Analisis Tingkat Efisiensi Metode DEA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data panel, yaitu data gabungan antara data time series dan cross section. Data time series-nya dari tahun 1999 sampai 2008, dan data cross section -nya adalah 5 Bank Persero. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari publikasi BI, baik publikasi berupa buku maupun website. Publikasi berupa buku yang digunakan adalah Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia SEKI tahun 2005 dan Direktori Perbankan Indonesia DPI tahun 1999 sampai 2007. Data dalam DPI berupa laporan keuangan bank, untuk tahun 2008 DPI belum diterbitkan sehingga data laporan keuangan bank diperoleh dari website BI. Publikasi yang lain yang berasal dari website BI yaitu Data Perbankan Indonesia tahun 2004 dan Statistik Perbankan Indonesia edisi Juni 2009.

3.2. Metode Analisis

3.2.1. Analisis Tingkat Efisiensi Metode DEA

Dalam studi ini, akan digunakan metode DEA untuk mengukur efisiensi teknis bank, yang dilanjutkan dengan regresi pasca DEA. DEA adalah sebuah metode optimasi program matematika untuk mengukur efisiensi teknis suatu unit kegiatan ekonomi UKE relatif terhadap UKE lain, dengan input dan output yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini UKE-nya adalah bank. Efisiensi relatif adalah rasio dari total output yang tertimbang dibagi total input tertimbang. Inti dari DEA adalah menentukan bobot untuk tiap output dan input. Asumsi dari DEA adalah tiap UKE akan memilih bobot yang memaksimumkan rasio efisiensinya. Tiap UKE menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan kombinasi output yang berbeda pula, sehingga tiap UKE akan memilih seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Secara umum UKE akan menetapkan bobot yang tinggi untuk input yang penggunaannya sedikit dan untuk output yang diproduksi banyak. Bobot-bobot tesebut bukan nilai ekonomis dari input maupun output, tetapi sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi suatu UKE. Efisiensi bernilai 0 sampai 1. UKE yang mempunyai efisiensi 100 persen memiliki 2 kriteria: 1. Bila tidak ada unit lain kombinasi unit lain yang menggunakan jumlah input yang sama 2. Jumlah output yang dihasilkan sedikitnya sama dengan output yang dihasilkan UKE lain yang efisiensinya juga 100 persen Menurut Trick 1996, kelebihan DEA adalah: 1. DEA dapat membuat model untuk sejumlah input dan output 2. Tidak diperlukan asumsi dari hubungan fungsional input terhadap output 3. Unit Kegiatan Ekonomi UKE dibandingkan langsung dengan UKE yang paling efisien atau gabungan UKE yang efisien 4. Input dan output dapat mempunyai satuan yang berbeda Kekurangan DEA adalah: 1. Karena DEA adalah teknis titik ekstrim, maka gangguan semacam perhitungan error dapat menyebabkan masalah yang signifikan 2. DEA baik untuk mengestimasi efisiensi relatif dari UKE, tetapi tidak bisa mengestimasi efisiensi absolut, jadi suatu UKE dibandingkan dengan UKE yang paling efisien, bukan dengan suatu teori yang maksimum 3. Karena DEA adalah teknis nonparametrik, maka hipotesis statistiknya sulit 4. Karena standar perumusan DEA menghasilkan program linier yang terpisah untuk masing-masing UKE, maka masalah yang besar dapat terjadi secara intensif melalui perhitungan. Metode yang digunakan untuk mengukur output perbankan dalam penelitian ini adalah value added approach yang merupakan pendekatan terbaik di antara ketiga pendekatan, karena value added approach tidak memiliki kekurangan-kekurangan seperti yang dimiliki oleh kedua pendekatan lainnya. Penelitian ini menggunakan software DEAP versi 2.1 untuk mengukur efisiensi bank-bank. Hasilnya berupa angka efisiensi teknis yang bernilai 0 sampai 1, dengan memasukkan variabel input dan output terlebih dahulu. Konsep dasarnya adalah sebagai berikut. Tabel 3.1. Konsep Dasar DEA output input UKE q1 q2 q3 p1 p2 p3 1 2 3 4 5 Sumber: Coelly, 1996

3.2.2. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efisiensi