Crumb Rubber Asphalt Dasar Teori .1 Struktur Perkerasan Jalan

Crumb Rubber adalah karet kering, dengan bahan baku yang paling dominan adalah ban bekas karena pengelolahan Crumb Rubber bertujuan untuk mengangkat derajat bahan baku mutu rendah menjadi produk yang lebih bermutu. Penggunaan Crumb Rubber dengan ukuran terlalu kasar sering terjadi kesulitan untuk mendapatkan campuran yang homogen, sementara penggunaan Crumb Rubber dengan ukuran halus dapat tercampur dengan rata dan dapat meningkatkan kinerja aspal.

II.2.4 Crumb Rubber Asphalt

Crumb Rubber asphalt adalah sistem modifikasi bitumen dengan penambahan crumb rubber sebagai bahan modifikasi. Crumb Rubber asphalt telah berhasil digunakan dalam beberapa tahun terakhir di beberapa negara maju di dunia. Penambahan crumb rubber dapat meningkatkan karakteristik dari aspal dan juga dapat digunakan dalam skala besar. Berdasarkan artikel Wright Asphalt Product Co. Keuntungan utama dari Crumb Rubber asphalt adalah mengurangi limbah ban bekas dan dengan komposisi yang tepat dapat meningkatkan kinerja aspal antara lain :  Mengurangi deformasi pada perkerasan  Meningkatkan kelekatan  Meningkatkan ketahanan terhadap retak Dalam pencampuraan crumb rubber dengan aspal ada 2 cara yang telah dikenal di dunia yaitu : a. Wet Process proses basah Dalam wet process, crumb rubber dan bitumen dicampur bersamaan dalam suhu tinggi untuk menghasilkan crumb rubber asphalt. Crumb Universitas Sumatera Utara rubber asphalt ditambahkan kedalam agregat di mixxing plant seperti pada aspal konvensional. b. Dry process proses kering Dalam dry process, partikel kering crumb rubber langsung ditambahkan kedalam agregat dan bitumen. Biasanya crumb rubber dicampur dengan agregat terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bitumen, tetapi masih dianggap sebagai binder. Wet process memiliki keuntungan memperbaiki karakteristik aspal, sedangkan dry processe mempunyai keuntungan mudah diaplikasikan oleh pabrik aspal. Saat ini dry process lebih sering digunakan dan telah terbukti berhasil dalam aplikasi perkerasan jalan. temperatur tinggi ataupun temperatur rendah Persyaratan aspal konvensional penetrasi 6070 dan aspal polimer Crumb Rubber Asphalt dapat dilihat pada tabel II.2 dan II.3 Universitas Sumatera Utara Tabel II.2 Persyaratan Aspal Penetrasi 6070 No. Jenis Pengujian Metode Persyaratan 1 Penetrasi, 25 ºC, 100 gr, 5 detik; 0,1 mm SNI 06-2456-1991 60 – 70 2 Titik Lembek; ºC SNI 06-2434-1991 ≥ 48 3 Titik Nyala; ºC SNI 06-2433-1991 ≥ 232 4 Daktilitas, 25 ºC; cm SNI 06-2432-1991 ≥ 100 5 Berat jenis SNI 06-2441-1991 ≥ 1,0 6 Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; berat AASHTO T44-03 ≥ 99 7 Penurunan Berat dengan TFOT; berat SNI 06-2440-1991 ≤ 0,8 8 Penetrasi setelah penurunan berat; asli SNI 06-2456-1991 ≥ 54 9 Daktilitas setelah penurunan berat; asli SNI 06-2432-1991 ≥ 100 Sumber : Spesifikasi Umum 2010 revisi II

II.2.5 Lateks Alam