2.1.2 Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pedapatan investasi.
Dikatakan perusahaan rentabilitasnya baik apabila mampu menggunakan modal atau aktiva yang dimilikinya.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu:
1 Gross profit margin GPM Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik. Rumus untuk mencari GPM adalah
sebagai berikut:
2 Operating profit margin OPM.
Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.
Rumus untuk mencari OPM adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
3 Net profit margin NPM. Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan
perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak.
d. Return on assets ROA.
Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia.
x 100 5 Return on investment ROI
Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini akan dapat
diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
6 Return on equity ROE Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas
investasi di perusahaan. x 100
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan return on asssets ROA sebagai parameter profitabilitas.
2.1.3 Manajemen Modal Kerja
Pengertian manajemen modal kerja adalah “manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijakan modal kerja
menunjukkan keputusan-keputusan mendasar mengenai target masing-masing elemen aktiva lancar.” Martono, 2001 : 71
Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat Manajemen modal kerja suatu perusahaan yaitu:
1 Perputaran Modal Kerja
manajemen penggunaan modal kerja dapat diuji dengan menggunakan rasio perputaran modal kerja working capital turnover, yakni perbandingan antara
penjualan dengan jumlah keseluruhan aset lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Bila volume penjualan naik, investasi persediaan dan
piutang meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Formulasi dari working capital turnover WCT adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2 Perputaran Persediaan PerputaranPersediaan menunjukkan barang dijual dan diadakan
kembali selama satu periode akuntansi. Dengan demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan bahwa tingkat penjualan yang tinggi
pada perusahaan. Perputaran persedian ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
x 1
Persediaan rata-rata dapat dihitung dengan membagi jumlah persediaan akhir tahun dan awal tahun dengan dua. Besarnya hasil perhitungan perputaran
persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Melalui tingkat perputaran persediaan maka kita dapat menghitung hari
rata-rata barang disimpan digudang yaitu dengan membagi hari dalam satu tahun dengan tingkat perputaran persediaan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Hari rata-rata barang disimpan digudang akan bermanfaat untuk menilai efisiensi dari persediaan.
3 Perputaran Aset Tetap
rasio perputaran asset tetap menunjukkan berapa kali nilai aset berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya
kemampuan aset tetap menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
menciptakan penjualan tinggi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4 Rasio Perputaran Piutang
rasio perputaranpiutang menunjukkkan berapa cepat penagihan utang”. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang
dilakukan dengan cepat. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan working capital turnover WCT sebagai parameter profitabilitas sebab working capital turnover
menunjukkan seberapa efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan..
2.1.4 Likuiditas