42
setempat.Terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan memperluas lapangan kerja.
4.2 Pendidikan
Pengaruh Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon terhadap sosial nampak salah satunya adalah meningkatnya pendidikan. Menurut bapak Basar
Situmeang yang merupakan salah satu pemilik pemandian air panas menjelaskan bahwa sebelum adanya wisata pemandian Air panas Sipoholon pendidikan di
Kelurahan Situmeang Habinsaran masih sangat kurang. Masih ada yang hanya tamat SMP, juga banyak masyarakat yang hanya tamat SMA dan hanya sedikit yang
melanjutkan pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi, itu disebabkan karena ekonomi masih sangat rendah. Masyarakat hanya sebagai petani yang hanya cukup untuk
membiaya kehidupan sehari-hari. Sementara tanaman yang di tanami hanya tanaman muda seperti sayuran, buah-buahan, ubi dan padi sebagai makanan pokok.
Sedangkan untuk biaya pendidikan hanay cukup hingga SMA. Namun semakin berkembang nya usaha wisata pemandian air panas semakin bertambah juga
pendapatan dan biaya untuk pendidikan semakin terpenuhi.
30
Perkembangan perekonomian dan pendidikan menjadikan masyarakat Situmeang Habinsaran semakin sejahtera kehidupannya. Bangunan-bangunan rumah
pun semakin lebih baik lagi yang sebelumnya papan sudah mulai banyak membangun
30
Wawancara dengan Esty Rama Hutabarat, 21 September 2015.
43
rumah bentuk permanen. Disamping Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon berpengaruh juga dalam sosial budaya, terlihat dari perubahan mata pencaharian
masyarakat yang sebelumnya hanya sebagai petni dan tambang batu kapur dan belerang, menjadi pengusaha rumah makan, restoran, hotel, terutama pengusaha
kolam pemandian air panas dan kolam renang.
4.3 Budaya
Pengaruh yang ditimbulkan oleh kunjungan wisatawan terhadap objek pemandian air panas Sipoholon terhadap social budaya masyarakat adalah adanya
perubahan pola mata pencaharian. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa pekerjaan masyarakat sebelumnya berfokus pada tanaman padi, sayuran dan
tanaman-tanaman muda lainnya.Setelah terbentuk wisata pemandian air panas Sipoholon di samping sebagai petani masyarakat membuka lapangan kerja seperti
rumah makan, penjualan souvenir, beternak bebek untuk di jual ke lokasi yang membuka usaha air panas tersebut.
31
Kedatangan wisatawan juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat, tetapi dalam hal ini yang paling nampak perubahannya adalah perubahan mata
pencaharian masyarakat.Perubahan dalam masyarakat karena adanya penggerak- penggerak tertentu yaitu perubahan penggerak proses dari dalam diri dan dari luar
diri. Dari dalam diri yaitu berupa pendapatan baru dari lapangan-lapangan perjuangan seseorang untuk memperoleh tanah, pekerjaan, pedidikan dan usaha
31
ibid
44
lainnya. Sedangkan yang bersal dari luar untuk sebagian terletak dalam lingkungan karena pengaruh pergerakan dari dunia luar.Pembangunan pariwisata merupakan
pembangunan yang perlu di kembangkan, bagi suatu negara yang mengembangkan industri wisata di negaranya.Lalu lintas orang-orang tersebut membawa hasil yang
cukup banyak.Demikian hal nya bagi masyarakat yang memanfaatkan pariwisata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti hal nya kawasan objek pemandian air
panas Sipoholon yang ada di Kelurahan Situmeang Habinsaran.
32
Dalam penelitian ini pendapatan masyarakat mengalami perubahan yaitu sebelum dibukanya kawasan objek wisata dan setelah di bukanya objek wisata
pemandian air panas tersebut. Sebagai akibatnya yaitu dengan adanya denagna danya arus wisatawan baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara membawa
pengaruhkeuntungan yang nyata bagi masyarakat, diantaranya: 1.
Bertambahnya lapangan kerja yaitu, semakin banyaknya penduduk yang pekerjaan sebelumnya hanya bertani, tetapi juga menjadi pedagang dan
wiraswasta. 2.
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pengembangan pariwisata juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat. Adanya pola perubahan
mata pencaharian yang sebelumnya hanya berfokus pada tanaman-tanaman muda deperti padi, sayuran, dll. Setelah terbentuk objek wisata poemandian air
32
Pretty M Simanjuntak “Persebaran Potensi Objek Wisata Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”, Skripsi Sarjana”, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan : Medan, 2012.
45
panas Sipoholon banyak yang beternak bebek, penjualan kacang sihobuk, membuka rumah makan dan pembangunan hotel.
Dalam pengembangan objek wisata agar suatu daerah menjadi tujuan wisata maka harus siap menerima kedatangan wisatawan. Mengusahakan objek wisata lebih
menarik dan pembenahan objek wisata dengan tidak mengubah bentuk aslinya. Selama pengembangan pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari objek wisata yang ada maka upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan penyuluhan kelompok sadar wisata bagi masyarakat agar mereka
mampu memanfaatkan pengembangan yang dilakukan, dan bisa melihat potensi apa saja yang dapat diperoleh.
2. Mengadakan pelatihan bagi masyarakat dalam meningkatkan lapangan kerja
terutama yang berhubungan dengan pariwisata. Seperti pelatihan membuat kain tenun sebagai cendera mata bagi wisatawan dan juga membuka lahan pertanian
seperti kacang Sihobuk yang hasilnya dapat di jual bagi wisatawan. Dan juga beternak bebek agar hasilnya dapat di jual ke tempat usaha pemandian air panas
Sipoholon. 3.
Perbaikan jalan menuju tempat lokasi pemandian air panas agar mudah di lalui alat transportasi sehingga mudah terjangkau lokasinya.
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan