Pendidikan Budaya Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon tahun 1980-2004

42 setempat.Terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan memperluas lapangan kerja.

4.2 Pendidikan

Pengaruh Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon terhadap sosial nampak salah satunya adalah meningkatnya pendidikan. Menurut bapak Basar Situmeang yang merupakan salah satu pemilik pemandian air panas menjelaskan bahwa sebelum adanya wisata pemandian Air panas Sipoholon pendidikan di Kelurahan Situmeang Habinsaran masih sangat kurang. Masih ada yang hanya tamat SMP, juga banyak masyarakat yang hanya tamat SMA dan hanya sedikit yang melanjutkan pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi, itu disebabkan karena ekonomi masih sangat rendah. Masyarakat hanya sebagai petani yang hanya cukup untuk membiaya kehidupan sehari-hari. Sementara tanaman yang di tanami hanya tanaman muda seperti sayuran, buah-buahan, ubi dan padi sebagai makanan pokok. Sedangkan untuk biaya pendidikan hanay cukup hingga SMA. Namun semakin berkembang nya usaha wisata pemandian air panas semakin bertambah juga pendapatan dan biaya untuk pendidikan semakin terpenuhi. 30 Perkembangan perekonomian dan pendidikan menjadikan masyarakat Situmeang Habinsaran semakin sejahtera kehidupannya. Bangunan-bangunan rumah pun semakin lebih baik lagi yang sebelumnya papan sudah mulai banyak membangun 30 Wawancara dengan Esty Rama Hutabarat, 21 September 2015. 43 rumah bentuk permanen. Disamping Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon berpengaruh juga dalam sosial budaya, terlihat dari perubahan mata pencaharian masyarakat yang sebelumnya hanya sebagai petni dan tambang batu kapur dan belerang, menjadi pengusaha rumah makan, restoran, hotel, terutama pengusaha kolam pemandian air panas dan kolam renang.

4.3 Budaya

Pengaruh yang ditimbulkan oleh kunjungan wisatawan terhadap objek pemandian air panas Sipoholon terhadap social budaya masyarakat adalah adanya perubahan pola mata pencaharian. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa pekerjaan masyarakat sebelumnya berfokus pada tanaman padi, sayuran dan tanaman-tanaman muda lainnya.Setelah terbentuk wisata pemandian air panas Sipoholon di samping sebagai petani masyarakat membuka lapangan kerja seperti rumah makan, penjualan souvenir, beternak bebek untuk di jual ke lokasi yang membuka usaha air panas tersebut. 31 Kedatangan wisatawan juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat, tetapi dalam hal ini yang paling nampak perubahannya adalah perubahan mata pencaharian masyarakat.Perubahan dalam masyarakat karena adanya penggerak- penggerak tertentu yaitu perubahan penggerak proses dari dalam diri dan dari luar diri. Dari dalam diri yaitu berupa pendapatan baru dari lapangan-lapangan perjuangan seseorang untuk memperoleh tanah, pekerjaan, pedidikan dan usaha 31 ibid 44 lainnya. Sedangkan yang bersal dari luar untuk sebagian terletak dalam lingkungan karena pengaruh pergerakan dari dunia luar.Pembangunan pariwisata merupakan pembangunan yang perlu di kembangkan, bagi suatu negara yang mengembangkan industri wisata di negaranya.Lalu lintas orang-orang tersebut membawa hasil yang cukup banyak.Demikian hal nya bagi masyarakat yang memanfaatkan pariwisata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti hal nya kawasan objek pemandian air panas Sipoholon yang ada di Kelurahan Situmeang Habinsaran. 32 Dalam penelitian ini pendapatan masyarakat mengalami perubahan yaitu sebelum dibukanya kawasan objek wisata dan setelah di bukanya objek wisata pemandian air panas tersebut. Sebagai akibatnya yaitu dengan adanya denagna danya arus wisatawan baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara membawa pengaruhkeuntungan yang nyata bagi masyarakat, diantaranya: 1. Bertambahnya lapangan kerja yaitu, semakin banyaknya penduduk yang pekerjaan sebelumnya hanya bertani, tetapi juga menjadi pedagang dan wiraswasta. 2. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pengembangan pariwisata juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat. Adanya pola perubahan mata pencaharian yang sebelumnya hanya berfokus pada tanaman-tanaman muda deperti padi, sayuran, dll. Setelah terbentuk objek wisata poemandian air 32 Pretty M Simanjuntak “Persebaran Potensi Objek Wisata Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”, Skripsi Sarjana”, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan : Medan, 2012. 45 panas Sipoholon banyak yang beternak bebek, penjualan kacang sihobuk, membuka rumah makan dan pembangunan hotel. Dalam pengembangan objek wisata agar suatu daerah menjadi tujuan wisata maka harus siap menerima kedatangan wisatawan. Mengusahakan objek wisata lebih menarik dan pembenahan objek wisata dengan tidak mengubah bentuk aslinya. Selama pengembangan pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dari objek wisata yang ada maka upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan penyuluhan kelompok sadar wisata bagi masyarakat agar mereka mampu memanfaatkan pengembangan yang dilakukan, dan bisa melihat potensi apa saja yang dapat diperoleh. 2. Mengadakan pelatihan bagi masyarakat dalam meningkatkan lapangan kerja terutama yang berhubungan dengan pariwisata. Seperti pelatihan membuat kain tenun sebagai cendera mata bagi wisatawan dan juga membuka lahan pertanian seperti kacang Sihobuk yang hasilnya dapat di jual bagi wisatawan. Dan juga beternak bebek agar hasilnya dapat di jual ke tempat usaha pemandian air panas Sipoholon. 3. Perbaikan jalan menuju tempat lokasi pemandian air panas agar mudah di lalui alat transportasi sehingga mudah terjangkau lokasinya. 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan