31
BAB III PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS
SIPOHOLON 1980-2004
Sesuai perkembangan, kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat.Pariwisata dapat memberikan kehidupan
yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata.Dalam tambahan, perkembangan infrastruktur dan fasilitas
rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal tersebut
dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan untuk
wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam perkembangan
kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan kepariwisataan dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada.
18
3.1 Tempat Usaha
Banyak bisnis kepariwisataan yang kecilditangani oleh keluarga.Dapat berupa pelayanan taxi, toko souvenir atau restoran kecil. Perluasan yang mana langsung
kepada kepemimpinan, seperti perusahaan hotel dan transportasi dapat meningkatkan
18
Happy Marpaung, SH, MH, Pengantar Pariwisata, Bandung:Alfabeta,2002,hlm,19
32
hubungan kepada sektor lain dari ekonomi akan menentukan berapa banyak pekerjaan dan berapa banyak pemasukan turis dapat dilaksanakan.
19
Dulu pemandian air panas Sipoholon di pinggir jalan lintas Sumatera itu, masih berupa sebuah kolam atau kubangan besar berlumpur.Tapi di tahun 1980-an,
mulai dikelola pemilik tanah menjadi tempat pemandian umum.Hingga tahun 2003 pengusaha kolam pemandian air panas kira-kira 50 KK. Puluhan rumah berganti
status menjadi kedai atau restoran.Bahkan salah satu pengusaha pemandian, Boliando Simanjuntak pemilikBoli-Boli Cafe telah membangun resto cukup modern
menyediakan kuliner nasional.Di situ juga dibangun penginapan bagi yang ingin menginap. Tapi sempat ada kekhawatiran muncul, setelah adanya aktivitas segelintir
orang di sana yang telah menjadikan tanah kapur sekitar kawah-kawah air panas belerang menjadi komoditi bisnis. Di beberapa titik terlihat tanah kapur di perbukitan
tak semulus dulu lagi, sudah compang-camping.Bahkan alat berat pun sudah ikut menggreder bukit-bukit kapur. Hal ini mencuatkan kekhawatiran, satu saat kawasan
pemandian itu akan terganggu. Air panas Sipoholon sebagai pemandian umum sudah menjadi salah satu ikon wisata kebanggaan bagi daerah itu.
3.2 Sarana Pendukung
Sarana pendukung merupakan merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperluakn untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan
19
Ibid., hlm 27
33
awisatanya. Pembangunan sarana wisata harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, secara kuantitatif menunjuk pada
jumlah sarana wisata yang harus disediakan dan secara kualitatif yang menunjuk pada mutu pelayanan yang etrcermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh
kenyamanan. Sarana pariwisata adalah perusahaan yang memberikan pelayanan kepada
wisatawan baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan. Didalam pengembangan kepariwisataan
dibutuhkan layanan. Salah satu faktor yang menentukan dalam pelayanan adalah kesiapan sarana dan prasarana kepariwisataan
20
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a.
Sarana pokok kepariwisataaan yaitu perusahaan yang kehidupannya tergantung kepada arah kedatangan orang yang melakukan perjalanan. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah: travel again, perusahaan-perusahaan angkutan wisata, penginapan seperti hotel dan jenis lainnya.
b. Sarana pelengkap kepariwisataan yaitu perusahaan yang menyediakan
fasilitas rekreasi yang dapat melengkapi sarana pokokdan memiliki fungsi membuat wisatawan tidak cepat bosan. Adapun yang termasuk dalam
kelompok ini adalah; fasilitas olahraga seperti lapangan bola tenis, kolam berenang, dan lain-lain
20
Yoeti, Op.cit., hlm 151.
