangan nabati
maupun hewani. Zat gizi yang harus dipenuhi terutama adalah energi dan protein. Menurut Martianto 2004 kekurangan dua zat gizi tersebut dan
berlangsung lama akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusianya, diantaranya menurunkan produktifitas kerja, kecerdasan, dan imunitas.
Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi. Sesuai dengan rekomendasi WNPG 2004
menetapkan konsumsi kalori per kapita per hari adalah 2000 kkal. Konsumsi energi menurut kelompok pangan dari tahun 2008 sampai 2010 dapat dilihat
pada wilayah perkotaan, pedesaan, dan perkotaan+pedesaan. Tabel 5 Tingkat kecukupan energi perkotaan tahun 2008, 2009, dan 2010
No Kelompok Pangan
2008 2009
2010 kkalkaphr
AKE kkalkaphr
AKE kkalkaphr
AKE
1 Padi-padian
1060 53.0
1000 50.0
1006 50.3
2 Umbi-umbian
92 4.6
80 4.0
89 4.5
3 Pangan hewani
222 11.1
205 10.3
245 12.3
4 Minyaklemak
241 12.1
238 11.9
234 11.7
5 Buahbiji berminyak
29 1.5
28 1.4
23 1.2
6 Kacang-kacangan
52 2.6
60 3.0
61 3.1
7 Gula
106 5.3
97 4.9
105 5.2
8 Sayur dan buah
81 4.1
76 3.8
91 4.5
9 Lain-lain
26 1.3
22 1.1
24 1.2
Total 1910
95.5 1807
90.4 1879
94.0
Angka Kecukupan Energi AKE: 2000 kkalkapitahari
Tabel 5 menunjukkan bahwa konsumsi energi pada tahun 2008 menurut kelompok pangan padi-padian adalah 1060 kkalkaphr 53.0 AKE, umbi-
umbian adalah 92 kkalkaphr 4.6 AKE, pangan hewani adalah 222 kkalkaphr 11.1 AKE, minyaklemak adalah 241 kkalkaphr 12.1 AKE,
buah biji berminyak adalah 29 kkalkaphr 1.5 AKE, kacang-kacangan adalah 52 kkalkaphr 2.6 AKE, gula adalah 106 kkalkaphr 5.3 AKE, sayur dan
buah adalah 81 kkalkaphr 4.1 AKE, dan pangan lainnya adalah 26 kkalkaphr 1.3 AKE. Pada tahun 2009 konsumsi energi mengalami
penurunan menurut kelompok pangan padi-padian, umbi-umbian, pangan
hewani, minyak lemak, buah biji bermnyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, pangan lainnya. Kemudian konsumsi energi menurut kelompok pangan
meningkat kembali pada tahun 2010. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kelompok pangan padi-
padian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pangan umbi-umbian di wilayah perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh preferensi pangan masyarakat
terutama di wilayah perkotaan yang masih memilih padi-padian sebagai makanan pokok sumber energi dalam hal ini adalah beras. Dimana masyarakat
perkotaan di Provinsi Papua lebih di dominasi oleh pendatang dari luar Papua yang terdiri dari berbagai suku seperti Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya
BPS 2011. Tabel 6 Tingkat kecukupan energi pedesaan tahun 2008, 2009, dan 2010
No Kelompok Pangan
2008 2009
2010 kkalkaphr
AKE kkalkaphr
AKE kkalkaphr
AKE
1 Padi-padian
596 29.8
612 30.6
586 29.3
2 Umbi-umbian
655 32.7
665 33.3
748 37.4
3 Pangan hewani
180 9.0
175 8.7
163 8.2
4 Minyaklemak
184 9.2
208 10.4
217 10.9
5 Buahbiji berminyak
26 1.3
26 1.3
20 1.0
6 Kacang-kacangan
76 3.8
105 5.3
83 4.2
7 Gula
67 3.3
79 4.0
75 3.7
8 Sayur dan buah
106 5.3
109 5.5
118 5.9
9 Lain-lain
14 0.7
13 0.6
15 0.8
Total 1905
95.2 1993
99.6 2026
101.3
Angka Kecukupan Energi AKE: 2000 kkalkapitahari
Tabel 6 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi konsumsi energi pada tahun 2008 sampai 2010 menurut kelompok pangan di wilayah pedesaan. Kelompok
pangan umbi-umbian, minyak lemak, sayur dan buah mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010 sedangkan kelompok pangan padi-padian, pangan
hewani, buah biji berminyak, gula, dan pangan lainnya mengalami penurunan konsumsi energi dari tahun 2008 sampai 2010. Kelompok pangan umbi-umbian
masih mendominasi dibandingkan dengan kelompok pangan lainnya dari tahun 2008 sampai tahun 2010. Hal ini disebabkan masyarakat di pedesaan Papua
yang dominan adalah penduduk asli Papua yang masih mengutamakan konsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok seperti sagu, ubi kayu, ubi jalar,
dan keladi. Tabel 7 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi konsumsi energi pada tahun
2008 sampai 2010 menurut kelompok pangan di wilayah perkotaan+pedesaan. Kelompok pangan umbi-umbian, minyak lemak, sayur dan buah, pangan lainnya
mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010 sedangkan kelompok pangan padi-padian, pangan hewani, buah biji berminyak, dan gula mengalami
penurunan konsumsi energi dari tahun 2008 sampai 2010. Hal ini diduga karena adanya keterbatasan untuk membeli bahan pangan, faktor sosial budaya, dan
preferensi masyarakat terhadap pangan Wahidah 2005. Tabel 7 Tingkat kecukupan protein perkotaan + pedesaan tahun 2008, 2009, dan
2010
No Kelompok Pangan
2008 2009
2010 kkalkaphr
AKP kkalkaphr
AKP kkalkaphr
AKP
1 Padi-padian
702 35.1
701 35.0
682 34.1
2 Umbi-umbian
526 26.3
532 26.6
598 29.9
3 Pangan hewani
190 9.5
182 9.1
182 9.1
4 Minyaklemak
197 9.9
214 10.7
221 11.1
5 Buahbiji berminyak
27 1.3
26 1.3
21 1.0
6 Kacang-kacangan
71 3.5
95 4.7
78 3.9
7 Gula
76 3.8
83 4.2
82 4.1
8 Sayur dan buah
101 5.0
102 5.1
112 5.6
9 Lain-lain
17 0.9
15 0.7
17 0.9
Total 1906
95.3 1950