BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sifat Fisis
Menurut Yap 1997, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat mekanis kayu salah satunya adalah sifat fisis kayu yaitu berupa berat jenis dan
kadar air. Pada balok laminasi, lamina-lamina penyusunnya memberi pengaruh terhadap sifat fisis balok tersebut. Pada Tabel 5, sifat fisis antara contoh kecil
yang merupakan lamina penyusun glulam dengan glulamnya tidak jauh berbeda. Rata-rata kadar air contoh kecil sebesar 12,99, sedangkan kadar air glulam
sebesar 11,6. Rata-rata berat jenis antara glulam dan contoh kecil tidak jauh berbeda yaitu 0,61 untuk contoh kecil dan 0,62 untuk glulam. Rata-rata kerapatan
memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 0,69 kgcm
3
. Tabel 5 Rata-rata sifat fisis glulam dan contoh kecil
Contoh Uji Sifat Fisis
Kadar Air Kerapatan gcm
3
Berat Jenis
Contoh kecil 12,99 0,69 0,61
Glulam 11,60 0,69 0,62
4.1.1. Kadar Air
Perubahan kadar air yang mempengaruhi kekuatan kayu adalah ketika kadar air kayu di bawah titik jenuh serat. Pada pembuatan balok laminasi,
disyaratkan lamina penyusunnya memiliki kadar air 12-15. Pada Tabel 6 disajikan rata-rata kadar air setiap glulam beserta rata-rata kadar air lamina
penyusun dari masing-masing glulam. Dari tabel tersebut jelas terlihat bahwa lamina yang digunakan telah memenuhi persyaratan lamina untuk balok laminasi.
Kisaran kadar air dari contoh kecil adalah 12,26-14,12. Kisaran kadar air glulam adalah 11,27 - 11,92.
Tabel 6 Rata-rata kadar air glulam dan contoh kecil
Kode Kadar Air
Glulam lamina Glulam
KI1 12,99 11,72
KI2 13,15 11,27
KI3 12,85 11,92
KI4 13,16 11,85
KII1 13,09 11,65
KII2 12,84 11,66
KII3 13,14 11,47
KII4 12,74 11,29
rata-rata 13,00 11,60
4.1.2. Kerapatan
Kerapatan sering dikaitkan dengan berat jenis. Umumnya semakin tinggi kerapatan dan berat jenis maka semakin kuat kayu tersebut. Kerapatan kayu dalam
satu spesies dapat bervariasi dengan sejumlah faktor yang meliputi letaknya dalam pohon, letak dalam kisaran spesies tersebut, dan kondisi tempat tumbuh.
Tabel 7 Rata-rata kerapatan glulam dan contoh kecil
Kode Kerapatan gcm³
Glulam lamina glulam
KI1 0,70 0,66
KI2 0,69 0,68
KI3 0,66 0,68
KI4 0,71 0,77
KII1 0,68 0,67 KII2 0,68 0,77
KII3 0,68 0,65 KII4 0,70 0,66
rata-rata 0,69 0,69 Pada Tabel 7 disajikan rata-rata kerapatan setiap glulam beserta rata-rata
kerapatan lamina penyusun dari masing-masing glulam. Sebagian besar kerapatan lamina dalam bentuk contoh kecil sedikit lebih besar dibanding kerapatan
glulamnya. Namun contoh kecil dan glulam memiliki total rata-rata yang sama.
Kisaran kerapatan dari contoh kecil adalah 0,59 gcm³-0,79 gcm³. Kisaran
kerapatan glulam adalah 0,65 gcm³-0,77 gcm³.
4.1.3. Berat Jenis
Berat jenis adalah penduga kekuatan kayu yang paling baik dan mudah Tsoumis 1991. Semakin tinggi berat jenis maka semakin kuat kayu tersebut.
Semakin tinggi berat jenis kayu, semakin banyak kandungan zat kayu pada dinding sel yang berarti semakin tebal dinding tersebut. Kekuatan kayu terletak
pada dinding sel. Semakin tebal sel semakin kuat kayu. Tabel 8 Rata-rata berat jenis glulam dan contoh kecil
Kode Berat Jenis
Glulam Lamina Glulam
KI1 0,62 0,59 KI2 0,61 0,61
KI3 0,59 0,61 KI4 0,63 0,68
KII1 0,60 0,60 KII2 0,61 0,69
KII3 0,60 0,58 KII4 0,62 0,59
rata-rata 0,61 0,62 Pada Tabel 8 disajikan rata-rata kerapatan setiap glulam beserta rata-rata
kerapatan lamina penyusun dari masing-masing glulam. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa berat jenis hasil pengujian sama dengan berat jenis kayu karet
menurut Oey Djoen Seng 1990 yang berat jenisnya bernilai 0,55-0,70 dengan rata-rata 0,61. Kisaran berat jenis contoh kecil yang bernilai 0,52-0,69 dan kisaran
glulam yang bernilai 0,58-0,69, masih termasuk dalam kisaran Oey Djoen Seng 1990.
4.2. Kurva Beban-Deformasi