Pengatur jarak sisir cm Gandengan

pengujian simulasi alat sehingga diperoleh sudut yang optimal pemanenanya adalah 45 o , dimana sudut percangan pohon jarak berkisar antara 40 o -45 o . Gambar 36. Sisir Sisir dirancang dengan panjang 45 cm, lebar 1.5 cm dan tebal 0.8 cm, sehingga menyerupai bentuk balok. Jarak antar jari-jari sisir sebesar 2.5 cm. Bahan dari sisir yang terbuah dari lembaran nylon putih memiliki kelenturan 2-4x10 9 Nm 2 . Cukup lentur untuk melewati cabang pohon jarak dan tidak merusak daun. Jarak antar anak sisir sebesar dua sentimeter sehingga member celah agar dapat dilewati cabang-cabang pohon jarak. Pada awal perancangan nylon yang digunakan ditempelkan ke rangka menggunakan rivet, namun setelah di uji ternyata nylon tersebut lepas dari rangka. Perbaikan yang dilakukan dengan mengunakan sistem baut dan mur efektif menempelkan nylon ke rangka. Namun terdapat kelemahan dimana apabila alat panen sering digunakan maka baut dan mur dapat longgar. Antisipasi yang dilakukan untuk mengurangi besarnya kelonggaran pada baut dan mur dengan menambahkan ring diantara kepala baut dan mur.

c. Pengatur jarak sisir

Untuk dapat menjangkau diameter kanopi dan diameter batang utama dari pohon jarak maka diperlukan pengatur jarak antar sisir yang terdapat di kiri dan kanan. Pengatur sisir terdapat pada bagian depan dan belakang, sehingga selain mengatur jarak sisir, penggatur ini juga berfungsi sebagai rangka. Gambar 37. Pengatur jarak sisir Jarak setup yang diberikan pada pengatur sisir sebesar lima sentimeter agar memudahkan pengaplikasian alat. Dengan pengaturan setup, alat panen dapat melewati batang utama pohon jarak yang berdiameter 20 cm dan lebar diameter kanopi 2-3 m. Pada perancangan awal untuk pengatur jarak sisir hanya mengunakan satu lapis alumunium siku namun ternyata tidak cukup kuat untuk menyangga sisir sehingga ditambahkan satu lapis alumunium lagi. Pengatur ini juga di tempelkan ke rangga utama dengan menggunkan sistem baut dan mur.

2.5 cm

45 cm 1.5 cm

d. Gandengan

Traktor merupakan sumber tenaga penggerak alat pemanen jarak pagar sehingga alat harus digandengkan dengan traktor. Pada alat ini terdapat dua gandengan yaitu bagian depan dan belakang yang terbuat dari besi kotak. Gandengan depan memiliki panjang 75 cm sedangkan gandengan belakang sebesar 52 cm. Pada gandengan bagian belakang terdapat tiang penyangga setinggi 63 cm dan 36 cm membentuk sudut 146 o guna menyokong rangka atas. a b Gambar 38. Gandengan depan a dan gandengan belakang b Gandengan ini ditempelkan dengan menggunakan sistem baut baik ke traktor maupun ke alat. Pada gandengan terdapat tahap pengelasan terlebih dahulu untuk membuat landasan dan sambungan. Gandengan yang digunakan pada alat pemanen tidak standar yang ada sehingga hanya dapat digunakan untuk traktor jenis Kubota B6100, agar memudahkan untuk pengujian di lapangan karena alat pemanen ini masih merupakan rancangan dasar.

D. Uji Kinerja Alat Pemanen

Pada saat pengoperasian alat di lapangan, alat dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan dengan kecepatan maju traktor berkisar 0.9 kmjam dimana traktor yang digunakan beroperasi pada transmisi L1 dan rpm 1500. Buah yang dipanen secara keseluruhan berwarna cokelat dan hitam serta kuning. Namun setelah alat dijalankan sejauh 10 m, alat pemenen mengalami kerusakan pada bagian rangka atas karena tidak dapat menerima beban yang besar saat tersangkut pada cabang tanaman jarak yang sudah tumbang yang disebabkan oleh busuk akar. Hasil uji kinerja alat pemanen buah jarak pagar tidak dapat disajikan secara kuantitatif karena masalah teknis yang terjadi di lapangan. Secara kualitatif, kualitas pemanenan dapat dikatakan baik. Hal ini ditinjau dari kualitas buah yang terpanen, kerusakan buah yang dipanen, kerusakan pada daun dan batang tanaman jarak pagar. Buah jarak yang terpanen merupakan buah yang sudah matang buah berwarna cokelat dan hitam serta kuning. Hal ini menunjukan bahwa alat pemanen dapat bekerja efektif dalam memanen buah jarak pagar. Sedangkan kualitas buah yang terpanen, buah tidak mengalami kerusakan. Setelah tanaman dilalui disisir oleh alat pemanen, dilakukan pengamatan secara visual terhadap tanaman jarak pagar. Tanaman jarak pagar tidak mengalami kerusakan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari tanaman jarak pagar dapat tumbuh dengan baik setelah dipanen. Batang maupun cabang-cabang tanaman jarak pagar tidak mengalami kerusakan berupa patahan ataupun