Pelatihan Panelis Penelitian Tahap I

11 Form isianpenilaian yang digunakan juga memiliki format antara lain berisi jenis pengujian, identitas panelis, instruksi yang lengkap dan jelas, dan gariskolom penilaian uji. Instruksi yang jelas maupun kondisi ruang pengujian yang diatur sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Panelis yang terpilih sebagai panelis terlatih harus memiliki beberapa syarat diantaranya dapat mengikuti instruksi dengan baik, dalam kondisi sehat dan mampu meluangkan waktu. Selain itu, pengolahan data penilaian scoresheet panelis oleh penyaji untuk masing-masing uji sangat menentukan keberhasilan panelis yang diuji terpilih menjadi panelis terlatih. Untuk uji identifikasi bau, panelis yang terpilih adalah yang berhasil menjawab benar minmal 80. Sebenarnya, berdasarkan teori yang menjawab benar minimal 50 dapat terpilih menjadi panelis yang akan mengikuti pelatihan. Namun, karena calon panelis terlatih yang melakukan uji sangat banyak, penyaji dapat memilih 12 orang yang berhasil menjawab benar 80. Untuk uji segitiga, panelis yang berhasil menjawab 75 benar tiap kelompok uji segitiga terpilih menjadi panelis yang mengikuti pelatihan sebagai panelis terlatih Waysima 2009.

b. Pelatihan Panelis

1 Pengenalan Aroma-Aroma Umum yang Terdapat pada Buah dan Penentuan Atribut Aroma pada Buah Naga dengan FGD Focus Group Discussion Pelatihan panelis menjadi panelis terlatih diawali dengan mengenalkan delapan aroma yang secara umum terdapat di dalam buah kepada panelis, seperti yang tertulis di dalam Tabel 3. Pengenalan ini dilakukan secara berkala. Setelah panelis telah mengingat dan mengerti karakter masing-masing atribut aroma yang umum ada pada buah, Focus Group Discussion FGD dilaksanakan dengan seorang panel leader yang akan memimpin diskusi tersebut. Grup akan melakukan diskusi untuk menentukan aroma apa saja yang terkandung dalam buah naga secara sensori dari keseluruhan aroma yang umum terdapat dalam buah. Selain itu, panelis juga mendeskripsikan aroma buah naga. Scoresheet FGD dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel 3. Aroma umum pada buah Nama Senyawa Aroma Deskripsi Aroma Ethyl Phenyl Acetate Floral Iso Amyl Acetate Esthery Allyl Hexanoate Fruity Sugar Lactone Sweet Ethyl Acetate Tutty Fruity Cis-3-Hexen-ol Green leafy Trans-2-Trans-4-Decadienal Fatty green Thymol Plastic green 12 2 Pelatihan Standardisasi Aroma dalam Menentukan Dua Nilai Reference Selanjutnya, blind test dilakukan setelah panelis diperkenalkan dengan aroma- aroma umum yang terdapat dalam buah. Blind test diadakan untuk mengetahui kemampuan panelis dalam menebak aroma. Selain blind test, uji rating skala tidak terstruktur skala garis juga diadakan untuk mengetahui kemampuan panelis dalam membedakan intensitas aroma tertentu dan untuk menentukan nilai reference yang akan dijadikan acuan pada uji QDA Quantitative Descriptive Analysis. Proses pelatihan standardisasi aroma ini akan diulang terus hingga panelis ingat dan mengerti karakter masing-masing atribut aroma yang umum terdapat pada buah. Penentuan reference dilakukan dengan uji rating skala tidak terstruktur skala garis dengan menyajikan 3 sampel di hadapan panelis, dimana ketiganya merupakan satu jenis atribut aroma, tetapi konsentrasinya berbeda sesuai threshold. Pembuatan aroma ini dilakukan dengan mengencerkan standar aroma hingga diperoleh intensitas yang diinginkan. Standar aroma asli diperlakukan sebagai aroma murni. Kemudian, pengenceran dilakukan dengan menggunakan labu takar dan mikropipet. Contohnya dalam membuat 500 ppb aroma green leafy, senyawa liquid cis-3-hexenol diambil sebanyak 5 μl dengan mikropipet dan dicampurkan dengan propilen glikol dalam labu takar 100 ml, lalu dari larutan yang sudah dibuat itu, diambil lagi 0.1 ml dan dicampur lagi dengan propilen glikol pada labu takar 10 ml. Hasil pengenceran aroma ini disimpan di dalam botol kaca gelap yang diberi kode tiga angka bilangan acak. Ketiga sampel aroma ini disajikan di atas nampan. Panelis membuka tutup botol aroma, kemudian mulut botol didekatkan ke hidung dan tangan mengibas-ngibas sehingga aroma tercium oleh hidung. Setelah melakukan penciuman terhadap masing-masing sampel, panelis memberikan skor untuk intensitas pada skala garis 15 cm. Atribut-atribut aroma yang digunakan pada uji rating ini merupakan atribut aroma yang ada pada buah naga, yang telah ditentukan oleh panelis pada FGD. Data skor dari panelis selanjutnya dirata-rata untuk masing-masing konsentrasi tiap atribut, kemudian rata-ratanya dibuat ke dalam nilai logaritma. Dari nilai log rata-rata dan nilai log konsentrasi, grafik dengan persamaan garis tertentu dapat dibuat dengan sumbu y adalah nilai log rata-rata dan sumbu x adalah nilai log konsentrasi. Selanjutnya, dengan perhitungan dari persamaan garis, dua nilai reference dapat diketahui, satu reference R1 merepresentasikan batas bawah intensitas aroma tersebut pada buah naga, sedangkan satu reference lainnya R2 merepresentasikan batas atasnya. Masing-masing atribut aroma memiliki kedua nilai reference tertentu. Scoresheet uji rating skala tidak terstruktur untuk uji intensitas ini dapat dilihat pada Lampiran 5.

c. Pemilihan Cara Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalsium dan Fosfor dalam Buah Naga Daging Merah (Hylocereus costaricensis) dan Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus)

21 102 91

EVALUASI SIFAT-SIFAT PREBIOTIK SELAI BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) DAN SELAI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SECARA IN VIVO

0 3 19

KARAKTERISASI SELAI LEMBAR BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

2 7 8

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 16

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 13

PENDAHULUAN Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 3 7

Perbandingan Buah Hylocereus Undatus (Buah Naga Putih) dan Buah Hylocereus Polyrhizuz (Buah Naga Merah) Terdapat Kadar Kalsium dan Magnesium Secara ICPS - Ubaya Repository

0 0 1

PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN EKSTRAK BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) (Difference effects of red dragon fruit extract [Hylocereus Polyrhizus] and whi

0 1 8

PENETAPAN KADAR KALSIUM DAN FOSFOR DALAM BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus costaricensis) DAN BUAH NAGA DAGING PUTIH (Hylocereus undatus)

0 1 14

Pengaruh Penyimpanan Dingin dan Beku terhadap Kandungan Air, Kalsium, Vitamin C dan Penampakan Fisik Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Buah Naga Putih (Hylocereus undatus). - Unika Repository

0 0 12