8
B. METODE PENELITIAN
Gambar 2. Bagan alir proses penelitian
Penelitian dibagi dalam dua tahap, yaitu penelitian tahap satu dan penelitian tahap dua. Penelitian tahap satu meliputi seleksi panelis dan pelatihan panelis menjadi panelis terlatih,
ekstraksi flavor buah naga, pemilihan metode ekstraksi menggunakan evaluasi sensori, dan QDA Quantitative Descriptive Analysis. Penelitian tahap dua berupa ekstraksi komponen volatil
pembentuk flavor buah naga menggunakan metode yang terpilih dan identifikasi menggunakan metode GC-MS. Aliran proses penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
1. Penelitian Tahap I
a. Seleksi Panelis
Panelis terlatih yang dibutuhkan sekitar 8-12 orang. Berikut ini adalah sejumlah tahapan untuk memilih panelis:
Mulai
Seleksi Panelis
Pelatihan Panelis
Pemilihan Cara Ekstraksi
Penentuan Atribut Aroma
Ekstraksi Buah Naga
Tahap 1
Tahap 2
Analisis Komponen Flavor
dengan GC-MS
Selesai
9
1 Pendaftaran Panelis
Tahap ini merupakan tahap paling awal untuk menjaring panelis dengan menyebarkan formulir bagi yang berminat menjadi panelis terlatih, dalam hal ini panelis
terlatih flavor buah Lampiran 1.
2 Identifikasi Bau Dasar
Bahan atau Sampel:
Sampel aroma yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari PT Ogawa Indonesia. Berikut ini disebutkan sampel aroma apa saja yang dipakai pada uji
identifikasi bau dasar dalam Tabel 1. Sampel yang berasal dari PT Ogawa berbentuk liquid
dan disimpan dalam botol kaca tidak berwarna dengan konsentrasi tertentu yang masih tergolong pekat untuk dilakukan penciuman. Oleh karena itu, sampel aroma
tersebut diencerkan hingga konsentrasi 100 ppm dengan propilen glikol. Setelah diencerkan, sampel aroma disimpan di dalam botol kaca gelap.
Tabel 1. Aroma untuk identifikasi bau dasar
S Sumber : PT Ogawa Indonesia
Penyajian
Sampel disajikan secara berturut-turut dengan diberi label berupa tiga digit angka secara acak. Scoresheet uji identifikasi bau dasar ada pada Lampiran 2.
Penilaian oleh Panelis
Panelis menguji sampel secara acak dengan melakukan penciuman untuk masing-masing sampel aroma. Penciuman dilakukan dengan meletakkan botol sampel
aroma dekat hidung lalu tangan mengibas-ngibaskan aroma yang ada pada bagian atas botol hingga aroma sampel tersebut dapat tercium. Kemudian panelis mengidentifikasi
aroma apa sebenarnya sampel itu dan menuliskannya ke scoresheet yang telah disediakan.
Pengujian hanya diperbolehkan satu kali dan tidak diperkenankan mengulang. Dari pengujian satu sampel ke sampel lainnya panelis diminta menetralkan terlebih
dahulu inderanya memberikan jeda penciuman minimal 30 detik antar sampel. Jika indera penciuman panelis jenuh, indera tersebut harus dinetralkan dengan mencium
aroma kopi beberapa saat hingga panelis dapat menggunakan indera penciumannya lagi untuk melakukan pengujian Waysima 2009.
Pengolahan Data oleh Penyaji
Panelis yang terpilih sebagai kandidat panelis terlatih adalah panelis yang mampu mengidentifikasi minimal 50 dari aroma dasar.
