Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)

(1)

(Studi Kasus Pada Warne

INDRAD

PROGRAM SARJANA MAN

DEPAR

FAKULTAS EK

INSTITU

net “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogo

Oleh

ADI AGUNG SETIAWAN

H 24076058

ANAJEMEN PENYELENGGARAAN KH

RTEMEN MANAJEMEN

EKONOMI DAN MANAJEMEN

UT PERTANIAN BOGOR

2010

gor)


(2)

Internet (Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor. Di bawah bimbinganFarida Ratna Dewi.

Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter)di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0.4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.

Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalahMicrosoft Excel.

Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.

Dari hasil analisis sensitifitas yang dilakukan pada Warnet “Yo Net” terhadap adanya kenaikan biaya variabel, usaha ini dapat bertahan apabila biaya variabel naik tidak lebih dari 632,27 persen. Kemudian hasil perhitungan analisis sensitifitas yang dilakukan terhadap penurunan harga jual produk dan penurunan kapasitas produksi menunjukkan usaha ini mampu bertahan apabila penurunan kapasitas produksi tidak lebih dari 8,9 persen.


(3)

(Studi Kasus Pada

Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

INDRADI AGUNG SETIAWAN H24076058

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(4)

Nama : Indradi Agung Setiawan

NIM : H24076058

Menyetujui Pembimbing,

(Farida Ratna Dewi, SE, MM) NIP: 197103072005012001

Mengetahui : Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP: 196101231986011002


(5)

iii

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 Maret 1986, penulis merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis memulai sekolahnya pertama kali dari taman kanak-kanak di TK Tadika Puri dan lulus pada tahun 1992. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah dasar di SDN Polisi 4 Bogor dan selesai pada tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SLTPN 4 Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di SMUN 1 Bogor.

Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan USMI IPB pada program Diploma Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian. Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Prestasi yang pernah diperoleh penulis yaitu juara tiga bulutangkis ganda putra Bogor Open pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 penulis mendapatkan juara 3 drag race pada event One Night Race Kemayoran. Penulis saat ini bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang retail tanaman dan juga aktif di forum otomotif.


(6)

iv

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Analisis

Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”,

Cibinong, Kabupaten Bogor).

Skripsi ini berisi tentang analisis kelayakan bisnis warung internet atau yang biasa disebut warnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha warnet dilihat dari berbagai aspek finansial maupun non finansial. Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai informasi dan referensi, dan juga bahan pertimbangan

bagi Warnet “Yo Net” dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

Bogor, Juni 2010


(7)

v

Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang mendukung, baik secara moril maupun materil. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, pengarahan dan semangat dengan penuh kesabaran hingga selesainya skripsi ini.

2. Ibu Wita Juwita Ermawati S.TP, MM dan Bapak Nurhadi Wijaya S.TP, MM selaku dosen penguji.

3. Bapak/Ibu Dosen pengajar Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmunya selama penulis melaksanakan perkuliahan.

4. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah mencurahkan segenap kasih sayang, doa restu dan perhatiannya kepada penulis. Terima kasih kepada kakak dan adik tercinta atas doa dan dukungannya.

5. Bapak Muhtar Mulyono selaku pemilik Warnet “Yo Net” yang telah mengijinkan

penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang dibutukan dalam skripsi ini.

6. Sekretariat Fakultas Ekonomi Manajemen, Mba Fitri, B-Man, dan Babeh atas pelayanan yang telah diberikan.

7. Semua teman-teman MABERS 41 dan Eksman angkatan 3, Ngopdul, Sudirboy, KCBL team, dan Fansus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan dan kebersamaannya sampai saat ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2010


(8)

vi ABSTRAK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Definisi Internet ... 5

2.1.1 Sejarah Internet ... 5

2.2 Warung Internet ... 6

2.3 Studi Kelayakan Bisnis ... 6

2.3.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ... 6

2.4 Penelitian Terdahulu ... 9

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 11

3.1 Kerangka Penelitian ... 11

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 13

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 13

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1 Sejarah Berdirinya Warnet “Yo Net” ... 19

4.2 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran... 20

4.2.1 Product(Produk) ... 20

4.2.2 Price(Harga) ... 21

4.2.3 Place(Distribusi) ... 21

4.2.4 Promotion(Promosi) ... 22

4.2.5 People(Orang) ... 22

4.2.6 Physical Evidence(Bukti Fisik) ... 23

4.2.7 Process(Proses) ... 23

4.2.8 Pesaing dan persaingan... 24

4.3 Aspek Teknis ... 24


(9)

vii

4.5 Aspek Finansial ... 27

4.5.1 NPV(Net Present Value)... 30

4.5.2 IRR(Internal Rate of Return) ... 30

4.5.3 Net B/C) ... 30

4.5.4 PP(Payback Period)... 31

4.5.5 BEP (Break Even Point) ... 31

4.5.6 Analisis Sensitivitas)... 31

KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

1. Kesimpulan... 33

2. Saran ... 34


(10)

viii

No. Halaman

1. Persentase pengguna Internet di Negara-Negara Asia Tahun 2008 ... 2

2. Biaya investasi... 28

3. Biaya tetap... 29


(11)

ix

No. Halaman

1. Diagram alur kerangka pemikiran ... 12 2. Struktur organisasi warnet “Yo Net”... 26


(12)

x

No. Halaman

1. Biaya variabel ... 31

2. Biaya penyusutan ... 32

3. Pendapatan ... 33

4. Nilai sisa... 34

5. Proyeksi laba rugi ... 35

6. Cashflow warnet ... 36

7. Switching value terhadap kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 855,66 persen ... 37

8. Switching value terhadap penurunan penjualan maksimum sebesar 39,48 persen ... 39


(13)

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar biaya akses internet saja. Belum lagi layananebook-ebookgratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun dapat ditingkatkan.

Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.

Dengan pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan


(14)

untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World Stats, 2009).

Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara– Negara Asia Tahun 2008

Negara Pengguna Internet (Netter)

Indonesia 13 %

Malaysia 62,8 %

Filipina 14,6 %

Thailand 20,5 %

Vietnam 24,2 %

China 22,4 %

Korea Selatan 76,1 %

Jepang 73,1 %

Sumber :www.internetworldstats.com, 2010

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas, kecepatan dan biaya.

