Zuliansyah, alfriady 2011, Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Djumari, dan Djoko Sarwono 2009. Perencanaan Gradasi Aspal Porus Saleh, M Sofyan. dkk. 2014. Karakteristik Campuran Aspal Porus

1.7 LITERATUR REVIEW

1.7.1 Zuliansyah, alfriady 2011, Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt

Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Porus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui campuran aspal porus dengan menggunakan metode Australian Asphalt Pavement Association AAPA 2004 dan Spesifikasi Umum 2010. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai karakteristik campuran aspal porus adalah penggunaan Rubberized aspal, diperoleh dari penambahan aspal Konvensional pen.6070 dengan bahan aditif berupa karet yaitu resprene 35. Pada penggunaan aspal konvensional, nilai stabilitas maksimum sebesar 335 kg dicapai pada kadar aspal 6,0. Kadar Aspal Optimum KAO untuk Cantabro loss 35 diset untuk mendapatkan kadar aspal minimum 4,40, kemudian nilai VIM 18 diset untuk mendapatkan kadar aspal maksimum yaitu 5,35, Asphalt Flow Down mendapatkan nilai 0,18. Pengujian karakteristik campuran aspal porus menggunakan aspal pen 6070 menghasilkan nilai kadar aspal optimum sebesar 5,1, akan tetapi nilai stabilitas marshall tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh AAPA.

1.7.2 Djumari, dan Djoko Sarwono 2009. Perencanaan Gradasi Aspal Porus

Menggunakan Material Lokal Dengan Pemampatan Kering . Media Teknik Sipil. Volume IX. Penelitian ini membahas tentang mutu campuran aspal porus yang sangat dipengaruhi oleh kualitas material asal. Studi ini dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara mengkaji kelaiakan gradasi material yang tersedia dipasaran, perencanaan gradasi aspal porus dilakukan dengan metode pemampatan maksimum MPK menggunakan material lokal. Validasi campuran menggunakan metode marshall didapat nilai kadar aspal optimum 4, nilai porositas 30,30, nilai stabilitas 453,83 kg, nilai flow 2,67 mm, cantabrian test 58,71

1.7.3 Saleh, M Sofyan. dkk. 2014. Karakteristik Campuran Aspal Porus

Dengan Substitusi Styrofoam Pada Aspal Penetrasi 6070. Jurnal Teknik Sipil. vol.12. No.3. Penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah Styrofoam untuk meningkatkan kualitas aspal sebagai bahan pengikat beton aspal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik campuran aspal porus dengan subtitusi Styrofoam kedalam aspal pen 6070, dengan menggunakan metode Australian Asphalt Pavement Association AAPA 1997. Pembuatan benda uji untuk penentuan kadar aspal optimum KAO berdasarkan metode Australia dengan beberapa parameter yaitu: nilai Cantabro Loss CL, Asphlat Flow Down AFD dan Voids in mix VIM. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi terbuka dengan kadar aspal 4,5; 5,5; 6,0 dan 6,5 sebelum disubtitusi Styrofoam. Selanjutnya dilakukan pengujian dan perhitungan parameter marshall, CL dan AFD untuk mendapatkan KAO. Setelah KAO diperoleh, dibuat benda uji pada KAO dan variasi ± 0,5 dari nilai KAO dengan variasi subtitusi Styrofoam 5, 7 dan 9. Uji permeabilitas dan durabilitas pada kadar aspal terbaik. Berdasarkan Universitas Sumatera Utara hasil penelitian diperoleh KAO sebesar 5,76 dan kadar aspal terbaik pada 6,26 dengan subtitusi Styrofoam 9, dimana semua parameter nya telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan kecuali nilai stabilitas yang hanya 495,92 kg atau sedikit dibawah spesifikasi yang disyaratkan Australian Asphalt Pavement Association AAPA 1997 untuk lalu lintas sedang yaitu minimum 500 kg.

1.7.4 Diana, I Wayan. dkk. 2000. Sifat-sifat Teknik Dan Permeabilitas Pada