Bahan Karakteristik Bau
Allyl hexanoate Sweet, fruity, balsamic, floral
Iso amyl acetate Fruity, banana, sweet
Ethyl butyrate Sweet-fruity
Winter green Balsamic, herba, green-earthy
Patchouli oil Woody
10
3 Uji Segitiga
Bahan atau Sampel
Uji segitiga ini menggunakan satu jenis bau dasar tetapi dengan intensitas yang berbeda. Masing-masing aroma di bawah ini diencerkan dengan propilen glikol hingga
konsentrasi 100 ppm, lalu disimpan di dalam botol kaca berwarna gelap dan diberi tiga kode angka acak. Ada tiga kelompok sampel aroma pada uji ini. Setiap kelompok terdiri
dari tiga sampel. Sampel aroma yang digunakan untuk masing-masing kelompok uji segitiga dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kelompok aroma untuk uji segitiga
Kelompok Bahan Karakterisasi
Bau
1 Ethyl butyrate
Sweet-fruity Isoamyl acetate
Fruity, banana, sweet 2
Winter green Balsamic, herba, green earthy
1,8 cineole Balsamic
3 Allyl hexanoate
Sweet, fruity, balsamic, floral Ethyl phenyl acetate
Floral
Penyajian
Sampel disajikan dalam bentuk tiga kelompok sampel. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampel aroma. Penyajian kepada panelis dilakukan dengan meletakkan
botol-botol sampel tiap kelompok pada satu nampan. Uji segitiga memiliki enam kemungkinan penyajian sampel dalam uji segitiga :
ABB BBA
AAB BAB
ABA BAA
Kombinasi penyajian ini dilakukan untuk ulangan pengujian. Dalam satu kali sesi pengujian, bisa digunakan kombinasi dari baris pertama, kemudian dalam
pengulangan di hari berikutnya digunakan kombinasi dari baris kedua. Pengulangan diperlukan untuk mengetahui konsistensi panelis dalam memberikan jawaban.
Scoresheet uji segitiga ada pada Lampiran 3.
Penilaian dari Panelis
Panelis diminta melakukan penciuman terhadap masing-masing sampel yang telah diberi kode tiga angka acak. Pengujian hanya dilakukan satu kali tidak
diperkenankan mengulang berurutan dari kiri ke kanan. Penciuman dilakukan dengan meletakkan botol sampel aroma dekat hidung lalu tangan mengibas-ngibaskan aroma
yang ada pada bagian atas botol hingga aroma sampel tersebut dapat tercium. Hal ini dilakukan untuk ketiga kelompok sampel yang disajikan. Kemudian panelis
mengidentifikasi sampel mana yang memiliki aroma berbeda dari ketiga sampel yang disajikan tiap kelompok. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali, sehingga total kelompok
sampel yang disajikan adalah sembilan kelompok sampel.
Pengolahan Data oleh Penyaji
Panelis yang terpilih sebagai kandidat panelis terlatih adalah panelis yang menjawab benar minimal 75 dari semua seri uji segitiga yang dilakukan.
11 Form isianpenilaian yang digunakan juga memiliki format antara lain berisi
jenis pengujian, identitas panelis, instruksi yang lengkap dan jelas, dan gariskolom penilaian uji. Instruksi yang jelas maupun kondisi ruang pengujian yang diatur sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Panelis yang terpilih sebagai panelis terlatih harus memiliki beberapa syarat
diantaranya dapat mengikuti instruksi dengan baik, dalam kondisi sehat dan mampu meluangkan waktu. Selain itu, pengolahan data penilaian scoresheet panelis oleh
penyaji untuk masing-masing uji sangat menentukan keberhasilan panelis yang diuji terpilih menjadi panelis terlatih. Untuk uji identifikasi bau, panelis yang terpilih adalah
yang berhasil menjawab benar minmal 80. Sebenarnya, berdasarkan teori yang menjawab benar minimal 50 dapat terpilih menjadi panelis yang akan mengikuti
pelatihan. Namun, karena calon panelis terlatih yang melakukan uji sangat banyak, penyaji dapat memilih 12 orang yang berhasil menjawab benar 80. Untuk uji segitiga,
panelis yang berhasil menjawab 75 benar tiap kelompok uji segitiga terpilih menjadi panelis yang mengikuti pelatihan sebagai panelis terlatih Waysima 2009.
b. Pelatihan Panelis