15
2.3 Sistem Mata Pencaharian
Kelurahan Situmeang Habinsaran identik bertani seperti padi, sayuran, dan palawija. Disamping sebagai petani masyarakat juga sebagai penambang batu kapur
dan belerang. Dalam bidang pertanian, mereka memfokuskan pada bidang penanaman padi. Akan tetapi setelah terbuka gerbang pariwisata ke daerah ini, secara
perlahan mereka mulai mengubah pola mata pencaharian mereka, dari pertanian ke perdagangan. Masyarakat Situmeang habinsaran membuka usaha sendiri seperti kios-
kios, restoran, rumah makan, penjualan souvenir-souvenir, termasuk usaha membuka pemandian air panas dan kolam renang. Sementara peternakan pada umumnya
merupakan usaha sampingan untuk dijual hasilnya ke wisata pemandian air panas Sipoholon.Semakin berkembang usaha masyarakat maka pendapatan pun semakin
bertambah
8
. Potensi-potensi objek wisata semakin diperbaharui dan dilestarikan serta
kebersihan ditingkatkan supaya pengunjung merasa lebih nyaman. Mata pencaharian adalah jenis pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang-orang yang
mencirikan pekerjaan. Menurut data yang ada mayoritas penduduk dikelurahan Situmeang Habinsaran ini adalah berwirausahapedagang,bertani,PNS, dan buruh.
Secara terperinci distribusi penduduk menurut jenis mata pencaharian dapat dilihat dari tabel berikut ini:
8
Wawancara dengan Marlon Simanungkalit, Kelurahan Situmeang Habinsaran: 19 Agustus 2015
16
Tabel IV
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No
Pekerjaan Jumlah
1 PNS
213 orang 2
TNIPOLRI 3 orang
3 Swasta
8 orang 4
Wiraswasta 1093 orang
5 Tani
1193 orang 6
Pertukangan 55 orang
7 Buruh Tani
75 orang 8
Pensiunan 126 orang
9 Jasa
8 orang 10
Jumlah 2774
Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun 2003 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat wisata objek
pemandian air panas Sipoholon dominan bertani, hingga mencapai 693 orang. Dan setelah dominan bertani adalah PNS sekitar 113 orang.
2.4 Potensi Objek Wisata