Akses internet di Indonesia banyak menggunakan fasilitas Public Internet Access seperti warnet, cybercafe, hotspot dan lain-lain. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah kampus dan


(15)

kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).

Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kota-kota besar seperti di ibukota-kota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota-kota-kota kecil lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihak-pihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet, maka peneliti mengadakan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet ”Yo Net” yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor.

1.2. Perumusan Masalah

Kesuksesan bisnis Warnet ini tidak sekedar tergantung dari besar atau kecil tempat usaha yang dijalankan. Akan tetapi satu sama lain akan saling terkait, sehingga masing-masing bagian harus saling mendukung atau ideal untuk mencapai keberhasilan bersama sebagai satu usaha yang menjanjikan. Maka peneliti melakukan studi kelayakan terhadap bisnis yang baru dijalankan olehWarnet “Yo Net”:


(16)

1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet “Yo Net” jika dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial?

2. Bagaimana kelayakan finansialusaha Warnet “Yo Net”?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial.

2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari aspek finansial.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet “Yo Net” sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

I.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah untuk meneliti kelayakan usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” dengan mempertimbangkan aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis, baik dari segi finansial maupun non-finansial. Sehingga dapat diketahui bisnis ini layak untuk dijalankan atau tidak.


(17)

2.1 Definisi Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti sistem komputer umum, yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan jaringan internet dinamakan internetworking (Wikipedia, 2010).

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya (Fikri, 2010).

2.1.1 Sejarah Internet

Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency – Salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat simpel: membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969, ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini lah yang menjadi salah satu embrio kelahiran internet. Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta diterima di tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam


(18)

mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet (Fikri, 2010).

2.2 Warung Internet

Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per jam atau per menit (Wikipedia, 2010).

2.3 Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis.

Menurut Kadariah (1999) proyek sebagai suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit), atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Tujuan dilakukannya analisis bisnis adalah (1) untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; (2) menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan; (3) mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif kegiatan yang paling menguntungkan; (4) menentukan prioritas investasi (Grayet al, 2007).


(19)

2.3.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Beberapa aspek yang perlu diteliti adalah :

1. Aspek Pemasaran (Pasar)

Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran (pasar) bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.

2. Aspek Keuangan

Dari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap.

Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan Muhammad, 2000). Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :

1) Net Present Value(NPV)

NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV, perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :


(20)

i. NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan

ii. NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

iii. NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi.

2) Net Benefit Cost Ratio(Net B/C Ratio)

Net B/C Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C merupakan angka perbandingan antara present valuedaribenefit yang positif dengan present value dari benefit yang negatif. Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :

i. Net B/C > 0, maka NPV > 0. proyek menguntungkan ii. Net B/C < 0, maka NPV < 0. proyek merugikan

iii. Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak rugi

3) Internal Rate Return(IRR)

IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan present value (PV) kas keluar yang diharapkan dengan PV kas masuk yang diharapkan atau dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.


(21)

4) Payback Period(PP)

PP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk membiayai kegitan lain (Husnan dan Muhammad, 2000).

5) AnalisisSwitching Value

Analisis Switching Value adalah analisis yang digunakan untuk meneliti kembali analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan. Analisis ini ditujukan untuk melihat pengaruh yang terjadi apabila keadaan berubah. Menurut Kadariah et al. (1999), analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap analisis proyek, jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat.

3. Aspek Teknis (Produksi)

Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi dan tata letak usaha yang paling menguntungkan.

4. Aspek Manajemen

Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.


(22)

2.4. Penelitian Terdahulu

Heidyningsih (2009) “Analisis Kelayakan Usaha Death By

Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor”, hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant

jika dilihat dari analisis kelayakan usaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan, dan dapat terus dikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek finansial usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada tingkat diskonto tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar 3; IRR sebesar 27 persen dan Payback Period selama enam tahun tujuh bulan. Dari analisis switching value

diketahui perusahaan ini tidak sensitif terhadap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback period sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk dijalankan dan tidak sensitif terhadap perubahan kenaikan harga input.

Afrilia (2004), menganalisis kelayakan finansial usaha ulat sutera di kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada penelitian ini umur usaha ulat sutera yang dianalisis selama sepuluh tahun berdasarkan pada pertimbangan umur teknis tanaman murbei. Indikator kelayakan finansial usaha ulat sutera menggunakan nilai NPV, IRR, dan BCR dengan suku bunga tabungan 12 persen. Nilai pada rata-rata luas lahan usaha ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah Rp 747.635,39; Rp 6.117.546,15 dan Rp 11.443.982,51 menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol. Nilai BCR rata-rata luas lahan ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah 1,16; 1,60; 1,5. Nilai BCR menunjukkan usaha ini layak secara finansial untuk diusahakan karena nilai BCR lebih besar dari satu. Nilai IRR pada rata-rata luas lahan 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah 21,42 persen; 41,15 persen; 44,74 persen sehingga usaha ini layak untuk dijalankan.


(23)

3.1. Kerangka Penelitian

Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengansoftware, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah warnet. Cara mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyaiskill tinggi. Semua orang bisa melakukannya asalkan dia mengerti komputer.

