Proses Penyulingan Studi Kelayakan Pendirian Pabrik Minyak Daun Cengkeh (Eugenia aromatica) di Kabupaten Halmahera Barat.

14 3. Area Parkir dan Halaman Area ini berfungsi sebagai jalur bongkar muat produk-produk yang akan didistribusikan. Area parkir ini diasumsikan seluas 38,5 m 2 7x5,5 m. B. Ruangan Produksi 1. Ruangan Penerimaan Ruangan ini berfungsi untuk menerima pasokan bahan baku dan tempat penyimpanan sementara daun cengkeh kering. Luas ruang penerimaan diasumsikan 8 m 2 4x2 m dengan adanya lorong untuk mobilitas. 2. Green House Penjemuran dan Penyimpanan Sementara Bangunan ini tepat bersebelahan dengan bangunan pabrik yang berfungsi sebagai tempat penjemuran daun cengkeh saat musim penghujan. Green house ini direncanakan sebesar 38 m 2 19x2 m yang terbagi dua oleh lorong untuk mobilitas pekerja. 3. Ruangan Proses Ruangan ini berfungsi sebagai inti pabrik, yaitu tempat berlangsungnya proses penyulingan dan pemisahan minyak hingga produk dikemas dalam jerigen- jerigen berukuran 25 L yang cukup untuk 20 kg minyak. Kebutuhan luas ruang proses sebesar 58,08 m 2 yang direncanakan 7,5x8 m. Rincian perhitungan disajikan di Lampiran 2. 4. Ruangan Penyimpanan Produk Ruangan ini berfungsi sebagai tempat pemberhentian terakhir dari produk yang telah diporses. Penyimpanan produk ini berdekatan dengan ruangan proses dan parkir agar memudahkan dalam distribusi produk. Distribusi produk dilakukan seminggu sekali, sehingga terdapat 336 kg minyak yang disimpan yang setara dengan 17 jerigen dengan asumsi 20 kg minyakjerigen. Luas per satuan jerigen 0,4x0,4 m, sehingga luas kebutuhan penyimpanan produk sebesar 4 m 2 dengan kelonggaran 150. 5. Area Pengolahan Limbah Area ini berfungsi sebagai tempat pengolahan limbah cair dari hasil samping produksi minyak hingga hasil akhirnya aman untuk dibuang ke sungai. Kolam pengolahan limbah diasumsikan sebesar 6 m 2 4x1,5 m yang disekat untuk pengolahan primer dan sekunder. Total kebutuhan luas ruang ini dengan adanya ruang untuk operator dan kelonggaran sebesar 23,8 m 2 6x4 m. 6. Ruang Boiler dan Pengolahan Air Umpan Ruang ini berfungsi sebagai ruang utilitas, penyedia daya, baik itu steam maupun air yang sebelumnya telah diolah sesuai standar baku air umpan. Total kebutuhan kedua ruangan ini sebesar 15,61 m 2 8x8 m. Berdasarkan perhitungan kebutuhan luas ruangan keseluruhan, baik itu ruang produksi maupun ruang non-produksi, total kebutuhan luas ruang untuk pabrik minyak daun cengkeh yaitu sebesar 216,04 m 2 yang dirinci dalam Tabel 6. 15 Tabel 6 Kebutuhan Luas Ruang No. Nama Ruang Kebutuhan Luas Ruang beserta Allowance m 2 Alokasi Luas Ruang yang Diberikan m 2 1 Kantor 16 4 x 4 = 16 2 Mushola dan Toilet 14 3,5 x 4 = 14 3 Parkir dan Halaman 38,5 7 x 5,5 = 38,5 4 Penerimaan 8 4 x 2 = 8 5 Penjemuran dan Penyimpanan Sementara 38 2 x 19 = 38 6 Proses Produksi 58,08 7,5 x 8 = 60 7 Penyimpanan Produk 4,05 2 x 2 = 4 8 Pengolahan Limbah 23,8 6 x 4 = 24 9 Boiler 7,92 4 x 2 = 8 10 Pengolahan Air Umpan 7,69 4 x 2 = 8 Total Luas Ruang 216,04 218,5 Alokasi yang dibutuhkan menyesuaikan dengan lahan yang tersedia dan kemudahan perhitungan sehingga pabrik akan dibangun dengan ukuran 11,5x19 m. Total luasan pabrik minyak daun cengkeh sebesar 218,5 m 2 . Perancangan Tata Letak dan Layout Pabrik Pabrik minyak daun cengkeh termasuk pabrik yang hanya menghasilkan satu jenis produk, sehingga pusat-pusat aktivitaskerja dan mesinperalatan disusun dalam satu line sesuai dengan urutan operasiprosesnya secara kontinu Rohmawati 2007. Tipe tata letak yang sesuai dengan pabrik ini ialah tata letak lintas produksi atau product layout. Tujuan pemilihan tipe tata letak product layout ini adalah untuk mengurangi biaya penanganan material, memudahkan pengawasan, pekerja lebih terspesialisasi, sehingga dapat melakukan penghematan biaya. Pola aliran bahan yang digunakan membentuk aliran lurus yang bertujuan mengefisiensikan waktu dan pergerakan. Product layout dirancang dengan metode A-R Chart Activity-Relationship Chart. A-R Chart merupakan suatu metode yang menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua aktivitas akan diketahui tingkat hubungannya Wignjosoebroto 2009. Dalam metode A-R Chart, keterkaitan aktivitas dinilai menggunakan derajat hubungan yang beralasan. Alasan penilaian derajat dan bagan keterkaitan aktivitas dapat dilihat pada Tabel 7. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi dan nilai sebagai berikut: A : Harus bersebelahan absolutely necessary = 3 4 E : Harus berdekatan Especially important = 3 3 I : Cukup berdekatan important = 3 2 O : Tidak harus berdekatan ordinariy ok = 3 1 U : Bebas dan tidak saling terkait unimportant =3 X : Tidak boleh saling berdekatan atau harus saling berjauhan not desirable = 0