Program Sertifikasi Guru TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Program Sertifikasi Guru

Program sertifikasi mulai dilaksanakan pada tahun 2006 Direktorat Ketenagaan, 2006. Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu tujuan yaitu meningkatkan kualitas kompetensi guru Jalal, 2007. Kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif rendah. Hal ini antara lain disebabkan tidak terpenuhinya pendidikan minimal bagi guru. Guru TK yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 78,1, guru SD 34, guru SLTP 71,2, guru SLTA 46,6 Muslich, 2007. Bukti hasil sertifikasi yang dikaitkan dengan peningkatan mutu guru bervariasi. Di Amerika Serikat kebijakan sertifikasi belum berhasil meningkatkan kualitas kompetensi guru, antara lain dikarenakan kuatnya resistensi dari kalangan guru sehingga pelaksanaan sertifikasi berjalan amat lambat. Sebagai contoh dalam kurun waktu sepuluh tahun, mulai tahun 1997 – 2006, Amerika Serikat hanya menargetkan 100.000 guru untuk disertifikasi, sedangkan di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun menargetkan mensertifikasi 2,7 juta guru, sebaliknya kebijakan yang sama telah berhasil meningkatkan kualitas kompetensi guru di Singapura dan Korea Selatan Jalal, 2007. Pemerintah wajib mulai melaksanakan program sertifikasi pendidik paling lama 12 bulan terhitung sejak berlakunya Undang-Undang No 14 Tahun 2005. Karena Peraturan Pemerintah yang diamanatkan dalam pasal 11 UU No 14 Tahun 2005 belum terbit dan tugas pemerintahan dalam program sertifikasi bagi guru tidak boleh berhenti maka ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Permendiknas, 2007. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sertifikasi adalah proses pemerolehan sertifikat pendidik oleh seseorang yang telah bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan. Sertifikat pendidik merupakan bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional UU No. 14, 2005. Sertifikasi guru ini dilaksanakan secara langsung melalui proses uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio. Portofolio adalah kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi seorang guru. Komponen portofolio meliputi: kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman menjadi pengurus suatu organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Permendiknas No. 18, 2007. Kriteria penilaian portofolio dan penyusunan dokumen portofolio mengacu Pedomen Penyusunan portofolio Depdiknas, 2007. Penentuan bobot untuk setiap indikator-indikator pada komponen portofolio Lampiran 1 ditentukan Mendiknas. Indikator-indikator yang digunakan akreditasi program sarjana semuanya valid, namun terdapat beberapa indikator yang kurang handal dalam penggunaannya Satria, 2003. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah UU No. 14, 2005. Guru juga sebagai pelopor untuk menciptakan orang-orang berbudaya, berbudi, dan bermoral Yamin, 2006 Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi UU No.14, 2005. Profesi guru adalah sesuatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, keahlian, dan ketelatenan untuk menciptakan anak memiliki perilaku sesuai yang diharapkan Yamin, 2006. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru sesuai jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan UU No. 14, 2005.

2.2 SEM Structural Equation Modeling