Selain dari kemudahan-kemudahan tersebut, trend teknologi yang semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet. Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju, jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya, semakin banyak pula yang membutuhkan warnet. Semakin banyaknya usaha warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Analisis kelayakan yang akan dilakukan dengan menganalisa aspek-aspek kelayakan usaha seperti aspek-aspek pasar, aspek-aspek teknis, aspek-aspek finansial, aspek manajemen dan aspek sosial. Dari aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, dan analisis switching valuedari usaha warnet ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Warnet “Yo Net untuk melakukan usahanya. Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengusahaan ini layak dilakukan maka akan dilanjutkan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan fiansial tidak


(24)

layak maka tidak akan dilakukan dan akan menjadi bahan evaluasi bagi Warnet “Yo Net”. Berdasarkan uraian di atas maka maka gambaran kerangka pemikiran usaha Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alur kerangka penelitian

Aspek Finansial  NPV

 Net B/C  IRR

 Payback Period  Analisis Sensitivitas  Analisis Rugi-laba Usaha Warnet “Yo Net”

 Bagaimana analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net”  Adanya persaingan dengan usaha sejenis

Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Non finansial  Aspek pasar  Aspek teknis  Aspek manajemen  Aspek sosial

Tidak Layak Layak


(25)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akandilakukan di Warnet ”Yo Net” yang beralamatkan di Jalan Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer merupakan data yang diambil atau diperoleh secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapang, dan wawancara. dengan pihak Warnet ”Yo Net”. Data sekunder merupakan dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Warnet ”Yo Net”, lembaga-lembaga yang terkait dan studi pustaka.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost,

Break even Point (BEP), Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian tersebut adalahMicrosoft Excel.

1 Aspek Pemasaran

Pada aspek pemasaran, pengkajian dengan menganalisis permintaan, penawaran, harga, peluang pasar, program pemasaran dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta pesaing dan prediksi penjualan yang akan dilakukan.

2 Aspek Keuangan

Analisis aliran kas atau cash flow mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari analisis NPV(Net Present Value), analisis manfaat biaya bersih atau Net B/C (Net Benefit-Cost),


(26)

analisis IRR (Internal Rate of Return), dan analisis PP (Payback Period).

a. Net Present Value(NPV)

Net Present Value (NPV) adalah manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitungNPVadalah :

... (1)

Keterangan :

Bt = Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);

t = Tahun;

n = Umur ekonomis proyek (tahun);

i= Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%).

Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPVadalah sebagai berikut :

1. NPV> 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan.

2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas).

3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan.

b. Internal Rate of Return(IRR)

Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas diharapkan dimasa datang, atau arus penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger (1986), IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan

      n t t n t t i Ct i Bt NPV 0 0 (1 ) (1 )


(27)

oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. IRR biasanya dinyatakan dalam persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung

IRRadalah :

        

 (2 1)

2 1

1

1 x i i

NPV NPV

NPV i

IRR ... (2)

Keterangan :

i1 = Tingkatdiscount rateyang menghasilkanNPVpositif;

i2 = Tingkatdiscount rateyang menghasilkanNPVnegatif; NPV1 =NPVyang bernilai positif;

NPV2 =NPVyang bernilai negatif.

Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR adalah sebagai berikut :

1. Jika IRR >i, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan.

2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas). 3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak

menguntungkan untuk dilaksanakan.

c. Net Benefit and Cost Ratio(Net B/C)

Net benefit cash ratio menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada tambahan biaya sebesar satu satuan. Angka ini merupakan perbandingan antara jumlahNPVpositif denganNPV

negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung

Net B/Cadalah :

 

 

 

n t t n t t

i

Ct

Bt

i

Ct

Bt

C

NetB

0 0

1

1

/

... (3)

untuk (Bt-Ct) > 0


(28)

Keterangan :

Bt = Penerimaan (benefit) sosial bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);

t = Tahun;

n = Umur ekonomis proyek (tahun);

i = Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%). Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah sebagai berikut :

a. Net B/C Ratio > 1, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar. b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh

keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas) karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang sama besar.

c. Net B/C Ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.

d. Payback Period(PP)

Payback Period (PP) merupakan jangka waktu yang diperlukan bagi pelunasan biaya investasi dari manfaat bersih (Kadariah, 2001). PP digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan untuk menghitungPayback Period adalah :

n

i

I

V

PP

)

1

/(

... (4)

Keterangan :

PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi;


(29)

V = Jumlah modal investasi;

I = Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode.

Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai

NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil dari umur proyek (PP< n).

e. BEP

BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

f. PBP

PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan usaha untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Nilai PBP yang lebih pendek dari jangka waktu usaha menyatakan layak usaha, sedangkan apabila nilai PBP lebih tinggi dari jangka waktu yang ditetapkan maka usaha yang dijalankan tidak layak.

g. Analisis sensitivitas

Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk menguji seberapa jauh proyek yang dilaksanakan sensitif terhadap perubahan dari harga-harga input dan output, kesalahan estimasi dalam pembangunan fisik dan keperluan sarana operasional atau kelemahan estimasi hasil produksi.

3 Aspek Teknis

Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis segi pembangunan dan segi implementasinya, yaitu dengan dengan mengetahui rancangan penaksiran biaya investasi awal dari usaha ini. Hal-hal yang dianalisis adalah :


(30)

a Lokasi berdirinya usaha b Peralatan dan fasilitas produksi

c. Proses produksi

4 Aspek Manajemen

Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek manajemen adalah manajemen dalam operasi seperti bentuk organisasi, kebutuhan sumber daya manusia atau tenaga kerja, sistem penggajian, rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan pemecatan tenaga kerja.

5 Aspek Dampak Usaha

Menganalisis dampak dari usaha terhadap lingkungan sekitar, jika banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan, maka pendirian usaha tersebut memiliki dampak yang baik, sehingga dapat dinyatakan layak apabila didirikan. Namun, bila yang terjadi sebaliknya, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sedikit atau tidak ada, maka usaha tersebut dinyatakan tidak layak.


(31)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah BerdirinyaWarnet “Yo Net”

Warnet “Yo Net”merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun 2009. Sebelum mendirikan Warnet “Yo Net”, awalnya pemilik bekerja di salah satu pabrik kendaraan roda dua selama beberapa tahun, namun pemilik melihat peluang bisnis yang terbuka yaitu jasa internet. Setelah modal yang dikumpulkan dari hasil bekerja di pabrik kendaraan roda dua tersebut cukup, lalu pemilik mulai mendirikan usaha warnet tersebut. Saat penelitian ini dibuat, Warnet “Yo Net” baru berjalan sekitar empat bulan.

