Sistem Mata Pencaharian Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon tahun 1980-2004

15

2.3 Sistem Mata Pencaharian

Kelurahan Situmeang Habinsaran identik bertani seperti padi, sayuran, dan palawija. Disamping sebagai petani masyarakat juga sebagai penambang batu kapur dan belerang. Dalam bidang pertanian, mereka memfokuskan pada bidang penanaman padi. Akan tetapi setelah terbuka gerbang pariwisata ke daerah ini, secara perlahan mereka mulai mengubah pola mata pencaharian mereka, dari pertanian ke perdagangan. Masyarakat Situmeang habinsaran membuka usaha sendiri seperti kios- kios, restoran, rumah makan, penjualan souvenir-souvenir, termasuk usaha membuka pemandian air panas dan kolam renang. Sementara peternakan pada umumnya merupakan usaha sampingan untuk dijual hasilnya ke wisata pemandian air panas Sipoholon.Semakin berkembang usaha masyarakat maka pendapatan pun semakin bertambah 8 . Potensi-potensi objek wisata semakin diperbaharui dan dilestarikan serta kebersihan ditingkatkan supaya pengunjung merasa lebih nyaman. Mata pencaharian adalah jenis pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang-orang yang mencirikan pekerjaan. Menurut data yang ada mayoritas penduduk dikelurahan Situmeang Habinsaran ini adalah berwirausahapedagang,bertani,PNS, dan buruh. Secara terperinci distribusi penduduk menurut jenis mata pencaharian dapat dilihat dari tabel berikut ini: 8 Wawancara dengan Marlon Simanungkalit, Kelurahan Situmeang Habinsaran: 19 Agustus 2015 16 Tabel IV Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Pekerjaan Jumlah 1 PNS 213 orang 2 TNIPOLRI 3 orang 3 Swasta 8 orang 4 Wiraswasta 1093 orang 5 Tani 1193 orang 6 Pertukangan 55 orang 7 Buruh Tani 75 orang 8 Pensiunan 126 orang 9 Jasa 8 orang 10 Jumlah 2774 Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun 2003 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat wisata objek pemandian air panas Sipoholon dominan bertani, hingga mencapai 693 orang. Dan setelah dominan bertani adalah PNS sekitar 113 orang.

2.4 Potensi Objek Wisata