1. Semaksimal mungkin mengurangi keharusan pekerja untuk bekerja dengan postur
membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah ini maka stasiun kerja harus dirancang dengan
memperhatikan fasilitas kerjanya yang sesuai dengan kondisi fisik pekerja, agar operator dapat menjaga postur kerjanya dalam keadaan tegak dan normal.
Ketentuan ini sangat ditekankan khususnya pada pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam keadaan berdiri.
2. Pekerja tidak seharusnya menggunakan jangkauan maksimum. Pengaturan postur kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal. Untuk hal-hal tertentu
operator harus mampu dan cukup leluasa mengatur tubuhnya agar memperoleh postur kerja yang nyaman.
3. Pekerja tidak seharusnya duduk atau berdiri dengan leher, kepala, dada atau kaki berada dalam posisi miring.
Beberapa sikap kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Hindari posisi kepala dan leher yang terlalu menengadah ke atas
2. Hindari tungkai yang menaik 3. Hindari postur memutar atau asimetris
4. Sediakan sandaran bangku yang cukup di setiap bangku
3.3.1. Pengaruh Sikap Kerja Jongkok Terhadap Cedera
8
Sikap kerja merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat kenyamanan kerja. Sikap kerja yang kurang sesuai dapat menyebabkan keluhan fisik seperti
rasa nyeri pada otot. Adanya ketidaknyamanan kerja tentu meningkatkan beban
8
Sriwarno, A. Bagus. Efek Ketinggian Permukaan Duduk Terhadap Beban Kerja Dalam Posisi Kerja Jongkok. Bandung: ITB. 2008
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kerja dan berpengaruh terhadap produktivitas. Gangguan kesehatan ini umum dijumpai di banyak negara berkembang. Postur jongkok dalam bekerja sangat
umum ditemui di berbagai tempat terutama di bengkel otomotif, usaha pembuatan konstruksi bangunan, sektor agribisnis dan bengkel-bengkel
pengrajin usaha kecil. Postur kerja jongkok dalam banyak hal tidak direkomendasikan sebagai
postur kerja yang sehat karena beberapa alasan antara lain yaitu tidak semua orang mampu melakukan postur jongkok karena adanya keterbatasan fisik. Agar
kesetimbangan tubuh stabil posisi jongkok mengakibatkan kurva tulang berubah menjadi membungkuk overflexed. Kondisi jongkok tanpa penyangga postur
dalam jangka panjang terbukti dapat mengakibatkan cidera tulang belakang secara perlahan Chung,et.al 2002:267-277. Hubungan antara postur kerja
dengan cedera otot adalah terjadinya cidera otot disebabkan karena postur kerja yang salah. Cedera lutut kerap terjadi pada postur kerja dimana paha dan betis
berhimpit saat jongkok overflexed knee dalam rentang waktu lama. Keyserling 1988:87-92 juga melaporkan bahwa kondisi bekerja sambil membungkuk atau
torso berputar ke samping twisting juga diduga menciptakan rasa tidak nyaman pada otot punggung dan pinggang yang dikenal sebagai sindroma sakit pinggang
low back pain. Postur jongkok dapat didefenisikan sebagai postur yang terbentuk dari konfigurasi sudut pergelangan kaki lebih kecil dari 90°, sudut
lutut lancip deep flexed, tulang belakang membungkuk, dan kadang-kadang ketika bersandar di atas lutut. Dalam klasifikasi postur kerja, postur jongkok
termasuk kategori posisi kerja yang cukup ekstrim dalam memberikan pembebanan cukup besar pada anggota tubuh bagian bawah. Duduk jongkok
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pun juga memberikan kemungkinan jarak jangkauan tangan yang terbatas pada zona-zona tertentu saja jika dibandingkan dengan postur kerja berdiri maupun
duduk di kursi Genaidy,et.al,1994:77-78. Dari sudut pandang kesehatan, dengan adanya pembebanan berlebihan pada anggota tubuh bagian bawah maka
laju kelelahan fatique pun meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa improvisasi desain lingkungan kerja perlu dilakukan sehubungan dengan
pola kerja dalam postur jongkok. Mekanisme gerak dalam postur jongkok untuk penanganan pekerjaan di lantai
merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan sinkroninasi gerak antar anggota tubuh. Dalam usaha mendapatkan posisi yang nyaman, postur
jongkok merupakan konsekuensi logis tubuh dalam upaya menyesuaikan diri untuk menjaga keseimbangan agar center of gravity tepat jatuh pada area pijakan
kaki base of support. Dalam kondisi jongkok ataupun duduk pada ketinggian rendah 10 cm posisi tulang punggung terlihat sangat membungkuk dan seluruh
berat tubuh banyak ditopang oleh kaki. Akibatnya terjadi pembebanan yang berlebihan pada otot kaki dan panggung, Hal ini merupakan salah satu penyebab
munculnya keluhan pada tulang belakang dan sakit pinggang. Pada posisi membungkuk terjadi penyempitan jarak antar ruas tulang belakang yang
mengakibatkan terjadinya kompresi berlebihan pada bantalan antar ruas invertebral disc. Akibat kompresi ini bantalan menekan serabut syaraf yang
menyebabkan rasa nyeri di sekitar tulang belakang. Akibat dari posisi jongkok dan 10 cm adalah sudut lutut yang sangat berhimpit over flexed angle sedang
pada 10 cm terlihat sudut yang dibentuk oleh pinggul juga mengalami penyempitan. Selain berakibat tertekannya otot pada bagian perut, sudut yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terlalu sempit dapat mengakibatkan terhambatnya peredaran darah di sekitar kaki dan tungkai bagian bawah.
3.4. Quick Exposure Check QEC