tuba eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanosklerosis, hemotimpanum dan dislokasi tulang pendengaran.
Tuli sensorineural dibagi dalam tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia kongenital, labirintitis oleh
bakteri atau virus dan intoksikasi obat streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal, atau alcohol. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh tuli
mendadak sudden deafness, trauma kapitis, trauma akustik dan pajanan bising. Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut
pons serebelum, myeloma multiple, cedera otak, perdarahan otak, dan kelainan otak lainnya. Kerusakan telinga oleh obat, pengaruh suara keras, dan usia lanjut
akan menyebabkan kerusakan pada penerimaan nada tinggi di bagian basal koklea. Presbikusis ialah penurunan kemampuan mendengar pada usia lanjut.
Pada trauma kepala dapat terjadi kerusakan di otak karena hematoma, sehingga terjadi gangguan pendengaran Maqbool, 2000.
2.3. Hipertensi
2.3.1. Definisi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah 14090 mmHg. Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer esensial 90-95 dan
hipertensi sekunder 5-10. Dikatakan hipertensi primer bila tidak ditemukan penyebab dari
peningkatan tekanan darah tersebut, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakitkeadaan seperti feokromositoma, hiperaldosteronisme primer
sindroma Conn, sindroma Cushing, penyakit parenkim ginjal dan renovaskuler, serta akibat obat Yogiantoro, 2006.
2.3.2. Epidemiologi
Hipertensi lebih sering dijumpai pada laki-laki muda dibandingkan wanita muda, pada orang berkulit gelap dibandingkan orang berkulit cerah, pada orang
dengan sosioekonomi rendah dan pada orang tua.
Universitas Sumatera Utara
Sampai saat inim data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari Negara-negara yang sudah maju. Data dari The National Health and Nutrition
Examination Survey NHNES menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insidensi hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31 yang berarti
terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun 1988-1991. Hipertensi esensial sendiri merupakan
95 dari seluruh kasus hipertensi Yogiantoro, 2006.
2.3.3. Klasifikasi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC 7
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi:
Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik mmHg
Tekanan Darah Diastolik mmHg
Normal 120
80
Prahipertensi 120-139
80-89
Hipertensi derajat 1 140-159
90-99
Hipertensi derajat 2
160 100
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7
2.3.4. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Yogiantoro, 2006 :
a. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas sistem saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalam
Universitas Sumatera Utara
ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
Hipertensi primer biasanya timbul pada umur 30 – 50 tahun.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5 kasus. Penyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan, dan lain – lain.
2.3.5. Patofisiologi Hipertensi