Gambaran Umum Bank Persero

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Bank Persero

Bank Persero merupakan bank milik pemerintah yang terdiri dari BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, dan BEI. Dari kelima bank tersebut, Bank Mandiri memiliki aset terbesar, lebih dari Rp 225 triliun, disusul oleh BNI dan BRI, kemudian BTN, dan bank yang memiliki aset terkecil adalah BEI. Total aset Bank Mandiri bukan hanya terbesar diantara total aset Bank Persero, tetapi juga terbesar diantara total aset bank umum. BRI dan BNI juga memiliki aset yang besar diantara bank umum, kedua bank tersebut selalu termasuk peringkat lima besar bank dengan aset terbesar. Perkembangan total aset Bank Persero dapat dilihat pada Lampiran 3. 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000 400,000,000 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 tahun to ta l a s e t J u ta R p BRI BNI BTN Bank Mandiri BEI Sumber: BI, 2009, diolah. Gambar 4.1. Total Aset Bank Persero Tahun 1999-2008 Deposito Bank Persero juga didominasi oleh Bank Mandiri, disusul oleh BNI dan BRI, kemudian BTN, dan terakhir BEI. BEI mulai menghimpun deposito pada tahun 2004, besarnya deposito Bank Mandiri adalah 186 kali lipat dari BEI. Bank Mandiri, BNI, dan BRI selalu masuk peringkat lima besar bank dengan penghimpunan DPK terbesar diantara bank umum. Perkembangan deposito Bank Persero dapat dilihat pada Tabel Lampiran 4. 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 tahun d e p o s it o J u ta R p BRI BNI BTN Bank Mandiri BEI Sumber: BI, 2009, diolah. Gambar 4.2. Deposito Bank Persero Tahun 1999-2008 Selama tahun 1999 sampai tahun 2006 pemberian kredit Bank Mandiri selalu paling besar diantara Bank Persero. Pada tahun 2007 dan 2008 pemberian kredit didominasi oleh BRI. Pemberian kredit BNI selalu diantara BRI dan Bank Mandiri, kecuali pada tahun 2001, pemberian kredit BNI melebihi BRI. Bank Mandiri, BRI, dan BNI selalu masuk peringkat lima besar bank umum dengan pemberian kredit terbesar. BEI memulai melakukan kegiatan pemberian kredit pada tahun 2000. Pada tahun 2000 kredit Bank Mandiri adalah 325 kali lipat BEI, tetapi setelah itu menjadi 8 kali lipat pada tahun 2001, menjadi 12 kali lipat pada tahun 2002, dan pada tahun 2008 kredit Bank Mandiri adalah 16 kali lipat kredit BEI. Perkembangan kredit Bank Persero dapat dilihat pada Lampiran 5. 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 160,000,000 180,000,000 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 tahun k re d it J u ta R p BRI BNI BTN Bank Mandiri BEI Sumber: BI, 2009, diolah. Gambar 4.3. Kredit Bank Persero Tahun 1999-2008 LDR Bank Persero tertinggi dicapai oleh BEI. BEI merupakan bank umum yang menyediakan pembiayaan kepada sektor berorientasi ekspor, disamping melaksanakan kegiatan biasa sebagai bank umum, misalnya menghimpun DPK. Penghimpunan dana BEI hanya mencakup giro dan deposito, BEI tidak memberikan pelayanan tabungan karena BEI adalah bank yang berkonsentrasi pada penyediaan pembiayaan sektor berorientasi ekspor, sehingga LDR-nya lebih tinggi dari bank lain karena pembaginya lebih sedikit. LDR BEI tertinggi dicapai pada tahun 2005, sebesar 2.802,94 persen, berarti BEI terlalu ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, karena dengan DPK yang sedikit, kredit yang diberikan sangat besar, mungkin hal ini disebabkan oleh penggalakan ekspor secara besar-besaran sehingga kredit untuk produk ekspor meningkat padahal DPKnya tidak meningkat. Bank yang memiliki LDR terendah adalah Bank Mandiri, dari tahun 2001, LDR-nya tidak pernah lebih dari 60 persen. Perkembangan LDR Bank Persero dapat dilihat pada Lampiran 6. NPL tertinggi selama tahun 2001 sampai 2008 dicapai oleh BNI pada tahun 2001, yaitu sebesar 19,54 persen sedangkan yang terendah dicapai oleh BEI pada tahun 2005, sebesar 0,77 persen. NPL Bank Persero selama tahun 2001 sampai 2008 dapat dilihat pada Lampiran 8. Rasio-rasio keuangan seperti LDR dan NPL diterbitkan bersama Laporan Keuangan Publikasi Bank LKPB sejak tahun 2001, terdapat pada Perhitungan Rasio Keuangan, format LKPB sebelumnya belum ada Perhitungan Rasio Keuangan sehingga data rasio-rasio keuangan dalam penelitian ini dimulai tahun 2001.

4.2. Efisiensi Bank Tahunan