34
Sarana penunjang kepariwisataan yaitu perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap. Sarana penunjang kepariwisataan ini berfungsi
tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu daerah objek wisata tapi lebih penting adalah agar wisatawan lebih mudah mengeluarkan uang
ditempat yang dikunjungi 3.2.1 Rumah makan
Rumah makan di kota-kota biasanya tidak diselenggarakan khusus untuk wisatawan, bahkan biasanya pendapatannya berasal dari penduduk setempat.rumah
makan atau restoran yang khusus memberikan jasanya kepada orang-orang yang dalam perjalanan letaknya diluar kota, di tepi jalur-jalur lintas yang penting
21
. Fasilitas makanan dan minuman itu bermacam-macan sebutannya, menurut bentu dan
mutu fasilitasnya serta pelayanan dan apa yang di hidangkan ada makanan yang di edarkan dalam pikulan atau alat-alat lain, ada kedai atau warung makan, ada restoran
berbintang, ada fast-food restaurant, dan sebagainya. Juga ada tempat-tempat dimana hanya di hidangan minuman dan makanan kecil atau makanan sederhana. Namanya
bermacam-macam menurut apa yang di hidangkan
22
. Selain dapat menikmati panorama alam yang indah, wisatawan juga dapat
menikmati makanan khas Tapanuli yaitu Arsik, yang dapat di peroleh dari Rumah Makan yang ada disekitar objek wisata Pemandian Air panas Sipoholon.
21
R.G. Soekadijo, Anatomi Pariwisata,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,1997,hlm122.
22
Ibid.,hlm 124
35
3.2.2 Kolam Renang
Pemandian air panas Sipoholon juga menyediakan kolam renang khusus anak- anak dan orang dewasa. Penyediaan kolam renang ini disesuaikan dengan ukuran
kedalaman kolam, ukuran kedalaman kolam untuk anak-anak lebih rendah dibandingkan dengan untuk dewasa. Demikian juga untuk temperatur air kolam,
temperatur kolam untuk anak-anak lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka dapat dituliskan bahwa jumlah kolam
renang yang ada dikawasan objek Pemandian Air panas Sipoholon sebanyak 3 buah, yakni dua kolam untuk dewasa dan satu kolam untuk anak-anak. Biaya masuk untuk
kolam renang Rp.5000orang dan ada juga kolam renang yang dikenakan biaya Rp.4000orang.
23
3.2.3 Kamar Mandi
Kamar mandi di lokasi wisata pemandian air panas Sipoholon cukup bagus dan bersih. Ukuran kamar mandi ada yang 2 x 2 meter dan ada yang 1,5 x 1,5 meter
per kamar mandi. Toilet nya berada pada setiap rumah-rumah pengusaha yang membuka kolam pemandian dan tidak di kenakan biaya, cukup dengan minum teh
manis, makan atau hanya mandi dengan membeli sabun, atau shampo yang telah disediakan pemilik kolam.
23
Basar Simanungkalit, loc.cit.
36
3.2.4 Tempat parkir
Sarana tempat parkir ini sangat mempengaruhi perkembangan lokasi wisata karena pengunjung tidak merasa khawatir dengan keamanan kendaraan yang mereka
gunakan. Dan tempat parkir di lokasi pemandian air Sipoholon ini tersedia tempat parkir beroda dua dan beroda empat. Lumayan luas dan keamanannya terjamin
karena tepat berada di halaman depan rumah pemilik kolam pemandian air panas.
3.2.5 Hotel
Dalam mengembangkan objek wisata sarana penginapan sangat terlihat penting bagi wisatawan sebagai tempat peristirahatan maupun sebagai tempat tinggal
sementara. Keadaan hotel di Pemandian Air panas cukup memadai dan tersedia dekat dengan Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon salah satu nya adalah Hotel
Boli-Boli Cafe yang terdiri dari lantai 1 satu dan lantai 2 dua. Jenis kamar yang disediakan kelas VIP, standart, dan ekonomi dan terdiri dari 15 kamar. Fasilitas
ekonomi dan standart hanya disediakan tempat tidur dan lemari. Fasilitas VIP yaitu tempat tidur, lemari, kamar mandi dalam dan TV. Harga VIP Rp.200.000malam,
standart Rp.150.000malam, ekonomi Rp.100.000malam.
24
3.2.6 Ketersediaan Angkutan Umum
Berbicara soal pariwisata, kita juga tidak luput membicarakan pengangkutan atau transportasi karena transportasi merupakan pengangkutan yang dapat membawa
para wisatawan ke tempat tujuan wisata. Tanpa sarana transportasi maka kegiatan
24
Wawancara, Boliando Simanjuntak, Sipoholon, 22 September 2015.
