3. Pengujian Parameter Desain Model Alat Pemanen Jarak Pagar
Metode pemanenan yang digunakan adalah metode penyisiran untuk itu diperlukan parameter desain seperti bentuk alat panen, arah pemenenan, jarak antar sisir dan jarak antar jari-
jari sisir. Untuk mendapatkan data ini diperlukan pengujian dengan melakukan simulasi dengan model alat panen. Dimana model alat pemanen jarak dibuat dari bahan bambu yang memiliki
kelenturan 17000-20000 Nmm
2
untuk bambu kering dan 9000-10000 Nmm
2
Dransfield, 1995. Buah jarak berupa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2-4 cm dan panjang buah 2
cm berwarna hijau ketika masih muda dan kuning kecokelatan jika matang. Berdasarkan pengamatan dilapangan buah jarak yang sudah matang mengalami penyusutan diameter menjadi
1.5-2.5 cm. Berdasarkan hal ini, jarak antar sisir dirancang agar dapat dilalui buah ketika terpetik ataupun terguncang. Alat panen yang akan didesain berupa sisir dari dua sisi kiri dan kanan
untuk mencapai keseluruhan cabang tanaman lihat Gambar 21. Alat pemanen didesain agar dapat menyisir tanaman jarak sampai ke batang utama, maka
untuk memudahkan penyisiran dirancang lebar sisir yang dapat mengumpulkan keseluruhan cabang tanaman jarak. Lebar sisir ditentukan berdasarkan pengamatan di lapangan terhadap
diameter kanopipercabangan tanaman jarak sebesar 2-2.5 m .
Dari hasil pengujian di laboratorium, batang jarak memiliki kelenturan batang jarak pucuk sebesar 528.65x10
6
Nm
2
, pada percabangan atas sebesar 1018.18x10
6
Nm
2
, percabangan bawah sebesar 752.08x10
6
Nm
2
, batang tengah sebesar 557.77x10
6
Nm
2
dan batang bawah sebesar 420.94x10
6
Nm
2
Hal ini menujukkan batang jarak memiliki kelenturan yang tinggi untuk dikumpulkan dan dapat melewati celah sisir.
Metode penyisiran dilakukan dengan tiga arah simulasi yaitu vertikal, horizontal dan horizontal dengan kemiringan. Arah simulasi vertikal dilakukan dengan menyisir tanaman jarak
dari batang bawah hingga ke pucuk. Arah simulasi vertikal dapat dilihat pada Gambar 21. Metode penyisiran dengan arah simulasi horizontal dilakukan dengan memposisikan sisir secara tegak dan
digerakkan dari sisi tanaman jarak, dapat dilihat pada Gambar 22. Sedangkan simulasi terakhir menggunakan arah horizontal namun model alat panen diposisikan dengan kemiringan tertentu
lihat Gambar 23. Tinggi ataupun panjang alat yang digunakan berdasarkan tinggi tanaman jarak pagar,
dengan asumsi tanaman akan dirawatdipangkas maka diberikan batasan tinggi tanaman yang dapat terpanen adalah 2 m. Untuk buah yang diluar jangkauan alat dapat terpanen dengan
guncangan yang dihasilkan alat pemanen.
a b
Gambar 21. Model alat pemanen berbentuk sisir dengan arah aplikasi ke atas atau vertikal, dimana alat dalam posisi horizontal a dan sketsa alat yang menunjukan arah aplikasi b
a b
Gambar 22. Model alat pemanen berbentuk sisir dengan arah aplikasi ke depan atau horizontal, dimana alat dalam posisi vertikal a dan sketsa alat yang menunjukan arah aplikasi
b
a b
Gambar 23. Model alat pemanen berbentuk sisir dengan arah aplikasi ke depan atau horizontal namun alat dimiringkan sebesar 45
o
a dan sketsa alat yang menunjukan arah aplikasi b
Hasil pengujian di atas pada lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2 cm diperoleh persentase pemanenan yang baik adalah dengan kemiringan 45
o
dimana rata-rata jumlah buah yang terpanen sebesar 56.1 untuk buah bewarna cokelat dan hitam dan
22.7 untuk buah bewarna kuning, sedangkan buah yang berwarna hijau muda sebanyak 2.5. Untuk persentase pemanenan dengan lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari-jari sisir
sebesar 2 cm dapat dilihat pada Gambar 24. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 5.