Ide untuk membuka usaha di bidang jasa internet ini dipilih karena berdasarkan pengamatan pemilik, terdapat peluang pasar terhadap kebutuhan jasa internet yang masih dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan membuka Warung Internet di lokasi yang strategis seperti wilayah perkantoran dan perkuliahan, tentunya akan menghasilkan keuntungan yang besar karena Warnet yang akan dikelola ini akan selalu didatangi pengunjung seperti mahasiswa yang membutuhkan informasi sebagai bahan acuan tugas mereka atau mereka yang membutuhkan rekreasi dengan cara bermain game,mencari kenalan melalui chatting atau Friendster, menulis artikel/blog telah menjadi fenomena tersendiri untuk menulis, bahkan suatu karya ilmiah di dunia maya yang bukan tidak mungkin menarik minat orang lain untuk mengutip dan membukukannya. Kemudian Setelah memperhatikan beberapa warnet terkenal ternyata setiap warnet memiliki kekurangan tersendiri yang apabila dapat kita tutupi dengan fasilitas yang ada pada warnet kita, maka dapat dipastikan para pengunjung akan berpindah kepada warnet yang kita kelola. Selain itu tempat tinggal pemilik berada di dekat jalan utama yaitu Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, yang merupakan tempat yang sangat strategis untuk membuka usaha jasa internet.


(32)

4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran

Bentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen.

Semakin sering dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet.

4.2.1Product(Produk)

Produk yang ditawarkanWarnet “Yo Net” yaitu berupajasa yang menyediakan layanan akses internet selama 24 jam penuh. Konsumen dapat mengakses internet tanpa batasan waktu, sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Koneksi internet yang lambat tentunya akan membuat kesal para pelanggan selaku penyewa yang membutuhkan efisiensi waktu karena harga sewa berdasarkan waktu pemakaian, yang sering membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka satu page saja. Berdasarkan pemantauan penulis, warnet yang sudah ada memiliki kecepatan di atas rata-rata 256 kbps. Kemudian kondisi warnet yang tidak nyaman seperti tidak adanya sekat-sekat yang melindungi privasi pelanggan, asap rokok yang menimbulkan aroma tidak sedap, dan tidak tersedianya air conditioner (AC) dan rata-rata pengunjung lebih menyukai warnet dengan format lesehan daripada warnet yang menggunakan kursi merupakan hal-hal yang harus sangat diperhatikan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu harus ada kontrol yang ketat terhadap tingkat kelayakan pakai pada PC (Personal Computer) yang


(33)

digunakan,karena kualitas internet yang disajikan juga dipengaruhi kemampuan komputer yang memadai. Maka dari itu warnet ini didukung tujuh komputer dengan spek Processor Pentium 4 Core 2 Duo, RAM 2GB, dan Harddisk 180GB serta layar LCD 15 inch. Warnet “Yo Net” juga dilengkapi denganWebcam danHeadset pada setiap komputer. Fasilitas pendingin udara dan ruang tunggu yang dilengkapi TV diberikan agar konsumen merasa nyaman untuk menggunakan jasa warnet tersebut.. Warnet “Yo Net” juga menerima jasa printberwarna dan hitam serta dilengkapi areal parkir yang aman dan cukup luas.

4.2.2Price(Harga)

Penetapan harga berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mengikuti harga pasar dan mark up. Warnet “Yo Net” berada dalam pasar persaingan sempurna yang merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya dalam penetapan harga jual jasanya harus mengikuti harga yang berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh Warnet “Yo Net” adalah Rp.3000/jam.

4.2.3Place(Distribusi)

Bagaimana perusahaan menempatkan usahanya supaya mudah dijangkau oleh konsumen yaitu dengan menempatkannya dekat dengan jalan raya. Berkaitan dengan hal ini maka pemilik mendirikan usahanya di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong yang merupakan jalan utama dan banyak dilalui oleh banyak orang. Selain itu Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor serta terdapat beberapa sekolah dan pabrik yang tersebar di daerah tersebut.


(34)

4.2.4Promotion(Promosi)

Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Warnet “Yo Net”selama ini masih promosi dari mulut ke mulut serta testimonial dari konsumen yang telah menggunakan jasa Warnet “Yo Net”, kemudian ada pula spanduk yang dipasang di depan pintu masuk warnet agar mudah dilihat konsumen. Selain itu, Warnet “Yo Net”juga memberikan potongan harga untuk pemakaian internet selama beberapa jam dengan paket-paket harga tertentu seperti paket-paket 8 jam dimulai dari pukul 10 malam sampai pukul 6 pagi dengan hanya membayar Rp. 15.000, namun paket ini berlaku pada waktu-waktu tertentu karena maraknya perampokan-perampokan terhadap Warnet yang sering terjadi akhir-akhir ini yang kondisi cukup meresahkan bagi pengusaha warnet. Jadi hal ini perlu menjadi perhatian utama dengan mengantisipasi masalah keamanan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan penjagaan terutama pada waktu malam hari yang sangat rentan akan terjadi perampokan. Selain itu pula perlu meningkatkan keamanan pada waktu siang hari.

4.2.5 People(Orang)

Orang merupakan unsur penting dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan/service harus dapat memuaskan pelanggan dengan baik. Pengalaman membuktikan bahwa pelayanan yang paling baik adalah keramah-tamahan dan senyuman dari operator dalam menjalankan tugas mereka. Seringkali terjadi operator/karyawan memasang muka yang dingin dan cenderung tidak bersahabat dan bersikap seolah-olah pelangganlah yang membutuhkan mereka dan bukannya mereka yang membutuhkan pelanggan. Perlakuan seperti ini terkadang akan membuat beberapa orang tersinggung atau merasa kecil hati karena


(35)

keluhan-keluhannya ditanggapi dengan sikap seperti itu. Hal seperti ini harus dihindari dalam membuka usaha dalam bidang jasa karena apabila dihadapkan dengan kondisi seperti ini bukan tidak mungkin pelanggan akan “lari ke toko sebelah”.

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Warnet “Yo Net” saat ini masih sangat terbatas yaitu 2 orang operator yang juga merangkap pada bagian keuangan dan juga sebagai pemilik warnet. Namun hal ini dapat dimaksimalkan dengan fasilitas warnet yang memadai dan pelayanan yang memuaskan.

