Indeks Harga Saham Gabungan

commit to user 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks haraga saham sebenarnya merupakan angka indeks hatga saham yang telah disusun dan dihitunga sedemikian rupa sehingga menghasilkan trend. Kenaikan indeks harga saham menunjukan pasar dalam keadaan bergairah. Tidak berubahnya indeks harga saham menunjukkan situasi dalam keadaan stabil, sedangkan indeks harga saham mengalami penurunan, menunjukkan kondisi pasar sedang menunjukkan kelesuan. Untuk mengetahui situasi pasar secara umum, kita harus mengetahui apa yang disebut sebagai indeks harga saham gabungan. Indeks Harga Saham Gabungan disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek ndonesia BEI. Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indicator pergerakan harga saham di BEI, Indeks ini mencakup pergerakan hara seluruh saham biasa dan saham preferen yang tecatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham. Pada prinsipnya perhitungan IHSG tidak berbeda dengan perhitungan indeks harga saham individu. Hanya saja, dalam perhitungan IHSG kita harus 9 commit to user 10 menjumlahkan seluruh harga saham yang ada listing. Oleh karena itu, rumus untuk menghitung IHSG adalah : IHSG = x 100 dimana: IHSG : Indeks harga Saham Gabungan : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku : Total semua harga saham pada waktu dasar Bila IHSG berada di atas 100 berarti kondisi pasar sedang dalam keadaan ramai, sebaliknya bila IHSG berada di bawah angka 100, pasar sedang dalam keadaan lesu. Bila IHSG tepat menunjukkan angka 100, maka pasar dalam keadaan stabil Widoatmodjo, 1996. Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.

2. Pengertian Inflasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar As, Tingkat Suku Bunga Sbi Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011

1 18 141

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 85

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, PERUBAHAN KURS, DAN STANDARD & POOR’S 500 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG).

0 1 106

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 9