happiness oleh Seligman 2005, yaitu menjalin hubungan positif dengan orang lain, keterlibatan penuh, menemukan makna dalam keseharian,
optimis namun tetap realistis, serta menjadi pribadi yang resilien.
2. Kualitas Hidup
Kualitas hidup pasien kanker adalah penilaian secara kognitif, baik positif maupun negatif yang dimiliki pasien tentang kehidupannya
dengan membandingkan keadaan pasien saat ini dengan keadaan yang dianggap pasien sebagai suatu standar ideal yang dikaitkan dengan
kemampuan dan keterbatasan pasien secara fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan hubungan dengan lingkungan. Dalam hal ini,
kualitas hidup diukur berdasarkan aspek-aspek kualitas hidup oleh WHO Quality of Life WHOQOL dalam Rapley, 2003, yaitu physical health,
psychological health, social relationship, dan environment.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto et.al, 2003. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh pasien kanker di RSUP H. Adam Malik. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka
peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang
Universitas Sumatera Utara
dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel.
Menurut Sugiarto et.al 2003 sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu
sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Selanjutnya Hadi 2000 menyatakan bahwa syarat utama dalam penelitian harus dapat
mencerminkan keadaan populasinya. Dalam istilah teknik statistik dikatakan, sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil. Adapun
karakteristik populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Pria atau wanita penderita kanker b.
Berusia 18 – 60 tahun
Peneliti mengambil rentang usia 18-60 tahun dengan alasan ingin melihat hubungan happiness dengan kualitas hidup pada penderita
kanker yang sedang dalam masa usia produktif, yaitu pasien kanker yang masih memiliki kegiatan atau aktivitas diluar rumah.
2. Metode Pengambilan Sampel
Sampling adalah cara untuk menentukan sampel dalam suatu penelitian. Untuk memperoleh sampel yang dapat mencerminkan
keadaan populasinya, maka harus digunakan teknik pengambilan sampel yang benar. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik
pengambilan sampel non-probability sampling, dimana non-probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang yang sama bagi
Universitas Sumatera Utara
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian.
Salah satu teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling
merupakan pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mpunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 75 orang.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data