mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet Fikri, 2010.
2.2 Warung Internet
Warung Internet disingkat: warnet adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet
adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per
jam atau per menit Wikipedia, 2010.
2.3 Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan
Umar, 2003. Menurut Ibrahim 2003, studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini
ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis. Menurut Kadariah 1999 proyek sebagai suatu keseluruhan aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan benefit, atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan harapan
untuk mendapatkan hasil return di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Tujuan
dilakukannya analisis bisnis adalah 1 untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; 2
menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan; 3 mengadakan
penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif kegiatan yang paling menguntungkan; 4 menentukan prioritas
investasi Gray et al, 2007.
2.3.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Umar 2003, belum ada keseragaman mengenai aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis.
Beberapa aspek yang perlu diteliti adalah :
1. Aspek Pemasaran Pasar
Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau
jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.
2. Aspek Keuangan
Dari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat
memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan
perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur proyek Husnan dan
Muhammad, 2000. Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana investasi yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal biaya yang akan dikeluarkan dan sumber dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :
1 Net Present Value NPV NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima
proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang
ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV, perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan
investasi berdasarkan NPV yaitu :
i. NPV 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan
dapat dilaksanakan ii.
NPV 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan
sebaiknya tidak dilaksanakan. iii.
NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata
lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. 2 Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio
Net BC Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net BC
merupakan angka perbandingan antara present value dari benefit yang positif dengan present value dari benefit yang negatif. Kriteria
investasi berdasarkan Net BC rasio adalah : i. Net BC 0, maka NPV 0. proyek menguntungkan
ii. Net BC 0, maka NPV 0. proyek merugikan iii. Net BC = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak
rugi 3 Internal Rate Return IRR
IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan present value PV kas keluar yang diharapkan dengan PV kas masuk yang diharapkan
atau dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger 1986 menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan
keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dikatakan
layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku
bunga yang berlaku, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
4 Payback Period PP PP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode
dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat
modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan
digunakan untuk membiayai kegitan lain Husnan dan Muhammad, 2000.
5 Analisis Switching Value Analisis Switching Value adalah analisis yang digunakan untuk
meneliti kembali analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan. Analisis ini ditujukan untuk melihat pengaruh yang terjadi apabila
keadaan berubah. Menurut Kadariah et al. 1999, analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap analisis proyek,
jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat.
3. Aspek Teknis Produksi
Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi
dan tata letak usaha yang paling menguntungkan.
4. Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.
2.4. Penelitian Terdahulu
Heidyningsih 2009 “Analisis Kelayakan Usaha
Death By Chocolate Spaghetti Restaurant Kota Bogor”, hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa usaha Death By Chocolate Spaghetti Restaurant jika dilihat dari analisis kelayakan usaha maka usaha ini layak untuk
dilanjutkan, dan dapat terus dikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek
finansial usaha Death By Chocolate Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan
finansial pada tingkat diskonto tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net BC sebesar 3; IRR sebesar 27 persen dan Payback
Period selama enam tahun tujuh bulan. Dari analisis switching value diketahui perusahaan ini tidak sensitif terhadap penurunan jumlah output
hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net BC sebesar 2,15 kemudian payback period sembilan tahun tiga
bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk dijalankan dan tidak sensitif terhadap perubahan kenaikan harga input.
Afrilia 2004, menganalisis kelayakan finansial usaha ulat sutera di kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada penelitian ini umur usaha ulat sutera yang dianalisis selama sepuluh tahun berdasarkan pada pertimbangan umur teknis tanaman murbei.
Indikator kelayakan finansial usaha ulat sutera menggunakan nilai NPV, IRR, dan BCR dengan suku bunga tabungan 12 persen. Nilai pada rata-rata
luas lahan usaha ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah Rp 747.635,39; Rp 6.117.546,15 dan Rp 11.443.982,51
menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol. Nilai BCR rata-rata luas lahan ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah
1,16; 1,60; 1,5. Nilai BCR menunjukkan usaha ini layak secara finansial untuk diusahakan karena nilai BCR lebih besar dari satu. Nilai IRR pada
rata-rata luas lahan 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah 21,42 persen; 41,15 persen; 44,74 persen sehingga usaha ini layak untuk
dijalankan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian
Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya
dengan software, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan
tersebut, maka jadilah warnet. Cara mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi. Semua orang bisa melakukannya
asalkan dia mengerti komputer. Selain dari kemudahan-kemudahan tersebut, trend teknologi yang
semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang
ditawarkan internet. Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju, jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan
semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya, semakin banyak pula yang membutuhkan warnet. Semakin banyaknya usaha
warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar
pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten
Bogor. Analisis kelayakan yang akan dilakukan dengan menganalisa aspek- aspek kelayakan usaha seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial,
aspek manajemen dan aspek sosial. Dari aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV, Net BC, IRR, PP, dan analisis switching value dari usaha
warnet ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Warnet “Yo Net untuk melakukan usahanya. Apabila hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengusahaan ini layak dilakukan maka akan dilanjutkan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan fiansial tidak