Analisis Pendapatan Usahatani pada Pola Tanam Padi-Ubi Jalar

Biaya penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus, yaitu peralatan yang digunakan tidak dapat melewati masa umur teknis. Rata-rata pembayaran pajak dalam penelitian ini adalah sebesar Rp 75,- per m 2 dan rata- rata biaya pajak mengalami peningkatan sebesar 50 dari tahun sebelumnya. Penggunaan pupuk yang pada umumnya digunakan oleh petani adalah pupuk urea, TSP dan pupuk poska. Rata-rata perbandingan penggunaan pupuk urea, TSP dan poska adalah 3:2:1. Petani di Desa Purwasari umumnya tidak menggunakan pupuk pada saat menanam tanaman ubi jalar, baik pupuk urea, TSP dan poska, walaupun terdapat beberapa petani yang menggunakan pupuk dengan porsi yang sedikit, karena lahan yang mereka tanami adalah lahan sawah. Bibit yang digunakan untuk tanaman ubi adalah bibit yang didapatkan dari hasil panen sebelumnya, sehingga petani pada umumnnya tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit. Peralatan yang digunakan oleh petani untuk menanam tanaman padi adalah cangkul, parang, golok, garpu dan linggis, sedangkan untuk menanam ubi jalar peralatan yang dibutuhkan yaitu cangkul dan parang. Biaya yang dikeluarkan untuk sewa traktor dan kerbau tiap tahunnya berbeda. Rata-rata peningkatan biaya sewa per tahunnya adalah sebesar Rp 10.000.

6.3.2.1 Analisis Pendapatan Usahatani pada Pola Tanam Padi-Ubi Jalar

Pendapatan usahatani dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil wawancara terhadap responden. Pendapatan yang dihasilkan selama dua tahun terakhir yaitu pada tahun 2009 sebagai tahun dengan kondisi terjadinya perubahan iklim dan tahun 2008 sebagai tahun dengan kondisi iklim mendekati normal, yaitu pendapatan responden yang merubah pola tanam mereka sebagai upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2009 atau responden yang tidak merubah pola tanam. a Analisis Pendapatan Usahatani pada Responden yang Tidak Merubah Pola Tanam Responden yang tidak melakukan perubahan pola tanam menghasilkan pendapatan sebesar Rp 11.110.556 pada tahun 2009 kondisi terjadinya perubahan iklim, sedangkan pada tahun 2008 yaitu kondisi iklim mendekati normal pendapatan yang dihasilkan sebesar Rp 16.217.458. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan petani pada tahun 2009 lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2008, sehingga persentase pendapatan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 31,49 dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2008. Penurunan pendapatan yang terjadi dikarenakan hasil produksi padi mengalami penurunan pada tahun 2009. Hasil produksi padi pada tahun 2009 sebesar 0,601 ton, sedangkan pada tahun 2008, hasil produksi padi yang dihasilkan sebesar 1,863 ton. Hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan produksi padi pada tahun 2009 sebesar 67,74. Penurunan produksi tersebut disebabkan karena adanya serangan hama merah yang timbul pada hasil panen padi mereka. Faktor iklim sangat mempengaruhi siklus hidup hama. Akibat perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2009 yang ditandai dengan adanya penurunan curah hujan El Nino, maka hama akan lebih mudah untuk melakukan reproduksi. Penurunan pendapatan yang terjadi pada tahun 2009 lebih dikarenakan hasil produksi padi mengalami penurunan. Total biaya produksi pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 10,4 yang disebabkan karena penggunaan tenaga kerja yang digunakan pada tahun 2009 lebih sedikit untuk kegiatan pemanenan, karena hasil panen padi yang responden peroleh pada tahun 2009 lebih sedikit dibandingkan tahun 2008, sehingga tenaga kerja yang digunakan pun lebih sedikit. Penerimaan total mengalami penurunan sebesar 28,62. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan penerimaan lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya total, sehingga pendapatan responden yang tidak melakukan prubahan pola tanam mengalami penurunan. Perubahan pendapatan responden yang tidak melakukan perubahan pola tanam dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Pendapatan Responden yang Tidak Merubah Pola Tanam Tahun Pola Tanam Penerimaan Rp Biaya Total Rp Pendapatan RpHa Tahun Perubahan pendapatan 2008 Padi-Ubi Jalar 20.853.214 4.635.756 16.217.458 - 2009 Padi-Ubi Jalar 14.885.181 3.774.625 11.110.556 -31,49 Perbedaan -5.968.033 -861.131 -5.106.902 Sumber : Data primer diolah, 2011 b Analisis Pendapatan Usahatani pada Responden yang Merubah Pola Tanam Responden dalam penelitian ini sebagian kecil merubah pola tanam mereka dari padi-ubi jalar menjadi ubi jalar-ubi jalar. Perubahan pola tanam yang dilakukan oleh responden berdampak positif bagi pendapatan mereka, namun jika dibandingkan dengan responden yang tidak merubah pola tanam, pendapatan yang dihasilkan oleh responden yang melakukan perubahan pola tanam lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak merubah pola tanam. Hal ini ditunjukkan dengan selisih pendapatan total yang dihasilkan pada responden yang tidak merubah pola tanam dengan responden yang merubah pola tanam adalah sebesar Rp 11.951.416. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang melakukan perubahan pola tanam akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak merubah pola tanam pada bentuk pola tanam padi-ubi jalar. Penurunan pendapatan yang terjadi pada tahun 2009 dikarenakan hasil produksi padi mreka mengalami penurunan akibat hama. Responden yang melakukan perubahan pola tanam ini mengalami peningkatan penerimaan sebesar 44,90, sedangkan biaya total mengalami penurunan sebesar 36,86. Penurunan biaya produksi disebabkan karena biaya produksi pada komoditas ubi jalar lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan pada komoditas padi, karena responden pada umumnya tidak menggunakan pupuk untuk menanam ubi jalar, walaupun beberapa responden menggunakan pupuk, tetapi dalam jumlah yang sedikit. Sebagian responden tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit ubi jalar, karena mereka dapat memperoleh bibit ubi dari bibit tanaman sebelumnya atau memperoleh nya secara gratis dari petani lainnya. Hal ini membuktikan bahwa perubahan pola tanam yang dilakukan responden memberikan dampak yang lebih positif dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan perubahan pola tanam. Pendapatan responden yang melakukan perubahan pola tanam dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Pendapatan Responden yang Merubah Pola Tanam Sumber : Data primer diolah, 2011 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan oleh petani yang melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, lebih tinggi Tahun Pola Tanam Penerimaan Rp Biaya Total Rp Pendapatan RpHa Tahun Perubahan pendapatan 2008 Padi-Ubi Jalar 13.425.829 4.929.796 8.496.033 - 2009 Ubi Jalar-Ubi Jalar 18.453.461 3.112.914 15.340.547 80,56 Perbedaan 5.027.632 -1.816.882 6.844.514 dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan adaptasi atau tidak merubah pola tanam mereka. Perbedaan pendapatan tersebut adalah sebesar Rp 12.951.416. Perbandingan pendapatan petani yang melakukan adaptasi dengan yang tidak melakukan adaptasi dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perbandingan Pendapatan Petani Sumber: Data primer diolah 2011

6.3.2.2 Analisis Pendapatan Usahatani pada Pola Tanam Padi-Padi

Dokumen yang terkait

Adaptasi.terhadap.Perubahan.Iklim

0 8 4

Evaluasi Dampak Program Hibah Ternak Domba Terhadap . Pendapatan Petani (Studi Kasus di Desa Purwasari, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor)

0 11 93

Dampak perubahan iklim terhadap pendapatan dan faktor-faktor penentu adaptasi petani terhadap perubahan iklim: studi kasus di Desa Kemukten, kecamatan Kersana, kabupaten Brebes

1 12 183

Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik serta Faktor-faktor Penentu Penggunaan Pupuk Organik: Studi Kasus di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

0 7 173

Komunikasi Petani Pada Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim (Cdccaa) Di Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon

0 8 86

Adaptasi Petani Lada Terhadap Perubahan Iklim di Desa Lawonua dan Desa Simbune, Sulawesi Tenggara

0 4 9

Pengetahuan Dan Adaptasi Petani Sayuran Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus : Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat).

6 17 138

DAMPAK DAN STRATEGI ADAPTASI PETANI PADI SAWAH TERHADAP PERUBAHAN IKLIM (Studi Kasus di Desa Pranan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo).

0 0 1

Faktor Signifikan yang Berpengaruh pada Pemilihan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim oleh Nelayan (Studi Kasus: Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang) - ITS Repository

0 1 142

STRATEGI ADAPTASI NELAYAN DAN FAKTOR- FAKTOR PELAYARAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM (STUDI KASUS: DESA TAMBAKREJO,KECAMATAN SUMBERMANJING, KABUPATEN MALANG)

0 0 167