BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi linier
berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoftexcel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi
klasik dan pengujian menggunakan regresi linier berganda. Pengujian asumsi klasikdan regresi linier berganda digunakan dengan menggunakan
software SPSS versi23. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel- variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output
sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,diperoleh 13 perusahaan
yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2013-2015 adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Perusahaan Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Perusahaan
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2
AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 4
INCI PT. Intan Wijaya International Tbk
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 7
MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 9
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Universitas Sumatera Utara
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 11
GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
12 KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk. 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sumber : Data diolah, 2016
4.2. Diskripsi Variabel Bebas Independen Veriabel] 4.2.1 Manajemen Modal Kerja X
1
manajemen modal kerja adalah “manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijakan modal kerja menunjukkan
keputusan-keputusan mendasar mengenai target masing-masing elemen aktiva lancar.” Martono, 2001 : 71
manajemen modal kerja meliputi kebijakan modal kerja dan penggunaannya pada operasional perusahaan sehari-hari.
Salah Satu cara untuk mengukur tingkat Manajemen modal kerja suatu perusahaan yaitu dengan Rasio perputaran modal kerja yaitu rasio yang
menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Variabel Rasio perputaran modal kerja dalam penelitian ini
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Rasio perputaran modal kerja
pada perusahaan Manufaktur yang menjadi sempel.
Rasio Perputaran Modal Kerja = Penjualan Aset Lancar - Hutang Lancar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Daftar Sampel Manajemen Modal Kerja X
1
No. Kode
Nama Perusahaan 2013
2014 2015
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 1,33
1,56 1,70
2 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 34,46
16,68 5,21
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 3,88
5,95 2,60
4 INCI
PT. Intan Wijaya International Tbk 2,14
1,97 2,09
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 3,95
5,26 4,77
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 8,17
6,23 4,37
7 MYTX
PT. Apac Citra Centertex Tbk 1,03
1,37 1,42
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 3,20
3,11 2,60
9 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,05
3,47 3,62
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 18,66
3,87 5,34
11 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
3,82 4,42
3,80 12
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
3,29 3,03
2,80 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
12,03 13,65
10,41
4.2.2 Likuiditas X
2
Likuiditas merupakan yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau
rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban utang pada saat ditagih.
Salah Satu cara untuk mengukur likuiditas adalah Rasio lancar . Rasio Lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Variabel Rasio lancar dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Rasio perputaran modal kerja
pada perusahaan Manufaktur yang menjadi sempel. Tabel 4.3
Daftar Sampel Likuiditas X
2
No. Kode
Nama Perusahaan 2013
2014 2015
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 6,15
4,93 4,89
2 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 1,14
1,37 2,05
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 3,57
1,80 4,99
4 INCI
PT. Intan Wijaya International Tbk 4,18
5,68 4,65
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 3,79
2,24 2,11
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 1,24
1,31 1,38
7 MYTX
PT. Apac Citra Centertex Tbk 13,87
12,86 9,68
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 2,33
2,33 3,57
9 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 1,67
1,81 1,71
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 0,98
0,51 0,58
11 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
1,72 1,62
1,77 12
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
2,84 3,40
3,70 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
0,70 0,71
0,65
4.2.3 Leverage X
3
Leverage ratio rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya,
besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Salah Satu cara untuk mengukur leverage adalah Debt to Equity Ratio. Dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Debt to Equity Ratio pada
perusahaan Manufaktur yang menjadi sempel. Tabel 4.4
Daftar Sampel Leverage X
3
No. Kode
Nama Perusahaan 2013
2014 2015
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 0,16
0,17 0,16
2 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 1,32
1,23 1,28
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 0,24
0,44 0,21
4 INCI
PT. Intan Wijaya International Tbk 0,28
0,23 0,26
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 0,58
0,91 0,97
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 1,02
0,96 0,94
7 MYTX
PT. Apac Citra Centertex Tbk 0,08
0,08 0,10
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 0,45
0,51 0,33
9 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,10
1,08 1,13
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 0,80
3,03 1,74
11 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
0,73 0,75
0,67 12
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
0,33 0,27
0,25 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
2,14 2,11
2,26
4.2.4 Corporate Governance X
4
Corporate governance sistem yang mengatur,mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai saham, sekaligus sebagai
bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan,kreditor, dan masyarakat sekitar. Salah Satu cara untuk mengukurCorporate governance adalah dengan
Ukuran dewan komisaris. Ukuran Dewan Komisaris Adalah Jumlah Seluruh Anggota Dewan Komisaris. Variabel Ukuran dewan komisaris dalam penelitian
ini dihitung berdasarkan jumlah seluruh anggota dewan komisaris, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan sampel.
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Ukuran dewan komisaris pada
perusahaan Manufaktur yang menjadi sempel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Daftar SampelCorporate Governance X
4
No. Kode
Nama Perusahaan 2013
2014 2015
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 7
7 7
2 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 3
3 3
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 6
6 5
4 INCI
PT. Intan Wijaya International Tbk 6
6 6
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 6
6 6
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 10
11 11
7 MYTX
PT. Apac Citra Centertex Tbk 3
3 3
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 2
2 2
9 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 8
8 8
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 8
8 7
11 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
3 4
4 12
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
6 6
7 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
5 5
5
4.3 Diskripsi Variabel Terikat Dependen Veriabel 4.3.1 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pedapatan investasi.
Salah Satu cara untuk mengukur Profitabilitas adalah rasio Return On Asset . Variabel Return On Asset. Dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Return On Asset pada perusahaan
Manufaktur yang menjadi sempel. Tabel 4.6
Daftar Sampel Profitabilitas Y No.
Kode Nama Perusahaan
2013 2014
2015
1 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 0,19
0,18 0,16
2 AMFG
PT. Asahimas Flat Glass Tbk 0,09
0,09 0,10
3 EKAD
PT. Ekadharma International Tbk 0,11
0,09 0,26
4 INCI
PT. Intan Wijaya International Tbk 0,10
0,12 0,01
5 CPIN
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 0,16
0,08 0,07
6 ASII
PT. Astra International Tbk. 0,10
0,09 0,06
7 MYTX
PT. Apac Citra Centertex Tbk 0,08
0,07 0,10
8 POLY
PT. Asia Pasifik Investasi Tbk 0,11
0,10 0,12
9 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,04
0,05 0,04
10 ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 0,66
0,36 0,24
11 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
0,09 0,09
0,10 12
KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
0,19 0,17
0,15 13
UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
0,40 0,40
1,21
4.4 Analisis Statistik Deskriptif