Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efisiensi

Tabel 3.1. Konsep Dasar DEA output input UKE q1 q2 q3 p1 p2 p3 1 2 3 4 5 Sumber: Coelly, 1996

3.2.2. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efisiensi

Langkah selanjutnya setelah mendapatkan nilai efisiensi masing-masing bank adalah menghitung variabel apa saja yang memengaruhi efisiensi tersebut. Menurut Miller dan Nuolas 1996 yang memengaruhi efisiensi adalah ukuran bank, profitabilitas, kekuatan pasar, dan lokasi bank. Ukuran bank digambarkan oleh total aset, profitabilitas digambarkan dengan biaya bunga, dan kekuatan pasar digambarkan oleh pangsa pasar deposito. Model regresinya adalah sebagai berikut: ε β β β α + + + + = it it it it MSD TIE TA TE 3 2 1 …………...................1 Dimana: it TE = efisiensi masing-masing bank it TA = total aset Rupiah it TIE = biaya bunga Rupiah it MSD = pangsa pasar deposito = ε error term Setelah melakukan estimasi terhadap model di atas maka kita akan mengetahui variabel apa saja yang memengaruhi efisiensi teknis Bank Persero. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan software E-views 6. Penelitian ini menggunakan data panel, data panel pooled data atau yang disebut juga sebagai data longitudinal merupakan kombinasi antara data time-series dan cross-section. Data time-series merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan urutan waktu, seperti setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap semester, setiap tahun, dan seterusnya. Sedangkan data cross-section merupakan data dari beberapa observasi yang dikumpulkan pada satu waktu yang sama. Metode data panel merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis empirik yang tidak mungkin dilakukan jika menggunakan data time-series maupun data cross-section Gujarati, 2003. Terdapat tiga metode pada teknis estimasi model menggunakan data panel, yaitu pooled Ordinary Least Square OLS, fixed effect, dan random effect. Dari ketiga metode tersebut akan dipilih model yang terbaik menggunakan Chow test.

3.2.2.1. Metode Pooled OLS

Metode pooled OLS merupakan suatu metode pengkombinasian sederhana antara data time-series dan cross-section, selanjutnya dilakukan estimasi model yang mendasar menggunakan OLS. Metode pooled OLS dapat dispesifikasikan ke dalam model berikut: it it X Y β α + = ∧ ……………………................................................2 dimana i menunjukkan urutan bank yang diobservasi pada data cross-section , sedangkan t menunjukkan periode pada data time-series . Namun, pada metode ini asumsi yang digunakan menjadi terbatas karena model tersebut mengasumsikan bahwa intersep dan koefisien dari setiap variabel sama untuk setiap bank yang diobservasi. Hal ini menyebabkan variabel-variabel yang diabaikan akan membawa perubahan pada intersep time-series dan cross-section .

3.2.2.2. Metode Fixed Effect

Masalah yang timbul pada penggunaan metode pooled OLS yaitu adanya asumsi bahwa intersep dan koefisien dari setiap variabel sama pada setiap bank yang diobservasi. Untuk memperhitungkan individualitas dari setiap unit cross-section dapat dilakukan dengan cara menjadikan intersep berbeda pada tiap bank. Pada metode fixed-effect ditambahkan variabel dummy untuk mengubah intersep, tetapi koefisien-koefisien lainnya tetap sama bagi setiap bank yang diobservasi. Metode ini dapat dispesifikasikan ke dalam model berikut: it it T i i NT N t t it i it Z Z Z W W W X Y ε δ δ δ γ γ γ β α + + + + + + + + + + = ∧ ... ... 3 3 2 2 3 3 2 2 ...3 dimana Wit = 1 untuk bank ke-i, i = 2,…, N 0 untuk lainnya Zit = 1 untuk bank ke-t, t = 2,…, T 0 untuk lainnya Variabel dummy N-1 + T-1 ditambahkan ke dalam model dan penambahan tersebut menghasilkan kolienaritas yang sempurna di antara variabel-variabel penjelas. Koefisien dari variabel dummy akan mengukur perubahan intersep cross- section dan time-series. Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan penggunaan metode fixed effect . Pertama yaitu bahwa penggunaan variabel dummy tidak dapat mengidentifikasikan secara langsung penyebab perubahan garis regresi pada periode dan bank. Kedua yaitu teknis variabel dummy akan mengurangi jumlah derajat bebas Pyndick, 1998 dalam Kristiana, 2006.

3.2.2.3. Metode Random Effect

Penggunaan variabel dummy pada metode fixed effect masih menghasilkan kekurangan pada informasi mengenai model. Oleh karena itu kekurangan informasi tersebut dapat digambarkan melalui komponen galat disturbanceerror term. Pada metode random effect dimasukkan komponen galat error term ke dalam model untuk menjelaskan variabel prediktor explanatory variable yang tidak dimasukkan ke dalam model, komponen nonlinearitas hubungan variabel bebas dan variabel tak bebas, kesalahan ukur saat observasi dilakukan, serta kejadian yang sifatnya acak. Metode random effect dapat dispesifikasikan ke dalam model berikut: it it it X Y ε β α + + = ∧ ………………...........................…….4 it t i it w v u + + = ε ……………...........................…………5 dimana ui ~ N0, 2 u σ = komponen galat cross-section vt ~ N0, 2 v σ = komponen galat time-series wt ~ N0, 2 w σ = komponen galat time-series dan cross-section i menunjukkan urutan bank yang diobservasi pada data cross-section, sedangkan t menunjukkan periode pada data time-series. Formulasi dari metode random effect diperoleh dari model fixed effect dengan mengasumsikan bahwa efek rata-rata dari variabel-variabel time-series dan cross-section yang acak termasuk dalam intersep, dan deviasi acak dari rata-rata tersebut sama dengan komponen galat, ui dan vt. Pada metode random effect diasumsikan bahwa komponen galat individual tidak berkorelasi satu sama lain dan tidak ada autokorelasi antara setiap unit cross-section dan time series Pyndick, 1998 dalam Kristiana, 2006.

3.3. Uji Kesesuaian Model