Model SWAT Simulation of Best Management Practices Using SWAT Model To Reduce Surface Runoff in Upper Ciliwung Watershed

yang erat antara data simulasi dengan data observasi. Kriteria nilai statistik untuk NSE disajikan pada Tabel 4 sedangkan rumus perhitungan nilai dapat dilihat pada persamaan 1. Nash Sutcliffe efficiency NSE merupakan suatu model statistik yang menunjukkan besar dari pengaruh hubungan data simulasi dan data observasi. Nilai NSE berkisar antara 0 dan 1, yang mana nilai mendekati 1 menunjukkan bahwa performa dari suatu model yang baik. Model statistik NSE ini paling banyak dipakai untuk menunjukkan performa dari suatu model karena dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai nilai yang diberikan. Tabel 4 Kriteria nilai statistik NSE Kriteria NSE Sangat baik 0,75NSE1,00 Baik 0,65NSE0,75 Memuaskan 0,50NSE0,65 Kurang memuaskan NSE ≤0,50 sumber: Moriasi et al. 2007 1 Keterangan: Yi obs = data observasi pengukuran Yi sim = data simulasi Y mean = rata-rata data observasipengukuran

3.3.5 Validasi

Langkah validasi bertujuan untuk membuktikan bahwa suatu prosesmetode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Validasi dilakukan pada data debit dengan memasukkan parameter yang sudah dikalibrasi pada data simulasi dan kemudian membandingkan data observasi dengan hasil simulasi debit yang sudah dikalibrasi. Data yang digunakan yaitu data debit harian bulan Februari-Maret tahun 2009 dan 2011. Metode statistik yang digunakan adalah korelasi koefisien Pearson R dan Nash– Sutcliffe coefficient of efficiency NSE. Kriteria statistik NSE pada validasi sama dengan kalibrasi.

3.3.6 Aplikasi Model Untuk Mensimulasikan Pengelolaan Lahan Terbaik

Dilakukan beberapa skenario pengelolaan lahan yang mendukung terhadap kegiatan konservasi tanah. Pemilihan skenario dilakukan dengan memilih file .ops Scheduled Management Operations. Terdapat 8 pilihan manajemen di dalam SWAT akan tetapi yang akan digunakan untuk simulasi hanya empat teknologi konservasi yaitu penggunaan teras, penanaman menurut kontur, penanaman strip strip cropping dan agroforestri. Gambar 10 menunjukkan tampilan untuk mengedit file.ops. Gambar 10 Operasi manajemen lahan IV. KONDISI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum

Sub DAS Ciliwung Hulu terletak pada posisi 6º37’- 6º46’ LS dan 106º50’ - 107º0’ BT. Luasan Sub DAS Ciliwung Hulu adalah 14.325,8 ha, dan terdiri dari 7 sub sub DAS yaitu: sub sub DAS Tugu, Cisarua, Cibogo, Cisukabirus, Ciesek, Ciseuseupan dan Katulampa. Sub DAS Ciliwung Hulu mempunyai batas sebagai berikut: 1 sebelah timur berbatasan dengan DAS Cikarang Gabah, DAS Citarum 2 sebelah barat berbatasan dengan DAS Cisadane 3 sebelah utara berbatasan dengan DAS Cikeas Bekasi 4 sebelah selatan berbatasan dengan DAS Cikundul

4.2 Iklim

Rata-rata curah hujan dari 3 stasiun hujan yaitu Citeko, Gunung Mas dan Gadog selama 6 tahun 2006-2011 menunjukkan bahwa curah hujan maksimum terjadi pada bulan Februari sebesar 574 mm dan diikuti bulan Januari sebesar 499,5 mm. Curah hujan minimum terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 69,1 mm. Grafik dari sebaran rata-rata curah hujan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Rataan curah hujan bulanan 2006-2011 dari stasiun Citeko, Gunung Mas dan Gadog 200 400 600 800 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Curah Hujan mm