2. Pengatur jarak sisir
Pengatur jarak sisir dibuat agar dapat mengatur jarak antar sisir sesuai dengan diameter percabangan dan diameter batang utama tanaman. Beda setup alat pada desain adalah sebesar 5
cm, sehingga desain akan memiliki lebar jarak pemanenan dengan perbedaan sebesar 5 cm. 3.
Rangka Rangka merupakan bagian utama yang akan menopang sebagian besar berat dari komponen.
Selain itu, rangka yang akan memberi bentuk pada desain yang dibuat. Rangka akan dibuat cukup ringan sehingga tidak membuat gandengan rusakpatah. Oleh karena itu dipilih
alumunium sebagai bahan rangka. 4.
Gandengan Gandengan adalah komponen yang akan menopang keseluruhan alat dan menghubungkannya
dengan traktor. Sehingga alat dapat dioperasikan oleh traktor.
D. Uji Kinerja Alat
Parameter-parameter pengujian yang di ukur pada operasi alat pemanen tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. perlu ditentukan agar keberhasilan perancangan dapat diketahui. Pada
pengujian skala laboratorium besaran yang akan diukur: a.
Berat alat pemanen b.
Titik berat alat pemanen yang dirancang Pada pengujian di lapang, besaran yang akan diamati dan diukur :
a. Kecepatan maju traktor yang sesuai
b. Jumlah buah yang terpanen
E. Tahapan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu identifikasi masalah, pembatasan masalah, penelitian pendahuluan, analisis rancangan, desain alat, pembuatan alat simulasi, uji fungsional
alat simulasi, konstruksi alat dan analisis data. Adapun tahapan penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 17
.
1. Identifikasi Masalah
Buah jarak yang sesuai untuk pembuatan biodiesel berwarna kuning, cokelat kehitaman dan hitam sedangkan tingkat kematangan buah jarak dalam satu malai tidak seragam, jika buah yang
dipanen masih mentah akan menurunkan kualitas biodiesel. Posisi buah jarak mengikuti percabangan dari rantingnya dan tersebar. Hal ini mengakibatkan pemanenan hanya dapat
dilakukan secara manual menggunakan tangan manual untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika diterapkan untuk suatu wilayah dengan luasan panen yang besar cara pemanenan
tersebut sangat tidak efektif dan efesien. Sehingga dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat melakukan pekerjaan tersebut lebih cepat dibandingkan cara manual para pemanen.
2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada perancangan ini adalah mengenai perancangan alat pemanen jarak pagar sehingga dapat memanen buah yang telah matang buah jarak berwarna kuning, coklat
kehitaman dan hitam. Perancangan tersebut meliputi desain pemetikan buah, sudut pemanenan dan jarak optimal untuk pemetik buah jarak pagar. Sedangkan sumber tenaga dan mekanisme
penyaluran daya tidak dibahas.
3. Penelitian Pendahuluan
Sebelum melakukan perancangan alat panen dilakukan terlebih dahulu penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan ini berupa uji kelenturan dari batang jarak dan pengukuran
besarnya gaya untuk melepas buah jarak dari malainya. Uji kelenturan batang jarak dilakukan dengan alat UTM Instron di Laboratorium Terpadu Hasil Hutan sedangkan pengukuran besarnya
gaya untuk melepas buah jarak dari malainya menggunakan neraca pegas. Alat uji kelenturan dan neraca pegas dapat dilihat pada Gambar 16.
a b
Gambar 16. UTM Instron a dan neraca pegas b
4. Analisis Rancangan
Analisis perancangan dilakukan untuk menggunakan kebutuhan komponen-komponen yang akan digunakan untuk membuat alat pemanen buah jarak pagar. Analisis ini terdiri dari analisis
fungsional dan struktural yang dilengkapi dengan analisis teknik. Analisis fungsional dilakukan penentuan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat alat panen jarak pagar. Dalam
analisis struktural menentukan bentuk dan ukuran dari komponen yang sesuai dengan kebutuhan.
5. Desain Model Alat Pemanenan