4.2.6 Physical Evidence(Bukti fisik)

Produk berupa pelayanan jasa warnet merupakan sesuatu hal yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa warnet lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa Warnet “Yo net”. Cara dan bentuk pelayanan kepada pelanggan Warnet “Yo Net” merupakan bukti nyata yang bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical evidence) bagi para pelanggannya.

4.2.7 Process(Proses)

Proses produksi merupakan faktor penting bagi konsumen, yaitu bagaimana caranya membuat proses produksi berupa jasa dapat diterima oleh konsumen Warnet “Yo Net”. Sebagai wirausahawan kita harus peka dan hati-hati dalam menyikapi pelanggan yang datang karena sebesar apapun reaksi yang kita berikan kepada pelanggan akan memberikan bekas kepada mereka yang akan menentukan apakah mereka akan datang lagi ke warnet kita atau tidak. Dalam membangun usaha berarti juga membangun reputasi karena usaha yang kita jalankan akan dibicarakan dari mulut kemulut pelanggan yang tentunya membentuk penilaian orang-orang dan akan membawa dampak baik atau buruk bagi kelangsungan usaha. Mulai dari cara menerima konsumen yang datang hingga


(36)

memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih tempat dan komputer yang akan digunakan, sampai pada proses akhir saat konsumen selesai menggunakan jasa internet dan melakukan pembayaran.

4.2.8 Pesaing dan Persaingan

Menjamurnya bisnis warnet saat ini membuat persaingan usaha warnet ini sangat ketat. Dengan modal yang terjangkau setiap orang dapat mengusahakan bisnis ini. Pesaing utama Warnet “Yo Net” adalah warnet-warnet yang berada di Jalan Mayor Oking yaitu “Flashnet” yang terletak di deretan Warnet “Yo Net” dan “Upnet” yang terletak di seberang jalan. Kemudian menjamurnya mobile modem yang sekarang banyak digunakan dan mudah dibawa kemana-mana dapat menjadi ancaman bagi kelanjutan usaha warnet di masa depan.

4.3 Aspek Teknis

Aspek teknis diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan usaha dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari usaha ini.

4.3.1 Lokasi

Faktor utama yang paling berpengaruh terhadap aspek teknis dalam usaha ini yaitu aspek lokasi. Dimana lokasi usahaWarnet “Yo Net” berada di dekat jalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor. Hal-hal tersebut sangat mendukung untuk kegiatan operasional usaha “Yo Net”.


(37)

4.3.2 Peralatan dan Fasilitas Produksi

Peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan yaitu: a. 6 set komputer client dan layar LCD

b. 1 set komputer server dan layar LCD c. 2 unit pendingin udara

d. 1 unit modem e. 1 rol kabel lan f. 1 unit switch hub g. 7 unit kursi h. 7 unit meja i. 1 unit printer j. 1 unit televisi k. 1 unit UPS l. 6 unit headphone m. 1 set speaker n. 7 unit webcam o. 1 unit spanduk p. 1 set meja operator q. 1 set kursi operator r. 1 unit telepon s. 7 unit kursi plastik t. 1 set antena televisi

4.3.3 Proses Produksi

Proses produksi berlangsung selama 24 jam, rata-rata pemakaian satu komputer yaitu 14 jam/hari. Apabila komputer tidak digunakan atau tidak dipakai, komputer dibiarkan dalam keadaan standby. Billing atau tagihan pemakaian jasa warnet mulai berjalan ketika user atau konsumen sudah melakukan log in atau registrasi pada komputer yang akan digunakan. Setelah selesai pemakaian, konsumen tinggal melakukan proses log out dan akan terlihat jumlah


(38)

waktu pemakaian dan tagihan yang harus dibayar. Kemudian apabila warnet dalam keaadan penuh atau semua komputer sedang dalam keadaan terpakai, konsumen dapat menunggu di ruang tunggu yang dilengkapi televisi.

4.4 Aspek Manajemen

Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah.

Warnet “Yo Net”didirikan olehMuhtar Mulyono yang juga merupakan pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, masih banyak bagian yang tumpang tindih. Seperti pemilik yang bertugas sebagai operator warnet juga merangkap bagian keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran Warnet “Yo Net”, menginput setiap data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai

database. Oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi Warnet “Yo Net”masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum, susunan struktur organisasiWarnet “Yo Net”dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar2. Struktur organisasiWarnet “Yo Net”

Operator Pemilik


(39)

4.5 Aspek Finansial

Pada penelitian ini digunakan beberapa ketentuan-ketentuan dasar. Ketentuan dasar tersebut meliputi :

1. Analisis kelayakan finansial diproyeksikan dengan jangka waktu dua tahun.

2. Penentuan jam dalam satu hari adalah 24 jam. 3. Penentuan bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan. 4. Penentuan hari dalam satu bulan adalah 30 hari.

5. Tarif per jam jasa warnet dari tahun pertama sampai tahun kedua dianggap sama yaitu Rp. 3000.

6. Tarif print warna per lembar Rp. 1500. 7. Tarif print hitam per lembar Rp. 250. 8. 1 komputer dipakai selama 14 jam per hari.

9. Tingkat discount rate yang digunakan 16 persen diambil dari Kredit Usaha Rakyat BRI tahun 2009.

10. Komputer yang dibeli sudah termasuk dengan OS Windows. 11. Tarif listrik dihitung flat sebesar Rp.500.000/bulan.

12.Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line). 13. Nilai sisa yang diperoleh sebesar Rp. 23.939.000.

14.Pajak pendapatan usaha didasarkan pada UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Pendapatan Usaha dan Perseroan, yaitu :

a. Apabila mengalami kerugian tidak dikenai pajak.

b. Apabila pendapatan kurang dari Rp 50.000.000, dikenakan pajak sebesar 10 persen.

c. Apabila pendapatan antara Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000, dikenakan pajak 10 persen dari Rp 50.000.000 pertama dan ditambah dengan 15 persen dari pendapatan setelah dikurangi Rp 50.000.000. d. Apabila pendapatan diatas Rp 100.000.000, dikenakan pajak sebesar

10 persen dari Rp 50.000.000 pertama ditambah dengan 15 persen dari Rp 50.000.000 kedua dan ditambah dengan 30 persen dari pendapatan yang telah dikurangi Rp 100.000.000.


