Perbandingan Nilai Kadar Aspal Optimum

IV.4.2 Perbandingan Nilai Kadar Aspal Optimum

Sebagai bahan perbandingan untuk nilai kadar aspal optimum, digunakan jurnal “Study Perilaku Campuran Aspal Berpori Terhadap proporsi Agregat Kasar” yang ditulis oleh Zulkarnain Nurazwar, Teddy Setiawan, dan Yessi Setiawan , kemudian menggunakan jurnal “Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap karakteristik Campuran Aspal Porus” yang ditulis oleh Alfriady Zuliansyah, serta jurnal “Sifat-Sifat Teknik dan Permeabilitas pada Aspal Porus” yang ditulis oleh I Wayan Diana, Bambang Ismanto Siswoebrotho, dan Rudy Hermawan Karsam. Perbandingan nilai kadar aspaloptimum dapat dilihat pada tabel IV.7 Tabel IV.7 Perbandingan Kadar Aspal Optimum Jenis Pemeriksaan Hasil Penelitian Zulkarnain Alfriady I Wayan Kadar Aspal Optimum 5.10 5 5.10 5.31 IV.4.2 Perbandingan Nilai Density, VIM, Stability, dan Cantabro Loss pada penggunaan Aspal Modifikasi Sebagai bahan perbandingan untuk nilai density, vim, stability, dan cantrobo loss pada penggunaan aspal konvensional, digunakan jurnal “Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap karakteristik Campuran Aspal Porus” yang ditulis oleh Alfriady Zuliansyah, peneliti menggunakan Resiprene 35 yang merupakan salah satu jenis Rubber yang dicampurkan kedalam aspal. Penambahan additive jenis Rubber dapat meningkatkan nilai karakteristik aspal porus berdasarkan spesifikasi AAPA, Universitas Sumatera Utara dimana penambahan Respirene dengan persentase yang besar menghasilkan nilai , stability, dan cantrobo loss meningkat sehingga dihasilkan campuran aspal dengan performa terbaik. Kemudian hasil diskusi aspal porus menggunakan bahan tambahan meterial limbah styrofoam dalam jurnal “Karakteristik Campuran Aspal Porus dengan Substitusi Styrofoam pada Aspal Penetrasi 6070” yang ditulis oleh Sofyan M.saleh, Renni Anggraini, dan Hesty Aquina. Menunjukkan hasil yang memenuhi spesifikasi yang disyaratkan AAPA, dijelaskan bahwa semakin besar persentase styrofoam nilai stabilitas campuran semakin meningkat, semakin besar kadar aspal menyebabkan nilai AFD campuran juga meningkat sehingga tingkat pemisahan aspal dengan agregat dalam campuran semakin besar, dan juga peningkatan kadar aspal menyebabkan nilai CL semakin menurun dengan kata lain ketahanan campuran terhadap pelepasan butiran semakin besar. Perbandingan nilai-nilai diatas dapat dilihat pada gambar IV.11 Gambar IV.11 Grafik perbandingan Hasil Penelitian dengan Jurnal Acuan Crumb Rubber Asphalt Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sifat-sifat fisik agregat dan aspal, serta pengujian marshall, cantabro loss, dan asphalt flow down, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian sifat-sifat fisik agregat menunjukkan nilai yang memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi II untuk setiap jenis pengujian dan dapat digunakan sebagai material untuk campuran aspal porus. 2. Hasil pengujian sifat-sifat fisik aspal pen. 6070 menunjukkan nilai yang memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi II. Sedangkan untuk pengujian sifat-sifat fisik Crumb Rubber Asphalt tidak seluruhnya memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi II penambahan Crumb Rubber sebanyak 6.5 menyebabkan nilai penetrasi menurun menjadi 49.83 mm, nilai ini lebih rendah dari syarat minimum penetrasi sebesar 50 mm. 3. Pengujian karakteristik campuran aspal porus menggunakan aspal pen. 6070 menghasilkan nilai kadar aspal optimum sebesar 5.1 . Penambahan Crumb Rubber pada kadar aspal optimum dapat meningkatkan nilai stabilitas marshall, dan menghasilkan nilai stabilitas terbesar yaitu 645 kg pada penambahan Crumb Rubber sebanyak 5.5. 4. Persentase penambahan Crumb Rubber yang menghasilkan performa terbaik untuk campuran aspal porus adalah sebanyak 5.5. Pada penambahan ini didapat nilai VIM sebesar 20.29, nilai stability sebesar 645 kg, nilai flow sebesar 4.97 Universitas Sumatera Utara