1.2 Rumusan Masalah
Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sektor pertanian tanaman pangan berupa padi dan palawija berupa
ubi jalar. Salah satu wilayah yang memiliki potensi padi dan ubi jalar tersebut adalah Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sektor pertanian
sangat dipengaruhi oleh iklim. Perubahan iklim yang terjadi yang ditandai dengan penurunan curah hujan pada tahun 2009 dan peningkatan suhu selama lima tahun
terakhir di wilayah Kabupaten Bogor akan berdampak pada penggunaan input, produktivitas hasil panen pertanian dan pendapatan petani.
Desa Purwasari merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak perubahan iklim. Hasil produksi pertanian petani pada tahun 2009 mengalami
penurunan akibat dari adanya serangan hama merah yang menyerang komoditas padi mereka. Serangan hama yang timbul dikarenakan perubahan iklim yang
terjadi karena siklus hidup suatu hama sangat dipengaruhi oleh faktor iklim. Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan beberapa petani melakukan adaptasi
terhadap perubahan iklim. Adaptasi yang dilakukan oleh petani di Desa Purwasari yaitu dengan melakukan perubahan pola tanam, yang sebelumnya padi-palawija
menjadi palawija-palawija dan padi-padi menjadi padi-palawija dan palawija- palawija. Perubahan pola tanam di Desa Purwasari dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perubahan Pola Tanam pada Tahun 2008 dan Tahun 2009 di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Tahun Pola Tanam I
Pola Tanam II
2008 Padi-Palawija Padi-Padi
2009 Palawija-Palawija Padi-Palawija atau
Palawija-Palawija
Sumber : Data primer diolah, 2011
Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas padi di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
pada tahun 2000-2005 produktivitas padi sebesar 5,20 tonhatahun sedangkan pada tahun 2006-2010 produktivitas padi mengalami peningkatan yaitu sebesar
5,87 tonhatahun. Produktivitas palawija yaitu ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor pada tahun 1999-2004 sebesar 15,48 tonhatahun dan
mengalami penurunan pada tahun 2005-2009 yaitu sebesar 14,94 tonhatahun. Berdasarkan data hasil wawancara dengan Kepala Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, pada tahun 2009 telah terjadi penurunan curah hujan El Nino. Data yang berasal dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor menunjukkan bahwa curah hujan tahunan pada tahun 2009 mengalami penurunan
curah hujan, sedangkan curah hujan pada tahun 2008 mendekati keadaan normal. Kondisi curah hujan normal Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
adalah sebesar 3.930,4 mmtahun. Penurunan curah hujan terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 3.497,8 mm. Grafik Curah hujan tahunan pada tahun 2001-2010
dapat dilihat pada Gambar 1.
3683.7 4338.41
3890.2 4221
5097.3
2990.7 3774.9
4036.13 3468.1
4051.2
1000 2000
3000 4000
5000 6000
2001200220032004200520062007200820092010
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Dramaga Kabupaten Bogor
Gambar 1. Curah Hujan Tahunan mm Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor Tahun 2001-2010
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG, trend suhu wilayah Kabupaten Bogor mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukkan dengan data rata-rata temperatur tahunan di Kabupaten Bogor selama lima tahun terakhir telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,218
C. Persepsi petani mengenai perubahan iklim perlu diketahui, karena
pengetahuan dan pemahaman petani terhadap perubahan iklim bervariasi. Menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor dalam rangka melakukan penyesuaian terhadap perubahan iklim dan sebagai upaya dalam merumuskan kebijakan pemerintah mengenai strategi
atau langkah-langkah adaptasi yang harus dilakukan oleh petani akibat perubahan iklim. Analisis mengenai sejauh mana dampak perubahan iklim terhadap hasil
produksi atau output padi dan palawija berupa ubi jalar dan penggunaan input perlu dilakukan. Estimasi perubahan pendapatan petani perlu dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar dampak perubahan iklim terhadap pendapatan petani yang melakukan adaptasi dengan petani yang tidak melakukan adaptasi. Faktor-
faktor yang diduga mempengaruhi petani untuk melakukan adaptasi terhadap
perubahan iklim perlu dilakukan dalam rangka merumuskan kebijakan yang tepat dalam kegiatan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi petani mengenai perubahan iklim? 2. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani dalam menghadapi
perubahan iklim? 3. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap hasil produksi, penggunaan
input dan seberapa besar perubahan pendapatan petani akibat perubahan iklim?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi petani melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim?
1.3. Tujuan