37
transportasi wisata tidak akan berjalan dengan baik karena pengunjung akan mengalami kesulitan untuk menuju ke suatu objek wisata. Untuk itu dapat dikatakan
dalam melakukan kepariwisataan peranan prasarana pengangkutan sangat menentukan, tanpa adanya pengangkutan sulit bagi orang untuk melakukan
perjalanan untuk menuju lokasi wisata. Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan , keberadaan prasarana
transportasi di lokasi objek wisata pemandian air panas Situmeang Habinsaran sudah memadai. Ini terlihat dari tersedianya transportasi yang siap untuk mengangkut para
wisatawan untuk menuju lokasi objek wisata. Para wisatawan yang hendak menuju lokasi wisata harus menggunakan mini bus dan becak.
25
1. Prasarana Jalan Menuju Lokasi Objek Wisata
Jaringan jalan raya merupakan prasarana yang menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain. Tanpa prasarana jalan yang baik maka tidak akan mungkin
kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar. Jalan untuk menuju lokasi objek wisata dari ibukota Provinsi berjarak kira-kira 275 km dan dari ibukota Kecamatan
kira-kira 6 km dari ibukota kabupaten. Dari hasil pengamatan langsung dilapangan keadaan jalan menuju lokasi objek wisata pemandian air panas bisa dikatakan cukup
baik, karena jalan beraspal sehingga para wisatawan tidak begitu sulit untuk mengendarai kendaraannya untuk menuju lokasi tersebut
26
25
Wawancara dengan Gerhad Simatupang di Sipoholon, 15 Juli 2015
26
Ibid
38
3.3 Pengunjung
Objek wisata pemandian air panas Sipoholon buka setiap hari, akan tetapi pengunjung banyak berkunjung pada hari libur saja. Sedangkan pengunjung yang
datang pada hari biasa saja tergolong sedikit. Pada hari biasa pengunjung yang datang bisa mencapai 50-100 orang, sementara pada hari libur atau weekend bisa mencapai
100-200 orang perhari. Objek wisata ini akan kebanjiran pengunjung hanya pada hari-hari besar saja seperti, Idul Fitri, Tahun Baru, dan hari-hari besar lain.
27
Suatu daerah wisata sudah semestinya di upayakan agar daerah tersebut banyak di kunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan luar negeri maupun wisatawan
lokal khusunya untuk daerah Kelurahan Situmeang Habinsaran tempat objek wisata pemandian air panas Sipoholon. Berbeda dengan pemandian air panas di tempat lain,
di sumber mata air panas Sipoholon kita bisa melihat langsung sumber mata air yang keluar dari dalam bumi. Perjalanan untuk melihat sumber mata air panas cukup berat
karena kita harus melewati tebing karang dan apabila tidak hati-hati kita bisa terpeleset dan terpelosok ke dalam tanah basah yang mengandung air panas. Tempat
ini memang sudah mulai dikembangkan dan dipromosikan secara luas sehingga bukan hanya penduduk lokal saja yang mendatanginya namun penduduk dari luar
daerah juga mulai ramai berkunjung terutama pada saat weekend atau hari libur nasional.
27
Basar Simanungkalit, op.cit.
39
BAB IV PENGARUH OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIPOHOLON
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUMEANG HABINSARAN
Setiap usaha senantiasa berpengaruh terhadap sistem sosial masyarakat baik yang menyangkut aspek-aspek kehidupan bidang budaya, ekonomi, pendidikan,
maupun transportasi dan komunikasi yang berkaitan erat dengan aspek kebutuhan lainnya. Dari segi dimensi historis dan kronologis menunjukkan bila ada aksi maka
ada reaksi, karena keduanya selalu saling berhadapan akibat dari suatu gagasan yang baru dalam sebuah kelompok masyarakat.
Gagasan untuk menampilkan pariwisata sebagai sektor ekonomi rakyat secara khusus dan negara pada umumnya membawa pengaruh terhadap masyarakat. Dalam
hal ini dimaksudkan masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran yang telah mendapatkan pengaruh dari industri pariwisata. Setelah berlangsung cukup lama
gagasan itu dimanfaatkan untuk menggerakkan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Pengaruh tersebut mendatangkan keberuntungan keuangan secara
positif dan kerugian non keuangan secara negatif.
40
4.1 Pendapatan