Gambar 24. Persentase pemanenan lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari-jari sisir
sebesar 2 cm
44.4 48.1
45.9
3 56.1
22.7 2.5
42.3 40
10 20
30 40
50 60
Vertikal Horizontal
Miring α=30o Miring α=45o Miring α=60o Miring α=75o
Persentase Bu
ah Terpanen
Arah Uji Simulasi
Lebar jari‐jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari‐jari sisir 2 cm
4
5
4
5
Buah warna cokelat dan hitam Buah warna kuning
Buah warna hijau
Pada lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2.5 cm, diperoleh persentase pemanenan yang baik pada kemiringan 45
o
dimana rata-rata jumlah buah yang terpanen sebesar 58.4 untuk buah bewarna cokelat dan hitam dan 16.7 untuk buah bewarna kuning,
sedangkan buah yang berwarna hijau muda sebanyak 1.9. Pada pengujian ini buah jarak pagar yang berwarna cokelat dan hitam lebih sedikit terpanen karena jarak antar jari-jari sisir lebih besar
menyebabkan buah yang bewarna cokelat dan hitam lolos tidak terpanen. Karena lebar jari-jari bambu yang kecil tidak dapat memberikan gaya tarik pada dahan buah dan kurang membuat
guncangan.Untuk persentase pemanenan dengan lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari- jari sisir sebesar 2.5 cm dapat dilihat pada Gambar 25. Hasil pengujian dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Gambar 25. Persentase pemanenan lebar jari-jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2.5 cm
Pada lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2 cm, diperoleh persentase pemanenan yang baik adalah dengan kemiringan 45
o
dimana rata-rata jumlah buah yang terpanen sebesar 86.4 untuk buah bewarna cokelat dan hitam dan 66.7 untuk buah
bewarna kuning, sedangkan buah yang berwarna hijau muda tidak terpanen. Pada kemiringan 30
o
dan kemiringan 60
o
merupakan persentase pemanenan yang tertinggi kedua. Dimana buah yang terpanen pada kemiringan 30
o
berwarna cokelat dan hitam sebanyak 52.3 dan buah berwana kuning sebanyak 10 sedangkan buah yang berwarna hijau sebanyak 10. Pada kemiringan 60
o
, persentase buah yang terpanen berwarna cokelat dan hitam sebanyak 52.2 dan buah berwana
kuning sebanyak 33.4 sedangkan buah yang berwarna hijau sebanyak 1.7. Banyaknya buah berwarna cokelat dan hitam yang terpanen disebabkan karena lebar jari-
jari bambu yang dapat memberikan gaya tarik pada dahan buah jarak dan guncangan yang lebih besar, namun karena jarak antar jari-jari sisir yang kecil menyebabkan buah lolos melewati jarak
antar sisir. Untuk persentase pemanenan dengan lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari- jari sisir sebesar 2cm dapat dilihat pada Gambar 26. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran
7.
34 29.5
40.2
5.6 1.5
58.4
16.7 1.9
30.2 40.3
10 20
30 40
50 60
Vertikal Horizontal
Miring α=30oMiring α=45oMiring α=60oMiring α=75o
Persentase Bu
ah Terpanen
Arah Uji Simulasi
Lebar jari‐jari bambu 0.7 cm dan jarak antar jari‐jari sisir 2.5 cm
Buah warna cokelat dan hitam Buah warna kuning
Buah warna hijau
Gambar 26. Persentase pemanenan lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari sisir
sebesar 2 cm
Hasil pengujian pada lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2.5 cm diperoleh persentase pemanenan yang baik adalah dengan kemiringan 45
o
dimana rata-rata jumlah buah yang terpanen sebesar 91.2 untuk buah bewarna cokelat dan hitam dan 90 untuk
buah bewarna kuning, sedangkan buah yang berwarna hijau muda sebanyak 33.4. Pada kemiringan 30
o
merupakan persentase pemanenan yang tertinggi kedua dimana buah yang terpanen berwarna cokelat dan hitam sebanyak 73.8 dan buah berwana kuning sebanyak 77.8
sedangkan buah yang berwarna hijau sebanyak 14.9. Dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model alat pemanen jarak dari bambu dengan lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari
sisir sebesar 2.5 cm menghasilkan persentase terbesar dibandingkan dengan tiga pengujian dari parameter sebelumnya. Banyaknya buah berwarna cokelat dan hitam yang terpanen disebabkan
karena lebar jari-jari bambu yang dapat memberikan gaya tarik pada dahan buah dan guncangan yang lebih besar ditambah jarak antar jari-jari sisir yang sesuai dengan diameter buah jarak
yaitu 1.5-2.5 cm, apabila buah jarak yang sudah matang. Untuk persentase pemanenan dengan lebar jari-
jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari sisir sebesar 2.5cm dapat dilihat pada Gambar 27. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 8.
Gambar 27. Persentase pemanenan lebar jari-jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari-jari sisir
sebesar 2.5 cm
45 41.7
2.1 41.7
52.3
10 10
86.4 66.7
52.2 33.4
1.7 35 37.5
1.3 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Vertikal Horizontal
Miring α=30o
Miring α=45o
Miring α=60o
Miring α=75o
Persentase Bu
ah Terpanen
Arah Uji Simulasi
Lebar jari‐jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari‐jari sisir 2 cm
66.1 50
60.5 26.8
73.8 77.8
14.9 91.2 90
33.4 50.6
8.4 4.6 61.8
25 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Vertikal Horizontal
Miring α=30o
Miring α=45o
Miring α=60o
Miring α=75o
Persentase Bu
ah Terpanen
Arah Uji Simulasi
Lebar jari‐jari bambu 1.5 cm dan jarak antar jari‐jari sisir 2.5 cm
Buah warna cokelat dan hitam Buah warna kuning
Buah warna hijau Buah warna cokelat dan hitam
Buah warna kuning Buah warna hijau
B. Analisis Teknik