(40)

Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha warnet yang dijalankan layak secara finansial. Arus biaya pada analisis kelayakan ini terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi yang dikeluarkan antara lain untuk pembelian komputer server, komputer client, dan pendingin ruangan, dan lain-lain. Biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Biaya Investasi

No Uraian Satuan Jumlah

Umur Ekonomis

Harga

Satuan Nilai

(Tahun) (Rp) (Rp)

1 Komputer Client Unit 6 5 3.800.000 22.800.000

2 Komputer server Unit 1 5 4.500.000 4.500.000

3 AC Unit 2 5 2.700.000 5.400.000

4 Modem Unit 1 2 400.000 400.000

5 Kabel Lan Rol 1 2 350.000 350.000

6 Switch hub Unit 1 2 250.000 250.000

7 Meja Unit 7 5 150.000 1.050.000

8 Kursi Unit 7 5 120.000 840.000

9 Printer Unit 1 2 1.500.000 1.500.000

10 Televisi Unit 1 5 2.400.000 2.400.000

11 UPS Unit 1 3 600.000 600.000

12 Headphone Unit 6 3 120.000 720.000

13 Speaker Unit 1 3 750.000 750.000

14 Webcam Unit 7 3 150.000 1.050.000

15 Spanduk Unit 1 3 250.000 250.000

16 Meja Operator Unit 1 5 400.000 400.000

17 Kursi Operator Unit 1 5 200.000 200.000

18 Telepon Unit 1 3 250.000 250.000

19 Kursi Plastik Unit 7 3 25.000 175.000

20 Antena TV Unit 1 5 200.000 200.000

Total 44.085.000

Selain biaya investasi, biaya lain yang harus dikeluarkan oleh Warnet ”Yo Net” adalah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan tingkat penjualan.. Jika kenaikan atau penurunan penjualan tetapi tidak ada perubahan lain maka biaya tetap sama digunakan


(41)

untuk membiayai gaji tenaga kerja, internet, telepon, biaya listrik, sewa tempat danmaintenancekomputer. Biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya Tetap

No Uraian Satuan Jumlah Harga per

Satuan (Rp) Nilai (RP)

1 Tenaga Kerja Orang 2 1.200.000 28.800.000

2 Internet Bulan 12 800.000 9.600.000

3 Telfon Bulan 12 200.000 2.400.000

4 Listrik Bulan 12 500.000 6.000.000

5 Biaya Perawatan 24 300.000 7.200.000

6 Sewa Tempat Bulan 12 1.500.000 18.000.000

Total 72.000.000

Kemudian, biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan penjualan. Contohnya meliputi biaya yang digunakan untuk pembelian kertas dan tinta printer. Total biaya variabel pada tahun pertama sampai tahun kedua dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selain biaya yang telah diperkirakan, terdapat biaya penyusutan yang diperhitungkan berdasarkan umur ekonomis semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biaya penyusutan yang dikeluarkan Rp.10.073.000. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Penerimaan pada usaha Warnet ”Yo Net” didapat dari penjualan jasa internet, jasa print dan nilai sisa pada akhir periode jangka waktu analisis kelayakan finansial. Pada tahun pertama pendapatan yang diperoleh Rp.92.070.000, kemudian pada tahun kedua Rp.107.820.000. Rincian pendapatan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Penerimaan dari nilai sisa diperoleh dari sisa umur ekonomis pada akhir jangka waktu analisis kelayakan finansial. Nilai sisa yang diperoleh Rp.23.939.000. Rincian nilai sisa usaha Warnet “Yo Net”dapat dilihat pada Lampiran 4.

Untuk total pengeluaran tahun pertama adalah Rp.73.140.000 dan tahun kedua Rp.73.710.000. Berdasarkan perhitungan penerimaan dan pengeluaran tersebut maka keuntungan bersih yang diperoleh Warnet ”Yo Net” pada tahun pertama Rp.18.044.300, dan tahun kedua Rp.55.645.300.


(42)

Proyeksi laba rugi Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Lampiran 5 dan aliran arus kas (cashflow) dapat dilihat pada Lampiran 6.

Analisis arus kas mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari

NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit Cost), IRR (Internal Rate of Return),dan PP (Payback Period). Hasil perhitungan analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 4. Hasil Analisis Kelayakan UsahaWarnet “Yo Net”

No Kriteria Kelayakan Kelayakan Satuan Jumlah

1. NPV NPV > 0 Rp 12.823.954

2. IRR IRR > DR Persen 34,66

3. Net B/C Net B/C > 1 - 1,29

4. PP PP < jangka waktu Tahun 1,55

4.5.1 NPV (Net Present Value)

Pada hasil analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada Warnet “Yo Net” menunjukkan nilai NPV positif Rp.12.823.954. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dijalankan karena usaha tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk dengan persentase lebih besar dibandingkanopportunity costmodal yang ditanamkan.

4.5.2 IRR (Internal Rate of Return)

Nilai IRR yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah 34,66 persen. Ini berarti usaha yang dijalankan oleh Warnet “Yo Net” layak karena memiliki nilai pengembalian yang lebih besar dari tingkatDiscount Ratesebesar 16 persen.

4.5.3 Net B/C

Untuk nilai Net B/C pada analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net” diperoleh nilai 1,29. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” layak. Karena angka tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang akan dikeluarkan akan menghasilkan manfaat Rp 0,29, sehingga manfaat yang didapat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.


(43)

4.5.4 PP (Payback Period)

Untuk melengkapi analisis kelayakan usaha maka dilakukan perhitungan pengembalian modal usaha. Nilai PP yang diperoleh adalah 1,55. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan modal usaha dalam jangka waktu 18 bulan 6 hari. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini layak dijalankan karena kemampuan mengembalikan modal usaha lebih cepat daripada jangka waktu analisis yang direncanakan yaitu 2 tahun.

