Analisis persepsi dan adaptasi petani dilakukan untuk mengetahui pengetahuan atau informasi mengenai perubahan iklim yang didapatkan oleh
petani, seberapa jauh masyarakat menyadari akan adanya perubahan iklim, strategi petani dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi, ketepatan petani
dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan iklim, upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Analisis ini dilakukan
melalui wawancara kepada petani dengan menggunakan kuesioner. Hasil kuesioner akan diolah menggunakan diagram untuk mempermudah dalam
melakukan analisis. Analisis dampak perubahan iklim terhadap hasil produksi dilakukan untuk
membandingkan hasil produksi yang diperoleh sebelum terjadi perubahan iklim kondisi normal dan setelah terjadi perubahan iklim. Berbagai penelitian dan
pemodelan terhadap produksi pertanian menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak negatif terhadap produksi pertanian Handoko et al. 2008.
4.4.2 Estimasi Perubahan Pendapatan Petani Akibat Perubahan Iklim
Estimasi perubahan pendapatan petani akibat perubahan iklim dihitung menggunakan analisis pendapatan usahatani. Perubahan pendapatan petani
dihitung berdasarkan data produksi tanaman pangan responden selama periode dua tahun yaitu tahun 2008 dan 2009. Data primer pada tahun 2008 merupakan
proyeksi dari data yang diambil di lapang pada kondisi tahun 2010, karena kondisi iklim pada tahun 2008 dan 2010 berada pada kondisi iklim mendekati normal. Hal
ini dilakukan karena analisis pendapatan usahatani lebih akurat dan tepat jika dilakukan pada peiode satu atau dua tahun terakhir. Perubahan pendapatan akan
dibandingkan pada kedua tahun tersebut yang dihitung berdasarkan bentuk pola
tanam yang biasanya dilakukan oleh petani, kemudian dibandingkan dengan perubahan pendapatan responden yang merubah pola tanam atau responden yang
tidak merubah pola tanam.
4.4.3 Analisis Pendapatan Usahatani
Soekartawi 2003 menyatakan bahwa pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Analisis
pendapatan mempunyai kegunaan bagi petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu a
menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha, b menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan. Bagi seorang petani,
analisis pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan usahanya berhasil atau tidak berhasil pada saat ini. Analisis pendapatan usahatani
memerlukan dua keterangan pokok yaitu keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Rumus pendapatan petani
adalah sebagai berikut : Π =
…………………………........ 4.1 Keterangan :
: Harga output Rp : Jumlah output tanaman yang dihasilkan pada musim tanam tertentu ton
: Harga input Rp
: Jumlah input j yang digunakan pada tanaman i
Penerimaan atau nilai produksi merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Jenis tanaman yang diusahakan dalam penelitian ini
adalah padi dan ubi jalar. Rumus total penerimaan adalah sebagai berikut:
TR = ............................................................................................. 4.2
Keterangan: : Harga output Rp
: Jumlah output tanaman yang dihasilkan pada musim tanam tertentu ton Total biaya merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usahatani
dengan satuan rupiah. Rumus total biaya adalah sebagai berikut : TC =T FC + TVC ............................................................................................ 4.3
Keterangan : TC
: Total biaya Rp TVC : Biaya variabel, yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau
menyediakan bahan baku yang habis dalam satu kali produksi Rp TFC : Biaya tetap, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang tidak
bergantung kepada besarnya produksi Rp TVC =
………………………………………………….. 4.4 Keterangan:
: Harga input Rp : Jumlah input j yang digunakan pada tanaman i
4.4.4 Faktor-Faktor Penentu Adaptasi Petani terhadap Perubahan Iklim