Dari hasil penghitungan menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur peubah DIK, PM, PA, dan PR adalah mampu mencerminkan peubah
yang diukur dan reliabel, indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variable KPP, dan FI mampu mencerminkan peubah yang diukur tetapi belum reliabel, dan
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur peubah PPP, PAP, dan PO sebagian tidak mampu mencerminkan peubah yang diukur dan belum reliabel.
4.6 Analisis Persamaan Struktural
Dari hasil analisis diperoleh persamaan struktural pada tabel 17 sebagai berikut: Tabel 17 Hasil Analisis Persamaan struktural
Komponen Standardized
Loading Error
Variance R
2
Simpangan Baku
t KA 1.00 0.00
1.00 0.02
46.95 DIK 0.88 0.23
0.77 0.02 42.13
PM 1.00 0.00 1.00
0.02 46.96
PPP 0.63 0.63 0.40
0.02 34.19
PAP 0.59 0.65 0.35 0.02
32.00 PA 0.90 0.18
0.82 0.02
44.44 KPP 1.00 1.00
1.00 0.02 45.99
FI 0.85 0.27
0.73 0.02
42.06 PO 0.84 0.29
0.71 0.02
38.95 PR 0.77 0.40
0.60 0.02
33.01 Persamaan struktural tersebut menunjukkan bahwa nilai t masing-masing
persamaan strukturalnya lebih besar dari nilai t kritis, yang berarti semua komponen yang digunakan untuk mengukur peubah MUTU1 adalah signifikan.
4.7 Rekomendasi Pembobotan Komponen Portofolio
Hasil analisis data sertifikasi yang dimodifikasi menunjukkan bahwa model yang baru lebih baik dari model yang belum dimodifikasi. Proporsi nilai faktor loading dari
masing-masing komponen digunakan acuan untuk menetapkan bobot masing-masing komponen portofolio Lampiran 4. Perbandingan bobot penilaian komponen portofolio
terdapat pada Gambar 8 berikut:
25
15 12
12 12
7 5
4 4
4 14
11 14
5 11
14 9
9 5
8 5
10 15
20 25
30
KA DIK
PM PPP
PA KPP
FI PO
PAP PR
BOBOT LAMA BOBOT BARU
Gambar 8 Perbandingan bobot penilaian Komponen Portofolio. Pada Gambar 8 terlihat bahwa komponen Kualifikasi Akademik yang semula
mempunyai bobot 25 menjadi 14. Hal ini dikarenakan indikator Y1 ijazah S1 mempunyai keragaman yang kecil. Terdapat 205 97 peserta yang berijazah S1
sesuai dengan mata pelajaran dan 6 peserta yang berijazah S1 non-kependidikan, sementara peserta yang berijazah S2 tidak kependidikan Y2 sangat kecil. Terdapat 201
95 peserta sertifikasi tidak berijazah S2, sehingga komponen Kualifikasi Akademik sangat kecil berpengaruh dalam peningkatan mutu guru.
Komponen Pendidikan dan Latihan mempunyai bobot 11 yang semula 15. Perubahan tersebut dikarenakan komponen ini yang diharapkan dapat mengembangkan
atau meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik belum tercapai dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan skor nilai rata-rata pada komponen
Pendidikan dan Latihan mencapai 56 dari skor maksimum dan nilai rata-rata simpangan baku yang besar, yang berarti kualitas guru belum merata, sehingga
komponen Pendidikan dan Latihan diberi proporsi nilai yang lebih rendah dari bobot semula karena komponen tersebut belum bisa meningkatkan mutu guru secara
signifikan. Komponen Pengalaman Mengajar, mempunyai bobot 14 yang semula 12.
Data menunjukkan bahwa rata-rata masa kerja peserta 17 tahun, yang diharapkan dapat mempunyai pengalaman mengenal anak didik, mengemas bahan ajar, melakukan PTK,
dan menentukan strategi pembelajaran tercapai dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan
nilai rata-rata peserta pada komponen pengalaman mengajar mencapai 67 dari skor maksimum.
Komponen Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Komponen Penilaian dari Atasan dan Pengawas mempunyai bobot 5 yang semula 12, Pada komponen ini
hendaknya diberikan bobot yang lebih rendah karena komponen tersebut mempunyai nilai rata-rata simpangan baku yang kecil.
Komponen Prestasi Akademik mempunyai bobot 11 yang semula 12, dan Pada komponen Penilaian dari Atasan dan Pengawas mempunyai bobot 5 yang
semula 4. Perubahan pada kedua komponen tersebut tidak signifikan Komponen Karya Pengembangan Profesi mempunyai bobot 14 yang semula
7, Pada komponen ini hendaknya diberikan bobot yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan nilai rata-rata peserta pada komponen Karya Pengembangan Profesi
mencapai 82 dari skor maksimum. Komponen Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah mempunyai bobot 9 yang semula
5. Dari kegiatan ilmiah inilah guru dapat meningkatkan kompetensinya, baik dalam bentuk work shop, lokakarya, atau seminar. Data menunjukkan bahwa peserta dapat
mencapai nilai rata-rata 71 dari skor maksimum, sehingga komponen ini diberi bobot nilai yang lebih tinggi dari semula.
Komponen Pengalaman menjadi Pengurus Organisasi mempunyai bobot 9 yang semula 4. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu guru dapat dilaksanakan
melalui organisasi kependidikan yang dibentuk antarlembaga pendidikan, misalkan MGMP. Organisasi ini rutin mengadakan pertemuan untuk membahas permasalahan
yang muncul pada proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru.
Komponen Penghargaan yang Relevan mempunyai bobot 8 yang semula 4. Salah satu bentuk penghargaan pemerintah bagi guru yang bertugas di daerah terpencil
adalah memberi bobot pada komponen tersebut yang lebih besar dari bobot semula sehingga guru-guru yang betugas di daerah terpencil merasa masih diperhatikan
pemerintah.
BAB V KESIMPULAN