II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Jarak Pagar Jatropha Curcas Linn
Jarak pagar diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Jepang pada tahun 1942. Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman jarak antara lain jarak kepyar Ricinus communis, jarak bali
Jatropha podagrica , jarak ulung Jatropha gossypifolia L. dan jarak pagar Jatropha curcas. Diantara jenis tanaman jarak tersebut yang memiliki potensi sebagai penghasil minyak bakar
biofuel adalah jarak pagar Jatropha curcas Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae
. Sebelum diperkenalkan sebagai salah satu tanaman penghasil biodiesel, jarak hanya ditanam di sekitar perkarangan rumah. Umumnya dalam kegiatan budidaya untuk skala
usaha, penanaman dilakukan dengan jarak tanam 2 m x 2 m populasinya 2500 pohon ha.
a b
Gambar 1. Pohon jarak pagar a dan jarak tanam pohon jarak pagar b Tanaman jarak berupa perdu dengan tinggi tanaman 1-7 m dan memiliki cabang yang tidak
teratur. Batangnya berkayu, silindris bila terluka mengeluarkan getah. Daunnya berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut tiga atau lima, tulang daun menjari dengan 5-7 tulang utama, warna
daun hijau permukaan bagian bawah lebih pucat dibanding bagian atas. Panjang tangkai daun antara 4 -15 cm. Bunganya berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai,
berkelamin tunggal. Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun. Buah berupa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter
2-4 cm dan panjang buah 2 cm berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika matang. Buah jarak terbagi menjadi tiga ruang yang masing-masing ruang diisi satu biji. Biji berbentuk bulat
lonjong, bewarna coklat kehitaman dan beracun. Biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 35-45 Hambali, 2006.
Buah jarak yang sudah matang berwarna kuning memiliki bulk density, kebundaran sphericity dan porositas masing-masing sebesar 0.47 gcm
3
, 0.95 dan 50.53. Koefisien gesek statik buah jarak pada kayu lapis ply wood sebesar 0.50, pada baja steel 0.64 dan pada stainless
steel sebesar 0.46. Sudut diam angle of repose merupakan karakteristik dari material yang berupa
bulk yang mengindikasikan kohesi tarik-menarik antar unit dari material tersebut, buah jarak
memiliki angle of repose sebesar 42.91
o
. Sirisomboon et al, 2007.
2m 2m
Gambar 2. Buah jarak siap panen sumber:
http:balittri.litbang.deptan.go.id Pembentukan buah membutuhkan waktu selama 90 hari dari pembungaan sampai matang.
Buah matang tidak serentak dalam artian di suatu rangkaian akan terdapat bunga, buah muda serta buah yang sudah kering Prihandana, 2006. Biji masak dicirikan dengan kulit buah berubah warna
dari hijau muda menjadi kuning kecokelatan atau hitam dan mengering. Ciri lainnya yaitu kulit buah terbuka sebagian secara alami. Ketika kulit buah membuka berarti biji di bagian dalam telah
masak. Buah jarak yang sudah mengering memiliki kandungan minyak yang tinggi. Menurut Silip 2008, tingkat kematangan setiap buah jarak pagar ditentukan oleh
perbedaan warna kulit buah. Tingkat kematangan dibagi dalam 8 tingkat warna. Kematangan pada tingkat 1 buah muda, tingkat 2 hijau tua, tingkat 3 lebih hijau dari kuning, tingkat 4 lebih
kuning dari hijau, tingkat 5 kuning, tingkat 6 lebih kuning dari cokelat, tingkat 7 lebih cokelat dari kuning dan tingkat 8 cokelat atau hitam.
Menurut Hariyadi 2006, tanaman jarak pagar adalah tanaman yang cukup adaptif terhadap lingkungan tumbuhnya. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, tetapi memiliki
drainase yang baik, tidak tergenang dan pH 5.0-6.0. Jarak pagar dapat tumbuh pada ketinggian 0- 2000 m dpl, suhu berkisar antara 18-30
o
C. Pada suhu rendah 18
o
C akan menghambat pertumbuhan, sedangkan pada suhu tinggi 35
o
C akan menyebabkan daun dan bunga berguguran serta buah kering sehingga menurunkan produktivitasnya. Untuk memperoleh pertumbuhan yang
baik disertai produksi dan mutu yang tinggi, jarak pagar harus ditanam pada daerah yang relatif kering dengan intensitas radiasi matahari yang tinggi karena kondisi yang kering dapat
meningkatkan kadar minyak biji Raden, 2008. Curah hujan yang sesuai untuk jarak pagar adalah 625 mmtahun. Meskipun demikian, jarak pagar tetap dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan
yang lebih rendah yaitu 300 mmtahun. Tanaman jarak pagar mempunyai sistem perkaran yang mampu menahan air dan tanah
sehingga tahan terhadap kekeringan serta berfungsi sebagai tanaman penahan erosi. Jarak pagar dapat tumbuh pada berbagai ragam tekstur dan jenis tanah, baik tanah berbatu, tanah berpasir,
maupun tanah berlempung atau tanah liat.
B. Percabangan Jarak Pagar