56
4.2.3.2. Uji Signifikan Simultan
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut Ghojali 2006:84 ”uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variable idependen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau terikat”.
Pengujian ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkankan F hitung dengan F table yaitu dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika F-hitung statistik F-tabel, dan signifikansi 5 H0 diterima. Jika F-hitung statistik F-tabel, dan signifikansi 5 H1 diterima.
Tabel 4.9 Hasil uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1Regression
9.526 3
3.175 3.361 .027
a
Residual 41.565
44 .945
Total 51.091
47 a. Predictors: Constant, EPS, PER, PBV
b. Dependent Variable: RTN Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan pada table 4.9 dapat disimpulkan bahwa F-hitung sebesar 3,361 dan F-tabel sebesar 2,901, dengan demikian F-
hitung lebih besar dari F-tabel dan signifikansi sebesar 0,027 0,05 maka Ha
57
diterima. Hal ini berarti bahwa variable independen Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV, dan Earning Per Share EPS
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen return saham. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel independen Price Earning Ratio PER, Price
to Book Value PBV, dan Earning Per Share EPS mampu menjelaskan
besarnya variabel dependen return saham.
4.2.3.3. Uji Signifikansi Parsial
Uji signifikasi secara parsial dikalukan dengan cara melakukan uji t. Menurut Ghozali 2006:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapah jauh pengaruh satu variable penjelas independen secara individual menerangkan variable independen”.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H0 : b1, b2,b3 = 0, artinya Price Earning Ratio PER, Price to Book
Value PBV, dan Earning Per Share EPS tidak berpengaruh terhadap variable dependen return
saham secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia.
Ha : b1, b2,b3 = 0, artinya Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV, dan Earning Per Share EPS
berpengaruh terhadap variable dependen return
58
saham secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia.
Kriteria: H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung t table untuk α = 5
H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung t table untuk α = 5
Tabel 4.10 Hasil Uji T
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil pengujian pada table 4.10 dapat disimpulkan bahwa:
• Pengaruh price earning ratio PER terhadap return saham.
Nilai signifikan dari variabel independen price earning ratio PER adalah 0.905. nilai tersebut lebih besar dari 0.05, hal ini berarti
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .312
.192 1.628
.111 PER
.001 .005
.016 .120
.905 PBV
.084 .029
.497 2.942
.005 EPS
-3.4745 .000
-.134 -.788
.435 a. Dependent Variable: RTN
59
variabel independen PER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat juga diuji dengan
membandingkan antara nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Apabila t- hitung t-tabel maka variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.7 t-hitung PER sebesar 0,120. untuk nilai α = 5 dan df sebesar 21 n-1 maka t-
tabel untuk variabel ini sebesar 1,753 dan t-hitung sebesar 0,120 dengan demikian t-tabel t-hitung. maka dapat dikatakan bahwa PER
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
• Pengaruh price to book value PBV terhadap return saham.
Berdasarkan table 4.7 diatas menunjukkan nilai sig. 0.05 yakni 0.005. Hal ini berarti variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. Dan hasil serupa juga ditemukan dengan membandingkan antara nilai t-hitung dengan t-tabelnya. T-hitung
untuk variabel PBV ini yakni sebesar 2.942 dan t-tabelnya untuk nilai α = 5 dan df sebesar 21 n-1 yakni 1,753. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel PBV memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham karena nilai t-hitung t-tabelnya.
• Pengaruh earning per share EPS terhadap return saham.
Nilai signifikan dari variabel independen earning per share EPS adalah 0,435, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 hal ini berarti variabel
60
independen EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat juga diuji dengan membandingkan antara
nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Apabila t-hitung t-tabel maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Berdasarkan tabel 4.7 t-hitung PER sebesar -0,788. untuk nilai α = 5 dan df sebesar 21 n-1 maka t-tabel untuk variabel ini
sebesar 1,753 dan t-hitung sebesar -0, 788 dengan demikian t-tabel t-hitung. maka dapat dikatakan bahwa PER tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan pengujian regresi berganda tentang pengaruh PER, PBV, dan EPS terhadap harga saham dengan objek penelitian
perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia adalah sebagai berikut:
Secara simultan dari hasil pengujian dapat disumpulkan Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV, dan Earning Per Share EPS berpengaruh
signifikan terhadap variable dependen return saham. Yang ditunjukkan dari jumlah F-hitung lebih besar dari F-tabel yaitu F-hitung sebesar 3,361 dan F-tabel sebesar
2,901, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,027 0,05 Sehingga dapat diartikan bahwa variabel independen Price Earning Ratio PER,