Hubungan Happiness dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker

laring, thyroid, paru. Batuk yang tidak sembuh-sembuh dapat disebabkan olehkanker paru dan jalan nafas. e. Terjadi perubahan pada sistem pencernaan kandung kemih Alat-alat pencernaan terganggu disebut indigestion atau dispepsi, misalnya: perubahan pola BAB, BAB berdarah dan sebagainya. Ini disebabkan oleh kanker rektum, lambung, usus, atau kolon dan sebagainya. f. Penurunan nafsu makan dan berat badan g. Keluarnya cairan atau darah tidak normal misalnya: keluar cairan abnormal dari puting payudara.

D. Hubungan Happiness dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker

Seligman 2005 mendefinisikan kebahagiaan sebagai konsep yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas positif yang yang tidak mempunyai komponen perasaan sama sekali. Menurut Veenhoven 2007, kebahagiaan dapat membantu kelancaran pengobatan pada orang yang sakit fisik karena dapat meningkatkan sistem imun, serta dapat juga melindungi orang-orang yang sehat dari penyakit. Secara langsung, kebahagiaan memang tidak menyembuhkan penyakit serius, melainkan hal tersebut muncul untuk melindungi kita supaya tidak rentan jatuh sakit dan memperparah penyakit Veenhoven, 2007. Salah satu aspek Universitas Sumatera Utara happiness adalah optimis, menemukan makna dalam keseharian, dan menjadi pribadi yang resilien Seligman, 2005. Dampak psikologis yang dialami oleh pasien kanker pada umumnya adalah emosi-emosi negatif seperti rasa tidak berdaya, kecemasan tentang apa yang akan terjadi, sedih, marah, putus asa, dan sebagainya Oetami dkk, 2014. Emosi negatif tersebut mengindikasikan bahwa pasien kanker merasakan ketidakbahagiaan unhappy yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan pasien kanker tersebut, baik fisik maupun psikologis. Kesehatan fisik maupun psikologis merupakan aspek penting dari kualitas hidup pada pasien kanker WHOQOL, dalam Rapley, 2003.Kriteria kualitas hidup yang positif pada pasien kanker adalah bahwa pasien memiliki pandangan psikologis yang positif, memiliki kesejahteraan emosional, memiliki mental yang baik, memiliki kemampuan fisik untuk melakukan hal- hal yang ingin dilakukan, memiliki hubungan yang baik dengan teman dan keluarga, dan sebagainya Bowling, 2005. Pemahaman kualitas hidup yang positif akan menentukan sikap pasien selanjutnya, hal ini dipengaruhi oleh emosi positif seperti happiness, penerimaan diri yang baik, citra tubuh positif, harga diri, hubungan sosial, lingkungan dan spiritualitas subyek Prastiwi, 2012. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwasanya happiness memiliki hubungan dengan pasien kanker untuk meningkatkan kesehatan. Kesehatan fisik dan psikologis merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker. Universitas Sumatera Utara Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwasannya ada kaitan antara happiness dengan kualitas hidup pada pasien kanker.

E. Hipotesis Penelitian