masalah dilema yang dihadapi oleh anggota Satpol-PP yang terkadang tidak tega untuk memaksa tertib para PKL.”
3. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan ketentraman dan ketertiban.
Dengan adanya suatu rencana, maka suatu kegiatan akan lebih efektif hasilnya. Karena dengan adanya suatu rencana, suatu kegiatan akan berjalan secara
teratur. Maka peneliti melakukan wawancara dengan pertanyaan : 9.
Untuk Pasar Dwikora adakah rencana atau program yang sudah disepakati untuk dilakukan ?
Jawab : “sempat dibuat kesepakatan dengan PKL untuk berjualan dari pukul lima pagi sampai pukul tujuh pagi. Hal ini dilakukan karena pukul tujuh pagi
masyarakat akan melewati jalan di Pasar Dwikora ini untuk beraktivitas, dan hal dilakukan untuk menghindari kemacetan jalan.””
Pertanyaan yang sama juga peneliti tanyakan kepada Bapak Silalahi : “tahun lalu itu sajalah kegiatan yang dilakukan untuk menertibkan PKL di
pasar dwikora ini. Untuk tahun ini belum ada.” Begitu juga dengan Bapak Simamora yang merupakan anggota seksi
operasional dan penertiban :
“tahun lalu saja ada program penertiban, dan untuk tahun ini belum ada. Tetapi setiap hari tetap dilakukan pengawasan di Pasar Dwikora ini.”
10. Sudah pernahkah dilakukan relokasi terhadap PKL yang ada di Pasar Dwikora
ini ? Jawab : “lima tahun yang lalu, para PKL dipindahkan ke terminal suka
dame,yang terletak didekat terminal.” Pertanyaan yang sama juga peneliti tanyakan kepada Bapak Silalahi :
“dipindahkan ke terminal suka dame tetapi itu lima tahun yang lalu.” Begitu juga dengan Bapak Simamora yang merupakan anggota seksi
operasional dan penertiban : “keterminal Suka dame, akan tetapi tidak berhasil.”
11. Menurut anda apa langkah yang tepat dalam menangani PKL ?
Jawab : “melakukan kerjasama dengan instansi terkait, dan mengubah pola piker masyarakat untuk taat pada peraturan.”
Pertanyaan yang sama juga peneliti tanyakan kepada Bapak Silalahi : “melakukan kerjasama dengan dinas terkait, kerjasama dengan pemerintah
dan kerjasama dengan masyarakat. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi Perda kepada masyarakat melalui media massa, media elektronik, spanduk, dll”
Begitu juga dengan Bapak Simamora yang merupakan anggota seksi operasional dan penertiban :
“langkah yang paling tepat adalah relokasi, dibuat suatu tempat yang layak dan tidak menggangu kepentingan umum. Dan diharapkan Pemko mencari tempat
yang lebih baik yang bisa dijangkau oleh masyarakat pembeli. ”
4. Melaksanakan razia penertiban guna menjamin tertibnya pelenggaraan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan peraturan perundang-undang
lainnya berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebagai seksi operasional dan penertiban, maka seksi ini bekerjasama dengan dinas terkait untuk memberi rasia kepada masyarakat yang menyalahi aturan dari
Perda, Peraturan Walikota, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Maka peneliti melakukan wawancara dengan pertanyaan :
12. Kapan saja dilakukan razia penertiban ini ?
Jawab : “setiap bulan selalu dilakukan dua kali, akan tetapi kalau untuk Pasar Dwikora, saat ini hanya dilakukan pemantauan. Kalau untuk razia besar-besaran
belum pernah lagi dilakukan.” Pertanyaan yang sama juga peneliti tanyakan kepada Bapak Silalahi :
“dua kali sebulan kadang ada penyelewengan Perda yang harus ditindak.” Begitu juga dengan Bapak Simamora yang merupakan anggota seksi
operasional dan penertiban :
“kalau ada bentuk-bentuk penyelewengan, ya pada saat itulah dilakukan penertiban. Jadi tergantung kalau ada penyelewengan atau tidak. Dan untuk Pasar
Dwikora belum ada razia terhadap PKL untuk tahun ini.”“ 13.
Tindakan-tindakan seperti apa saja yang patut untuk dirazia oleh anggota Satpol-PP?
Jawab : “yang pasti yang melanggar 21 Perda yang menjadi tanggung jawab dari Kantor Satpol-PP.”
Pertanyaan yang sama juga peneliti tanyakan kepada Bapak Silalahi : “yang melanggar Perda yang sudah ditentukan.”
Begitu juga dengan Bapak Simamora yang merupakan anggota seksi operasional dan penertiban :
“yang mendirikan bangunan ditempat yang tidak seharusnya, tidak memiliki IMB, PKL yang tersebar tidak teratur,izin papan reklame,spanduk-spanduk, tanda
daftar perusahaan, dll.”
5. Melaksanakan Tipiring Tindak Pidana Ringan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah.