95
Aurora Salsabila Lbs 080406069
• Bangunan High Tech pada dasarnya memiliki keseimbangan antara fungsi dan simbolisme
Kesimpulan :
• Konsep Arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel, zona service, dan utilitas yang diekspose ditunjukkan agar terjadi ruang dalam yang memiliki fleksibilitas
maksimal. • Arsitektur High Tech meletakkan performance yang proporsional antara aspek
arsitektur, struktur, dan mekanikal. • Salah satu ciri bangunan High Tech adalah mengambang di permukaan tanah.
Struktur yang diekpose dan zona servis yang di ekspose adalah dua penampakan yang membanggakan dari arsitektur High Tech mengekspose struktur dan servis bangunan. Hal
ini dapat dilihat pada perbedaan gaya dua arsitek Hi-Tech Inggris yang terkenal, yaitu
Norman Foster dan Richard Rogers.
Roger sangat suka menempatkan pipa-pipa dan saluran di seluruh fasade bangunan, meskipun mengakibatkan setiap orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen-
elemen, namun memudahkan pemeliharaan. Di samping itu Rogers juga mengambil permainan cahaya dan bayangan.
Foster sebaliknya, hampir tidak pernah mengekspose saluran-saluran pelayanan tepatnya diluar bangunan. Ia lebih memilih untuk menempatkan langit-langit gantung atau
lantai yang ditinggikan. Karya keduanya ditandai dengan penggunaan struktur yang kuat dan ekspresif,
khususnya struktur baja. Memberikan arsitektur High Tech kesempatan untuk mendramatisasi fungsi teknologi dari elemen bangunan.
3.3.5. Dampak Bangunan Berdinding Kaca
Salah satu ciri High Tech adalah pemakaian kaca sebagai selubung bangunan, ada semacam kesangsian mengenai dampak negative bangunan dengan kaca sebagai dinding
luar. Pertama, terhadap lingkungan sekitar bangunan, misalnya timbulnya efek silau, kumulasi
panas sekeliling gedung dan kemungkinan adanya pantulan bising oleh bidang kaca tersebut.
96
Aurora Salsabila Lbs 080406069
Kedua, terhadap lingkungan interior atau di dalam bangunan. Sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik untuk kesehatan, juga mengurangi beban pencahayaan, namun
terlalu banyak cahaya dapat menambah “solar heat gain”, sehingga meningkatkan beban pendingin energi untuk AC bertambah. Pada gedung tinggi tambahan beban pendingin
ini bisa melebihi pengurangan terhadap beban pencahayaa.
3.3.6. Transmisi Radiasi Lewat Kaca
Kaca menstransmisikan radiasi matahari dengan panjang gelombang antara 300-2800 mm dengan distribusi spectral.
Keistimewaan kaca adalah sifatnya yang tidak dapat ditembus radiasi gelombang panjang yang berasal dari sumber panas suhu rendah, tetapi bersifat transparan terhadap
radiasi gelombang pendek dari cahaya matahari. Radiasi matahari yang diterima oleh kaca dalam bangunan memanasi benda-benda yang ada di dalam bangunan menjauhkan sumber
panas suhu rendah dan memancarkan radiasi gelombang panjang. Namun sifat dinding kaca yang tidak dapat tertembus radiasi gelombang panjang maka gelombang radiasi yang
dipancarkan ini menjadi “terkurang” di dalam ruangan mengakibatkan suhu ruangan meningkat. Gejala ini disebut “efek rumah kaca”. Bila kaca dikenai radiasi matahari, maka
energi yang ditransmisikan = energi yang datang x koefisien transmisi – energi yang dipantulkan – energi yang datang x koefisien refleksi.
Kaca warna lebih sedikit memantulkan dan meneruskan energi dibanding dengan kaca bening, namun menyerap lebih banyak panas.
Tabel 3.1. Proporsi Energi Matahari Jenis kaca
Pemantulan Penerusan
Penyerapan Kaca polos
8 77
15 Kaca warna
5 45
50
Untuk menghitung energi total yang masuk ke kaca harus diperhitungkan pula pengaruh radiasi langsung dan radiasi difus, untuk menghitungnya dapat digunakan factor
radiasi matahari. Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca.
97
Aurora Salsabila Lbs 080406069
Tabel 3.2. Posisi Peneduh dan Jenis Pelindung Posisi peneduh dan jenis pelindung terhadap
radiasi matahari Factor Radiasi matahari
SF untuk jenis kaca Peneduh jenis pelindung terhadap radiasi matahari
Tunggal Dobel
Tanpa Tanpa kaca polos
0,76 0,64
Kaca pengisap panas, tipis
0,51 0,38
Kaca pengisap panas, padat
0,39 0,25
Kaca lapis lak, abu- abu
0,56 -
Kaca pemantul panas, warna emas
0,26 0,25
Peneduh dalam Kerai plastic tenun
terbuka hijau 0,62
0,56
Venetian blind, putih 0,46
0,46 Tirai katun, putih
0,41 0,40
Holland linen blind, krem
0,33 0,30
Peneduh luar Kerai plastic tenun
hijau tua 0,22
0,17
Canvas roller blind 0,14
0,11 Louvred sunbreaker
putih, bilah bersudut 45 derajat
0,14 0,11
Dark green miniature louvred blind
0,13 0,10
98
Aurora Salsabila Lbs 080406069
Pada tabel di atas terlihat bahwa: 1. Pemakaian kaca polos bisa tanpa pelindung meneruskan kalor radiasi matahari
sebanyak 76-78 dari energi panas yang datang. Dengan kaca dobel penerus kalor ini dapat dikurangi sebanyak 20 dibandingkan dengan kaca bening tunggal.
2. Pemakaian kaca pengisap panas heat absorbing glass bisa mengurangi 40-41. 3. Kaca pemantul panas heat reflecting glassbis mengurangi energi kalor yang
diteruskan hingga 66 dibandingkan dengan diteruskan oleh kaca polos biasa. 4. Pemakaian sunscreen mengurangi transmisi kalor sebanyak 42.
5. Alat peneduh luar seperti sun shading mengurangi energi transmisi sebesar 80. Kaca juga memberikan efek silau jika terkena cahaya matahari, semakin tinggi dari
permukaan tanah suatu bangunan makin panjang daerah yang terkena silau.
3.3.7. Pengaruh Bangunan Kaca Pada Lingkungan