4.5.5 BEP (Break Even Point)

BEP atau titik impas adalah keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, untuk usaha warnet ini BEP diperoleh ketika warnet memberikan pelayanan sebanyak 48.000 jam atau sama dengan biaya yg dikeluarkan sebesar RP.144.000.000.

4.5.6 Analisis Sensitivitas

Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu dalam setiap usaha diperlukan persiapan apabila terjadi guncangan ekonomi yang menyebabkan adanya kenaikan biaya produksi atau penurunan penjualan. Maka dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana Warnet “Yo Net”dapat bertahan dalam kondisi krisis.

Dalam analisis sensitivitas untuk kenaikan biaya variabel dengan asumsi harga penjualan dan kapasitas produksi tetap perusahaan dapat mentolerir kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 632,27 persen. Apabila kenaikan biaya variabel tersebut lebih besar dari 632,27 persen maka usaha tersebut akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan kembali.

Untuk analisis sensitivitas terhadap penurunan harga jual atau adanya penurunan kapasitas penjualan dengan asumsi biaya variabel tetap. Didapat bahwa usaha ini dapat mentolerir penurunan penjualan maksimum sampai 8,9 persen. Apabila penurunan penjualan melewati angka 8,9 persen maka usaha ini akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan.


(44)

Hasil perhitungan analisis sensitifitas pada Warnet “Yo Net”dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.


(45)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran menunjukkan semakin seringnya dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet, kemudian aspek teknis yang menunjukkan lokasi usaha Warnet “Yo Net” berada di dekatjalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan serta memiliki peralatan yang sangat memadai dari komputer dan layar LCD serta pendingin udara agar konsumen nyaman. Lalu pada aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan karena legalitas usahanya sudah sah di mata hukum. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.

b. Hasil analisis sensitifitas yang dilakukan pada Warnet “Yo Net” terhadap adanya kenaikan biaya variabel, usaha ini dapat bertahan apabila biaya variabel naik tidak lebih dari 632,27 persen. Kemudian hasil perhitungan analisis sensitifitas yang dilakukan terhadap penurunan harga jual produk dan penurunan kapasitas produksi menunjukkan usaha ini mampu bertahan apabila penurunan kapasitas produksi tidak lebih dari 8,9 persen.


(46)

2. Saran

Usaha Warnet yang dijalankan oleh Bapak Muhtar Mulyono ini sangat menjanjikan dan cukup mudah untuk dijalankan, namun akan lebih baik apabila usaha ini dikembangkan lebih lanjut seperti menambah kapasitas komputer atau merambah ke usaha game online.


(47)

Afrilia, 2004. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ulat Sutera di Kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Anonymous. 2009. Apa itu internet dan sejarah singkat internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-internet/) Anonymous. 2009. Daftar Jumlah Pengguna Internet Dunia 1995-2008.

(http://nusantaranews.wordpress.com/2009/02/28/daftar-jumlah-pengguna-internet-dunia-1995-2008/)

Gittinger, J P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian (Terjemahan). Universitas Indonesia-Press, Jakarta.

Gray, C dan E. Larson. 2007. Manajemen Proyek - Proses Manajerial (Terjemahan). Penerbit Andi. Yogyakarta.

Heidyningsih, NA. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor. Skripsi pada Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor Husnan, S. dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.

Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.

Internet World Stats. 2009. Internet Usage Statistics. (www.internetworldstats.com). 12 Januari 2010.

Ismet. 2009. (http://buruhindependent.blogspot.com/2009/07/populasi-penduduk-kabupaten-bogor.html)

Kadariah, L. Kahlien dan G. Clive. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. FEM UI, Jakarta.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT. Prehallindo, Jakarta.

Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Wikipedia. 2010. Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Wikipedia. 2010. Warnet. Fikri, (http://id.wikipedia.org/wiki/Warnet).


(48)

(49)

Lampiran 1. Biaya Variabel

Tahun ke-1

No Nama

Barang Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)

1 Kertas A4 rim 4 35.000 140.000

2 Tinta Warna cartridge 4 150.000 600.000

3 Tinta Hitam cartridge 4 100.000 400.000

Total 1.140.000

Tahun ke-2

No Nama

Barang Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)

1 Kertas A4 rim 6 35.000 210.000

2 Tinta Warna cartridge 6 150.000 900.000

3 Tinta Hitam cartridge 6 100.000 600.000


(50)

(Tahun) (Tahun)

1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 4.560.000

2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 900.000

3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 1.080.000

4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 200.000

5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 175.000

6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 125.000

7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 210.000

8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 168.000

9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 750.000

10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 480.000

11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000

12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000

13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000

14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000

15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333

16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 80.000

17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000

18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333

19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333

20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000

Total 44.085.000 10.073.000

ir

a

n

2

. B

ia

y

a

P

e

n

y

u

su

ta

n

3


(51)

Lampiran 3. Pendapatan

Tahun ke-1

No Keterangan Satuan Jumlah Harga per

Satuan Total

1 Internet Jam 30.240 3.000 90.720.000

2 Print Warna Lembar 720 1.500 1.080.000

3 Print Hitam Lembar 1.080 250 270.000

Total 92.070.000

Tahun ke-2

No Keterangan Satuan Jumlah Harga per

Satuan Total

1 Internet Jam 34.560 3.000 103.680.000

2 Print Warna Lembar 1.080 3.000 3.240.000

3 Print Hitam Lembar 1.800 500 900.000


(52)

(Tahun)

1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 13.680.000

2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 2.700.000

3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 3.240.000

4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 0

5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 0

6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 0

7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 630.000

8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 504.000

9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 0

10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 1.440.000

11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000

12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000

13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000

14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000

15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333

16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 240.000

17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000

18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333

19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333

20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000

Total 44.085.000 23.939.000

ir

a

n

4

.

N

ila

i S

is

a

4


(53)

Lampiran 5.Proyeksi Laba Rugi

Uraian Tahun

1 2

Penerimaan

Internet 90.720.000,00 103.680.000,00

Print Warna 1.080.000,00 3.240.000,00

Print hitam 270.000,00 900.000,00 Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000 Pengeluaran

Biaya variabel 1.140.000 1.710.000

Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total

Pengeluaran 83.213.000 83.783.000

EBT 8.857.000 24.037.000

Pajak Progresif:

10% 885.700 2.403.700

15% 30%

Total Pajak 885.700 2.403.700


(54)

Lampiran 6. Cashflow Warnet

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 92.070.000 131.759.000

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000

Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000

Cashflow -44.085.000 18.930.000 58.049.000

Pajak 885.700 2.403.700

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 18.044.300 55.645.300

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 15.555.431 41.353.523

PV (+) 56.908.954

PV (-) -44.085.000

NPV 12.823.954

IRR 34,66%

Net B/C 1,29


(55)

Lampiran 7. Switching Value Terhadap Kenaikan Biaya Varibel

Maksimum Sebesar 632,27 Persen

Uraian Tahun

1 2

Penerimaan

Intenet 90.720.000 103.680.000

Print Warna 1.080.000 3.240.000

Print Hitam 270.000 900.000

Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000 Pengeluaran

Biaya variabel 8.347.983 12.521.975

Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 90.420.983 94.594.975

EBT 1.649.017 13.225.025

Pajak Progresif:

10% 164.902 1.322.503

15% 30%

Total Pajak 164.902 1.322.503


(56)

Lanjutan Lampiran 7.

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 92.070.000 131.759.000

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 8.347.983 12.521.975

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 80.347.983 84.521.975

Total Outflow 44.085.000 80.347.983 84.521.975

Cashflow -44.085.000 11.722.017 47.237.025

Pajak 164.902 1.322.503

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 11.557.115 45.914.523

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 9.963.030 34.121.970

PV (+) 44.085.000

PV (-) -44.085.000

NPV 0

IRR 16,00%

Net B/C 1,00


(57)

Lampiran 8. Switching Value Terhadap Penurunan Penjualan

Maksimum Sebesar 8,9 persen

Uraian Tahun

1 2

Penerimaan

Intenet 90.720.000 103.680.000

Print Warna 1.080.000 3.240.000

Print Hitam 270.000 900.000

Total Penerimaan 83.844.905 98.187.875 Pengeluaran

Biaya variabel 1.140.000 1.710.000

Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 83.213.000 83.783.000

EBT 631.905 14.404.875

Pajak Progresif:

10% 63.191 1.440.488

15% 30%

Total Pajak 63.191 1.440.488


(58)

Lanjutan Lampiran 8.

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 83.844.905 98.187.875

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 83.844.905 122.126.875

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000

Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000

Cashflow -44.085.000 10.704.905 48.416.875

Pajak 63.191 1.440.488

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 10.641.715 46.976.388

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 9.173.892 34.911.109

PV (+) 44.085.000

PV (-) -44.085.000

NPV 0

IRR 16,00%

Net B/C 1,00


(59)

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar biaya akses internet saja. Belum lagi layananebook-ebookgratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun dapat ditingkatkan.

Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.

Dengan pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan


(1)

Lampiran 6. Cashflow Warnet

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 92.070.000 131.759.000

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000

Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000

Cashflow -44.085.000 18.930.000 58.049.000

Pajak 885.700 2.403.700

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 18.044.300 55.645.300

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 15.555.431 41.353.523

PV (+) 56.908.954

PV (-) -44.085.000

NPV 12.823.954

IRR 34,66%

Net B/C 1,29


(2)

Lampiran 7. Switching Value Terhadap Kenaikan Biaya Varibel

Maksimum Sebesar 632,27 Persen

Uraian Tahun

1 2

Penerimaan

Intenet 90.720.000 103.680.000

Print Warna 1.080.000 3.240.000

Print Hitam 270.000 900.000

Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000 Pengeluaran

Biaya variabel 8.347.983 12.521.975

Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 90.420.983 94.594.975

EBT 1.649.017 13.225.025

Pajak Progresif:

10% 164.902 1.322.503

15% 30%


(3)

Lanjutan Lampiran 7.

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 92.070.000 131.759.000

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 8.347.983 12.521.975

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 80.347.983 84.521.975

Total Outflow 44.085.000 80.347.983 84.521.975

Cashflow -44.085.000 11.722.017 47.237.025

Pajak 164.902 1.322.503

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 11.557.115 45.914.523

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 9.963.030 34.121.970

PV (+) 44.085.000

PV (-) -44.085.000

NPV 0

IRR 16,00%

Net B/C 1,00


(4)

Lampiran 8. Switching Value Terhadap Penurunan Penjualan

Maksimum Sebesar 8,9 persen

Uraian Tahun

1 2

Penerimaan

Intenet 90.720.000 103.680.000

Print Warna 1.080.000 3.240.000

Print Hitam 270.000 900.000

Total Penerimaan 83.844.905 98.187.875 Pengeluaran

Biaya variabel 1.140.000 1.710.000

Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000 Total Pengeluaran 83.213.000 83.783.000

EBT 631.905 14.404.875

Pajak Progresif:

10% 63.191 1.440.488

15% 30%

Total Pajak 63.191 1.440.488


(5)

Lanjutan Lampiran 8.

Uraian Tahun

0 1 2

Inflow

Nilai Penjualan 83.844.905 98.187.875

Nilai Sisa 23.939.000

Total Inflow 83.844.905 122.126.875

Total Biaya Investasi 44.085.000 Total Biaya Reinvestasi

Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000

Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000

Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000

Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000

Cashflow -44.085.000 10.704.905 48.416.875

Pajak 63.191 1.440.488

Penerimaan Setelah

Pajak -44.085.000 10.641.715 46.976.388

DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901

Present Value -44.085.000 9.173.892 34.911.109

PV (+) 44.085.000

PV (-) -44.085.000

NPV 0

IRR 16,00%

Net B/C 1,00


(6)

Internet (Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten

Bogor. Di bawah bimbinganFarida Ratna Dewi.

Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter)di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0.4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.

Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah

dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari

aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalahMicrosoft Excel.

Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi

persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih